Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Startup eFishery Kuatkan Aplikasi di Tambak Udang, Bonus Konsultasi Kasus

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Startup sektor perikanan yang melahirkan aplikasi pengatur pakan ikan otomatis, eFishery, menyatakan telah melengkapi fitur layanannya yang ditujukan khusus bagi pembudidaya udang. Fitur terbaru dalam aplikasi itu dinamai Disease Prevention System (DPS).

"Fitur DPS ini sebagai solusi protokol pencegahan wabah penyakit pada tambak udang dan pengaturan kualitas air yang efektif dan ramah lingkungan berbasis teknologi," kata Co-founder dan Chief of Staff eFishery, Chrisna Aditya, dalam keterangannya di Yogyakarta, Rabu 21 April 2021.

Chrisna mengatakan, dengan layanan DPS ini, petambak atau pembudidaya udang bisa mengantisipasi potensi kerugian atau gagal panen yang mungkin muncul. Sebab fitur itu bisa membantu pembudidaya melakukan pengecekan kualitas air tambak secara rutin, mendapat rekomendasi penanganan air, dan protokol outbreak penyakit.

"Pembudidaya lewat aplikasi itu juga bisa berkonsultasi langsung dan gratis apabila mendapati tambak mereka terserang wabah," kata Chrisna.

Selama ini, momok terbesar para pembudidaya udang adalah ketika muncul penyakit. Faktor yang mempengaruhinya cukup kompleks, mulai dari lingkungan yang kurang mendukung, cara pemberian pakan, sampai bibit yang buruk.

Chrisna mengungkapkan, pembudidaya udang kini memungkinkan untuk mengatur jadwal pemberian pakan secara otomatis melalui fitur eFisheryFeeder yang sebelumnya telah banyak dipergunakan untuk pembudidaya ikan itu. Melalui feeder itu, pemberian pakan udang maupun ikan bisa dibuat lebih efisien. Feeder itu setiap 10 menit sekali akan mengeluarkan pakan yang sudah tersimpan.

Para petambak pemakai eFishery bisa langsung tanya jawab dengan M Ihsan Akhirulsyah, Chrisna Aditya Wardani, dan Gibran Chuzaefah Amsi Al Farizy, tim pencipta eFishery, di Bandung, 12 Agustus 2015. TEMPO/Prima Mulia

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Pemberian pakan di kolam jadi bisa tepat waktu, takarannya pas atau tidak terlalu banyak atau sedikit, sehingga tak ada sisa pakan yang akan mengotori air kolam," katanya.

Chrisna mengungkapkan aplikasi eFishery itu juga mampu memberikan solusi bagi para pembudidaya ikan dengan menawarkan layanan dari hulu ke hilir. Mulai dari manajemen pakan, akses terhadap pembiayaan, dan pasar bagi para pembudidaya ikan melalui teknologi yang dimilikinya.

Di Yogyakarta, menurut Chrisna, eFishery telah menjangkau lebih dari 300 lebih pembudidaya ikan juga udang. Pengguna aplikasi diklaimnya terus meningkat karena selain membantu dalam perawatan ikan dan udang, juga bisa memudahkan pembudidaya memperoleh akses pembiayaan.

"Kebanyakan lembaga keuangan enggan memberikan pinjaman untuk pekerja sektor nonformal seperti pembudidaya ikan dan udang," kata dia.

Adapun startup melengkapi dirinya dengan fitur eFisheryFund untuk menghubungkan pembudidaya secara langsung dengan institusi keuangan. Sampai Maret 2021, lewat fitur pembiayaan itu, Chrisna mengatakan, telah tersalurkan bantuan permodalan Rp 68 miliar kepada pembudidaya. "Khusus di Yogyakarta, total pinjaman melalui aplikasi itu yang disetujui perbankan berkisar Rp 2 miliar."

Baca juga:
Uji Coba Ternak Udang Vaname di Halaman Rumah, Bakal Geser Ikan Lele 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


75 Startup Ikut Seleksi Program Riset dan Inovasi IPB University

8 jam lalu

Gedung Rektorat IPB University di kampus IPB Dramaga Bogor /ANTARA
75 Startup Ikut Seleksi Program Riset dan Inovasi IPB University

Sebanyak 75 startup bidang pangan, industri kreatif, Informasi dan Teknologi, obat kesehatan dan pertanian mengikuti seleksi program IPB University.


Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

9 jam lalu

Kawasan wisata Tebing Breksi di Sleman, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.


