TEMPO.CO, Jakarta - Kapal Selam Nanggala dikabarkan hilang pada Rabu pagi, 21 April 2021. Kapal ini diperkirakan hilang ketika sedang melakukan manuver menyelam pada pukul 03.00 WIT, di perairan sekitar 60 mil laut utara Pulau Bali. Kapal selam buatan Jerman ini rencananya akan digunakan untuk latihan penembakan rudal di Laut Bali.
KRI Nanggala - 402 yang merupakan kapal selam buatan Kiel, Jerman Barat ini memiliki tipe 209/1300, yang dipesan pemerintah Indonesia pada 1977 dan aktif digunakan pada 1981. KRI ini juga memiliki “saudara kembar” yaitu KRI Cakra-401.
Nama Naggala pada kapal selam ini diambil dari nama senjata milik Baladewa. Menurut filsafat Waisnawa dan beberapa pandangan umat Hindu, Baladewa merupakan manifestasi dari ular suci yang menjadi ranjang Dewa Wisnu.
Baladewa juga dijuluki sebagai Sankarsana atau pemindahan janin. Julukan ini disematkan kepadanya karena saat Dewaki, istri kedua Basudewa, hamil janin tersebut berpindah ke Rohini—istri pertama Basudewa. Hal ini dikarenakan Baladewa akan dibunuh oleh Kangsa—kakak Dewaki—ketika lahir. Kangsa ditakdirkan akan mati di tangan anak ke-delapan Dewaki.
Baladewa memiliki perawakan putih, hal ini berbeda dari saudaranya Kresna yang memiliki kulit biru gelap. Baladewa pun memiliki fisik yang kuat, sehingga disematkan nama “Bala” pada dirinya. Baladewa juga memiliki rambut panjang yang diikatkan pada jambul serta memakai gelang dan giwang.
Dalam penokohan pewayangan Jawa, Baladewa memiliki karakter keras hati, namun bijaksana dan mudah memaafkan. Baladewa juga mahir dalam menggunakan senjata sakti yang ia miliki. Adapun gada yang dimiliki Baladewa yaitu, Nanggala dan Alugra yang diberikan Dewa Brahma.
Dengan kedua gada tersebut, Baladewa mengajari Bima dari pandawa lima dan Duryodana dari kurawa bertarung menggunakan gada. Ajaran yang diberikan Baladewa tersebut digunakan oleh Bima untuk melawan Duryodana, hal inilah yang disebutkan dalam epos Mahabharata.
Kekuatan dari gada Nanggala yang dimiliki Baladewa sudah tidak diragukan. Laiknya gada Nanggala, KRI Nanggala-402 yang menjadi armada bagi TNI Angkatan Laut Indonesia juga memiliki spesifikasi yang mumpuni.
Kapal selam ini menggunakan sistem yang digunakan untuk menghasilkan daya dorong KRI Nanggala 402 berintikan motor diesel-elektrik Siemens low-speed yang tenaga kerjanya langsung disalurkan ke baling-baling di buritan. Memiliki kekuatan daya dorong sebesar 5.000 shp (shaft horse power), baterai-baterai listriknya dengan bobot sekitar 25 persen bobot bruto kapal menyimpan daya listrik yang besar.
GERIN RIO PRANATA
Baca: TNI Jerlaskan Kronologis Hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala-402