TEMPO.CO, Surabaya - Indonesia merupakan sumber pelajar asing terbesar ketiga di Taiwan. Peningkatan jumlah pelajar Indonesia yang meminati mendaftar di perguruan tinggi di Taiwan bahkan tak terhadang pandemi Covid-19.
Wakil Dekan I Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Profesor Felycia Edi Soetaredjo, mengungkap itu dalam keterangan tertulis yang dibagikannya, Jumat 16 April 2021. Felycia baru-baru ini menerima anugerah Distinguished Taiwan Alumni Award tahun ke-2 oleh Kementerian Pendidikan Taiwan.
"Jumlah pelajar Indonesia yang belajar di Taiwan mengalami peningkatan dari 2016 sebesar 5.074 orang menjadi 13.804 orang pada 2020," katanya.
Menurut Felycia, pendidikan tinggi yang berkualitas ditambah kehidupan yang nyaman menyebabkan jumlah pelajar internasional yang pergi ke Taiwan mengalami peningkatan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Dari 57.000 pada tahun ajaran 2011 meningkat lebih dari 120.000 pada tahun lalu.
Khusus untuk pelajar asal Indonesia, dia menilai, pengadaan lingkungan yang ramah Muslim oleh pemerintah Taiwan turut berpengaruh. Selain tersedianya berbagai macam beasiswa.
Wakil Dekan I Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Prof. Felycia Edi Soetaredjo, ST., M.Phil., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. Felycia menerima anugerah Distinguished Taiwan Alumni Award tahun ke-2 oleh Kementerian Pendidikan Taiwan 2021. (ANTARA/HO-UNIKA WM)
Felycia adalah peraih "Distinguished Taiwan Alumni Award" yang pertama dari Indonesia. Ia juga pernah terpilih sebagai Outstanding Alumni Department of Chemical Engineering, National Taiwan University of Science and Technology, pada 2019.
Setelah menerima gelar Ph.D. dari National Taiwan University of Science and Technology, ia mengajar dan memberikan kontribusi di Universitas Katolik Widya Mandala di Surabaya. "Taiwan adalah kampung halaman kedua, yang membuat saya bisa belajar dengan sukses," kata Felycia.
Baca juga:
Izin untuk Dokter Asing, Kenapa Mahasiswa Indonesia di Cina Protes Luhut?