Jumlah Penumpang di Yogyakarta Melonjak 200 Persen saat Libur Lebaran, KAI Bandara Lakukan Antisipasi

12 jam lalu

Kereta Prambanan Ekspres melayani penumpang ke Bandara YIA, dari stasiun Wojo menuju Yogyakarta dan sebaliknya Foto: @ahmadhafit
Jumlah Penumpang di Yogyakarta Melonjak 200 Persen saat Libur Lebaran, KAI Bandara Lakukan Antisipasi

KAI Bandara melayani perjalanan dari Stasiun Yogyakarta menuju Stasiun Bandara YIA Kulon Progo dengan jumlah perjalanan yang terbagi dua jenis.


Mengapa Penggunaan Aplikasi Tidak Resmi Sebabkan Akun WhatsApp Diblokir?

1 hari lalu

Logo WhatsApp pada layar ponsel. (thenextweb.com)
Mengapa Penggunaan Aplikasi Tidak Resmi Sebabkan Akun WhatsApp Diblokir?

Banyak dampak negatif dari menggunakan aplikasi WhatsApp tidak resmi, salah satunya adalah pemblokiran akun.


Menawarkan Banyak Fitur Menarik, Amankah Aplikasi WhatsApp Aero?

1 hari lalu

Logo WhatsApp. (whatsapp.com)
Menawarkan Banyak Fitur Menarik, Amankah Aplikasi WhatsApp Aero?

WhatsApp Aero adalah aplikasi modifikasi yang punya banyak fitur menarik, namun pengguna harus lebih cermat tentang keamanannya.


Kebut Perbaikan Jalan Rusak Jelang Lebaran, Akses Destinasi di Yogyakarta Jadi Prioritas

1 hari lalu

Banner yang menyindir rusaknya Jalan Godean Sleman Yogyakarta. Dok : Istimewa
Kebut Perbaikan Jalan Rusak Jelang Lebaran, Akses Destinasi di Yogyakarta Jadi Prioritas

Sejumlah akses infrastruktur jalan di wilayah Yogyakarta mulai gencar diperbaiki menjelang libur Lebaran ini.


Libur Lebaran, Yogyakarta Siagakan Petugas Monitor Ketat 33 Destinasi Wisata Populer

1 hari lalu

Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta. (TEMPO/Pribadi Wicaksono)
Libur Lebaran, Yogyakarta Siagakan Petugas Monitor Ketat 33 Destinasi Wisata Populer

Ada 33 titik destinasi populer di Yogyakarta yang akan diawasi ketat, sebagian besar merupakan wilayah Pantai Selatan.


6 Wisata Religi Yogyakarta yang Bisa Dikunjungi saat Bulan Ramadan

2 hari lalu

Warga berjalan usai melaksanakan salat magrib di Masjid Gedhe Mataram, Kotagede, Yogyakarta, 13 Juni 2016. Masjid tertua di Yogyakarta ini yang dibangun sejak tahun 1587 dan menjadi pusat kegiatan beribadah saat Ramadan. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
6 Wisata Religi Yogyakarta yang Bisa Dikunjungi saat Bulan Ramadan

Yogyakarta memiliki berbagai destinasi wisata, termasuk wisata religi. Berikut rekomendasi wisata religi Yogyakarta yang wajib dikunjungi.


KemenkopUKM Fokus Kembangkan Startup di Empat Sektor Unggulan

2 hari lalu

KemenkopUKM Fokus Kembangkan Startup di Empat Sektor Unggulan

Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menegaskan komitmennya untuk mengembangkan startup di empat sektor unggulan, yakni agribisnis, akuakultur, bisnis ramah lingkungan, dan teknologi.


Seleksi Angkutan Mudik, Kelaikan Bus Bisa Dicek Melalui Aplikasi MitraDarat

2 hari lalu

Pemudik membawa barang bawaanya saat akan menaiki bus mudik gratis menuju Sumatera Barat di Lapangan Parkir Jantung Sehat, Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024. Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Andre Rosiade, memberangkatkan 50 bus mudik gratis bertajuk 'Pulang Basamo 2024' dengan total 2.500 pemudik yang akan menuju Sumatera Barat. TEMPO/M Taufan Rengganis
Seleksi Angkutan Mudik, Kelaikan Bus Bisa Dicek Melalui Aplikasi MitraDarat

Aplikasi MitraDarat bisa dipakai untuk menyeleksi bus mudik. Kesiapan kendaraan bisa dinilai dari kelengkapan perizinannya.