Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aplikasi Pembaca Cuaca Temuan Dosen UGM Sudah Diterapkan di 22 Kabupaten

image-gnews
Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta Bayu Dwi Apri Nugroho menjelaskan kepada petani penggunaan aplikasi smart farming bernama Automatic Weather Sensor (AWS). Kredit: Istimewa
Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta Bayu Dwi Apri Nugroho menjelaskan kepada petani penggunaan aplikasi smart farming bernama Automatic Weather Sensor (AWS). Kredit: Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Aplikasi berbasis teknologi sensor untuk membantu petani membaca kondisi cuaca dan tanah temuan peneliti Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Automatic Weather Sensor atau AWS, telah diterapkan di puluhan kabupaten Indonesia.

"Saat ini aplikasi itu sudah diterapkan di 22 kabupaten di seluruh Indonesia bekerja sama dengan kementerian dan lembaga, antara lain Bappenas, Kemenko Perekonomian, Kementan, Kominfo, Kemendesa, Bank Indonesia, BNI, BRI dan beberapa industri swasta," kata penemu aplikasi itu yang juga Dosen Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Bayu Dwi Apri Nugroho, Senin, 19 April 2021.

Teknologi aplikasi berkonsep smart farming 4.0 itu 2020 lalu berhasil menyabet juara pertama dari ajang yang digelar komunitas peneliti di Jerman, Hermes Award untuk kategori Startup.

Bayu mengatakan aplikasi ini juga telah menjadi aplikasi percontohan Asian Development Bank (ADB) melalui Bappenas untuk digitalisasi pertanian dengan pilot project di Pasaman Barat (Sumatera Barat) dan Sukabumi (Jawa Barat), dan tahun 2021 akan direplikasi ke 76 kabupaten.

Meski aplikasi itu telah diterapkan, Bayu mengatakan pengembangan-pengembangan masih terus dilakukan pihaknya bersama tim. Misalnya penambahan beberapa fitur, seperti chatbot (konsultasi pertanian dengan robot), voice command seperti Siri milik Apple, sehingga petani bisa bertanya langsung dengan suara tanpa melakukan pengetikan.

"Kami juga melakukan penyempurnaan identifikasi hama dan penyakit tanaman dengan Artificial Intelligence (AI) untuk berbagai komoditas," katanya.

Saat ini dari aplikasi itu masih terbatas untuk lima komoditas pertanian, yakni padi, jagung, kedelai, cabai dan bawang merah. Penyempurnaan fitur KUT (Kredit Usaha Tani) dalam aplikasi itu juga bekerja sama dengan perbankan.

"Jadi harapannya nanti, petani apabila mengajukan kredit, langsung dari aplikasi dan terkoneksi dengan sistem di perbankan, sehingga bisa langsung dinilai dari sistem apakah disetujui atau tidak dan hasilnya bisa dicek di aplikasi," katanya.

Pengembangan aplikasi juga membidik integrasinya dengan e-commerce pertanian. Dari aplikasi tersebut juga sudah disiapkan fitur e-commerce hasil pertanian, sehingga petani juga bisa menjual hasil panennya langsung dari aplikasi.

Selain sensor cuaca dan tanah, dalam pertanian cerdas atau smart farming  juga diperlukan suatu alat untuk monitoring, pemetaan dan otomatisasi pemupukan, sehingga perlu dipadukan sensor cuaca dan tanah tadi dengan drone.

Drone ini ada dua, yaitu drone surveillance dan spayer. Drone surveillance mempunyai tiga fungsi, yaitu pertama memetakan kondisi lahan dan mendeteksi kondisi lahan di tiap petak.

"Karena kita tahu kondisi dan kebutuhan tiap petak berbeda-beda, sebagai contoh ada petak yang kekurangan pupuk N sedangkan petak lahan yang lain kurang air, sehingga sensor/alat yang kita pasang juga akan berbeda tiap petaknya," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kedua, drone survaillance ini juga terbang 3-4 kali selama musim tanam. Hal ini berfungsi untuk mendeteksi apakah tanaman tumbuh sesuai fasenya atau terjadi kerusakan, atau tanaman terkena serangan hama/penyakit tanaman.

Sedangkan fungsi ketiga adalah kaitannya dengan perbankan atau asuransi pertanian. "Drone surveillance akan men-capture lahan yang disinyalir terjadi kerusakan, sehingga capture kerusakan lahan tersebut bisa dijadikan dasar perbankan atau asuransi pertanian untuk memberikan kompensasi kerusakan tanaman ke petani," katanya.

Sedangkan drone sprayer berjalan setelah ada rekomendasi dari sensor yang terpasang di lahan, kapan akan jalan. Tentunya ini juga berkaitan dengan prediksi dari algoritma prediksi cuaca dan jadwal kebiasaan petani dalam melakukan penyemprotan.

