TEMPO.CO, Bandung - Pengembang Bukit Algoritma di Sukabumi telah menjalin kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) juga Universitas Padjadjaran (Unpad) sejak 2018. Kedua kampus negeri di wilayah Bandung itu diajak untuk mengembangkan pusat-pusat riset di sana, namun sejauh ini belum ada realisasi.
Sebelumnya pada Kamis, 20 September 2018, Rektor ITB saat itu Kadarsah Suryadi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Direktur Utama PT. Bintang Raya Lokalestari Dhanny Handoko di Gedung Rektorat ITB, Jalan Tamansari 64, Kota Bandung.
Kerja sama itu mengenai pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sukabumi, Pilar Bisnis Teknologi Canggih: ITB NBIC (Nanotechnology, Biotechnology, Information Technology and Cognitive Science) Innovation Park.
Peran ITB yang memiliki pakar di bidang tata kota sangat diperlukan dalam pengembangan KEK Sukabumi yang memiliki Bukit Algoritma. Dari laman ITB, kerja sama itu ikut disaksikan Pemda Kabupaten Sukabumi, Dinas Pariwisata Sukabumi, Dinas Kesehatan Sukabumi, dan Pemprov Jabar.
Kepala Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan ITB Sigit Puji Santosa mengatakan, banyak rencana pengembangan riset dan inovasi yang akan dilakukan di sana, di antaranya bidang Information Technology and Cognitive Science, Industry 4.0, Green Energy, Advanced Material, Biomedical Engineering and Biomedicine, Artificial Intelligence, Roboticcs, Internet of Thing (IoT), Transportation Technology, ICT, Food Technology, Financial Technology. “Belum sampai detail perencanaan teknisnya,” kata Sigit yang dihubungi Kamis, 15 April 2021.
Setelah MoU pada 2018 itu ITB baru mendiskusikan perencanaan konsep pengembangan kawasan ITB Innovation Park dari rencana site plan 5 haktare yang telah disedikan oleh pengembang sesuai yang telah disepakati bersama.
Menurut Sigit, rencana ITB Innovation Park di Sukabumi itu untuk mendukung dua lokasi ITB Innovation Park yang sedang dibangun di Kampus Ganesha. Pusat inovasi itu mengembangkan empat kluster utama, yaitu transportasi dan energi, kemudian ICT & Cyber Technology, lalu teknologi kesehatan dan pangan, serta teknologi infrastruktur dan kebencanaan.
“Kita masih konsentrasi di pembanginan ITB Innovation Park Bandung Teknopolis, yang di Sukabumi perlu diskusi lanjut dengan tim pengembang,” kata Sigit.
Selain dengan ITB, pengembang juga menjalin MoU dengan Unpad. Kepala Kantor Komunikasi Publik Universitas Padjadjaran Dandi Supriadi mengatakan, Unpad pernah menandatangani MoU dengan pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sukabumi pada 2018. Isinya adalah kesepakatan bahwa Unpad akan turut berpartisipasi berkegiatan di lokasi tersebut. “Namun sampai sekarang belum dibuat secara teknis bentuk kegiatannya seperti apa,” katanya saat dihubungi Rabu, 14 April 2021.
Menurut Dandi, sejauh ini belum ada riset bersama antara Unpad dengan pengembang kawasan untuk pembangunan technopark Bukit Algoritma. “MoU yang ada adalah antara Unpad dan KEK-nya, bukan spesifik dengan pembangun technopark,” kata Dandi. MoU menyatakan bahwa Pengelola KEK dan Unpad sepakat untuk melakukan kerja sama di bidang kesehatan dan pertanian. Untuk itu, akan disediakan Agro Health Ecopark untuk Unpad berkegiatan. “Dan kesepakatan itu arahnya adalah ketika KEK-nya sudah resmi ada,” ujarnya.
Baca:
BMKG: Bukit Algoritma Sukabumi Diapit Sepasang Sesar Gempa Aktif