TEMPO.CO, Jakarta - Drone helikopter NASA di Mars, Ingenuity, mengulang sukses dalam uji terbang keduanya, Kamis 22 April 2021. Kali itu Ingenuity berhasil terbang selama 51,9 detik, dibandingkan sekitar 25 detik yang pertama dilakukan pada 19 April lalu. Selain bertahan lebih lama di udara, helikopter itu juga terbang lebih tinggi dan sempat bergerak horizontal.
"Sejauh ini, teknik telemetri yang kami terima dan analisis mengatakan kepada kami kalau penerbangan telah memenuhi harapan dan pemodelan komputer yang kami lakukan akurat," kata Bob Balaram, Ketua Tim Rekayasa Helikopter Mars Ingenuity di Laboratorium Propulsi Jet NASA di California Selatan, Kamis.
Dia mengatakan masih akan ada dua kali uji terbang lagi yang akan dilakukan terhadap Ingenuity. "Artinya masih ada banyak yang harus dipelajari sepanjang bulan ini," katanya menambahkan.
Untuk uji terbang keduanya kemarin, di situs lokasi di Mars yang kini diberi nama 'Lapangan Wright Bersaudara', Ingenuity lepas landas pukul 5.33 EDT atau 16.33 WIB. Kalau dalam uji terbang pertama dia terbang di ketinggian 3 meter, kali itu 5 meter.
Setelah beberapa saat di udara, sistem kendali terbang membuat helikopter itu tampak miring 5 derajat yang memungkinkannya bergerak sekitar 2 meter. Helikopter itu kemudian berhenti, melayang di tempat, dan berputar menghadap ke kamera Perseverance dari arah yang berbeda. Dia kemudian kembali terbang ke posisi awalnya dan mendarat.
"Sepertinya sederhana, tapi ada banyak hal yang belum kita ketahui tentang bagaimana menerbangkan sebuah helikopter di Mars. Itu sebabnya kami di sini--untuk mengungkap semuanya," kata Håvard Grip, Kepala Tim Pilot Ingenuity.
Sebagai catatan, mengoperasikan sebuah pesawat yang terkendali di Mars jauh lebih sulit daripada di Bumi. Meski gravitasi di planet itu hanya sepertiga di Bumi, helikopter harus terbang dengan densitas atmosfer yang hanya satu persen di Bumi.
Hasilnya, setiap detik dari uji terbang Ingenuity menyediakan data penerbangan yang berlimpah untuk diperbandingkan dengan pemodelan, simulasi dan pengujian yang dilakukan di Bumi. NASA juga memperoleh pengalaman praktikal pertama mengoperasikan sebuah helikopter jarak jauh di Mars.
Seluruh data dari demonstrasi terbang itu nantinya akan sangat berharga untuk potensi misi masa depan Mars, yang di antaranya menambah dimensi eksplorasi dari udara.
Karena data dan gambar yang didapat mengindikasikan Ingenuity mampu terbang seperti yang diharapkan, tim di JPL mempertimbangkan profil uji terbang berikutnya untuk mendapatkan data aeronautikal tambahan dari misi terbang pertama di luar Bumi tersebut.
Jika mengikuti skenario awal, terget berikutnya adalah terbang sejauh 50 meter dan kembali lagi. Lalu yang keempat, melakukan yang sama tapi dengan kecepatan lebih tinggi. Penerbangan terakhir adalah yang mendorong kemampuan Ingenuity hingga kemampuan maksimal yang bisa membuatnya terempas jatuh.
MARS.NASA
Baca juga:
Membandingkan Misi ke Mars 3 Negara: Amerika, Cina, UEA