Sebagai contoh, kebiasaan petani melakukan penyemprotan adalah H+10 setelah tanam, kemudian cek di aplikasi, apakah H+10 cuaca mendukung untuk penyemprotan. Apabila sudah sesuai, drone sprayer akan jalan, tetapi kalau belum sesuai, drone sprayer akan menunggu rekomendasi dari algoritma prediksi.

Selain sensor dan drone, juga diperlukan fitur-fitur dalam aplikasi yang mendukung pertanian cerdas ini. Bayu memberi catatan, pengembangan fitur aplikasi ini tetap dalam kerangka memudahkan pengguna, dalam hal ini petani.

Ia merinci untuk chatbot, yang dimaksud adalah apabila petani bertanya tentang pertanian, bisa langsung ketik dan akan dijawab langsung oleh mesin (bot).

Untuk voice command atau speaker aktif, petani bisa langsung bertanya menggunakan suara dan dalam perkembangannya voice command ini dikembangkan dengan menggunakan bahasa daerah. Hal ini untuk mempermudah petani yang sebagian besar menggunakan bahasa daerah masing-masing dalam berkomunikasi.

Sedangkan robotik diperlukan untuk otomatisasi dalam penanaman dan pemanenan. Walaupun cost atau biaya untuk robotik ini terlalu besar, tetapi ke depan ini juga merupakan bagian dalam suatu pertanian cerdas.

Aplikasi ini telah memenangkan penghargaan di Hannover Messe Jerman tahun 2020 lalu.

Baca:
Cerita Dosen UGM Kembangkan Aplikasi Pemenang Penghargaan di Jerman

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Untan Investigasi Kasus Dosen yang Diduga Jadi Joki Nilai, Apa Hasilnya?

1 jam lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Untan Investigasi Kasus Dosen yang Diduga Jadi Joki Nilai, Apa Hasilnya?

Untan membentuk tim investigasi untuk kasus tersebut.


Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

1 jam lalu

Ilustrasi Universitas Tanjungpura. Sumber: Untan.ac.id
Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.


Resmi Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Berapa Harta Kekayaan Prabowo Subianto?

6 jam lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto, menerima ucapan selamat dari Menteri Pertahanan AS, Lloyd J. Austin III, pada Rabu, 24 April 2024, setelah penetapan oleh Komisi Pemilihan Umum. Foto: Tim Media Prabowo
Resmi Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Berapa Harta Kekayaan Prabowo Subianto?

Jumlah harta kekayaan Presiden terpilih, Prabowo Subianto, mencapai Rp 2,04 triliun. Berikut Rinciannya.


Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

8 jam lalu

Ilustrasi anak main ponsel pintar. (Shutterstock.com)
Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.


Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

9 jam lalu

Peserta aksi mogok makan menuntut pembebasan tiga petani pakel yang ditangkap secara paksa, aksi ini berlangsung di depan Kementerian Agraria dan tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional, Jakarta Selatan, Senin, 20 Februari 2023. Mulai pukul 10:30, massa mulai aktif membentangkan poster tuntutan sampai memajang surat pernyataan dari beberapa elemen yang terlibat. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.


Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

1 hari lalu

Aldilla Stephanie Suwana, penerima beasiswa Fulbright di Harvard Law School. Dok.Pribadi
Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.


Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

1 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

Tanaman liar pegagan dianggap bisa membantu terapi daya ingat. Senyawa aktifnya memulihkan fungsi hipokampus, bagian krusial pada otak.


Usai Putusan Sengketa Pilpres, Zainal Arifin Mochtar Sebut MK Punya Banyak PR

1 hari lalu

Pakar hukum sekaligus Ketua Departemen Hukum Tata Negara UGM Zainal Arifin Mochtar. Tempo/Pribadi Wicaksono.
Usai Putusan Sengketa Pilpres, Zainal Arifin Mochtar Sebut MK Punya Banyak PR

Pakar hukum tata negara UGM, Zainal Arifin Mochtar, menilai MK punya banyak pekerjaan rumah alias PR pasca-putusan sengketa pilpres.


UGM Buka Pendaftaran Seleksi Mandiri, Simak Syarat dan Panduan Pendaftaran

1 hari lalu

Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan UGM Djagal Wiseso Marseno meninjau pelaksanaan UTBK Gelombang Pertama di Kampus UGM, Sabtu (13/4/2019). (ANTARA/Luqman Hakim)
UGM Buka Pendaftaran Seleksi Mandiri, Simak Syarat dan Panduan Pendaftaran

Universitas Gajah Mada buka pendaftaran online seleksi mandiri UGM sejak 17 April hingga 7 Mei 2024. Lokasi ujian mandirinya?


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.