TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memberikan kontrak senilai US$ 2,9 miliar (Rp 421 triliun) kepada SpaceX. Kontrak tersebut untuk membangun pesawat ruang angkasa guna membawa astronot ke Bulan secepat-cepatnya pada 2024.
SpaceX milik Elon Musk menyingkirkan dua pesaingnya, Blue Origin yang dikomandani pemilik Amazon Jeff Bezos dan Dynetics Inc., sebuah perusahaan kontraktor pertahanan. Bezos dan Musk—orang terkaya pertama dan ketiga di dunia versi Forbes—bersaing memimpin proyek membawa manusia kembali ke Bulan untuk pertama kalinya setelah 1972.
Musk mengajukan tawaran SpaceX sendiri sementara Bezos bermitra dengan Lockheed Martin Corp, Northrop Grumman Corp, dan Draper. Sedang Dynetics adalah unit dari Leidos Holdings Inc. "NASA Rules!!” tulis Musk di akun Twitter setelah pengumuman dari NASA, Jumat, 16 April 2021.
NASA memberikan kontrak untuk wahana pendarat manusia pertama yang komersil, bagian dari Program Artemis. Perusahaan mengatakan pendarat akan membawa dua astronot Amerika ke permukaan Bulan.
"Kami harus menyelesaikan pendaratan berikutnya secepat mungkin," kata Steve Jurczyk, penjabat administrator NASA, dalam pengumuman lewat konferensi video.
NASA mengatakan SpaceX Starship mencakup kabin yang luas dan dua airlocks untuk astronot bisa berjalan di Bulan. Arsitekturnya diharapkan berkembang menjadi sistem peluncuran dan pendaratan yang sepenuhnya bisa digunakan berulang untuk perjalanan ke Bulan, Mars, dan tujuan lain di luar angkasa.
"Jika mereka mampu mencapai tenggat tercepat, kami memiliki kesempatan pertama pada 2024," kata Jurczyk menambahkan.
SpaceX juga menanggapi di Twitter dengan menuliskan, "Kami dengan rendah hati membantu @NASAArtemis mengantarkan era baru eksplorasi ruang angkasa manusia."
Berbeda dengan pendaratan Apollo dari 1969 hingga 1972—satu-satunya kunjungan manusia ke permukaan Bulan—NASA bersiap untuk misi jangka panjang yang dibayangkannya sebagai batu loncatan menuju rencana yang bahkan lebih ambisius: mengirim astronot ke Mars.
NASA sangat bergantung pada perusahaan swasta yang dibangun dengan visi bersama untuk eksplorasi ruang angkasa. “SpaceX akan diminta untuk melakukan uji terbang pendarat ke Bulan sebelum manusia melakukan perjalanan,” kata pejabat NASA Lisa Watson-Morgan.
NASA juga rencananya akan menyeleksi astronot yang akan dikirim bersama wahana SpaceX itu mulai akhir April ini. Baru pada Kamis lalu, NASA juga mengatakan akan mengirim awaknya ke Stasiun Luar Angkasa Internasional menumpang roket SpaceX. Jadwal peluncuran pada 22 April.
NASA menciptakan peluang layanan reguler ke Bulan dan mengatakan akan membuat kontrak yang terpisah dari yang sudah dimenangkan SpaceX. "Kami harus dapat menyediakan layanan Bulan berulang," kata Mark Kirasich, Wakil Administrator untuk Divisi Sistem Eksplorasi Lanjutan NASA.
REUTERS | THE VERGE
Baca juga:
Space X Berambisi Antar Mereka yang Ingin Pergi ke Bulan