Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Data Kualitas Udara Cina Dimanipulasi, Analisis Statistik Temukan Buktinya

Reporter

image-gnews
Sebuah mesin bekerja untuk mengurangi polusi dipasang di sekitar area konstruksi saat polusi udara menyelimuti wilayah Beijing, Cina, 18 Desember 2016. REUTERS/Stringer
Sebuah mesin bekerja untuk mengurangi polusi dipasang di sekitar area konstruksi saat polusi udara menyelimuti wilayah Beijing, Cina, 18 Desember 2016. REUTERS/Stringer
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Statistik telah menunjukkan bukti adanya manipulasi data pemantauan kualitas udara di Cina. Ini terungkap ketika data itu dibandingkan dengan data dari hasil pengukuran di kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di kota yang sama.

Pemerintah Cina pernah memberi sanksi para pejabat lokal yang terlibat manipulasi data kualitas udara. Tapi, hasil analisis statistik independen yang terbaru ini menunjukkan luasnya dugaan manipulasi itu.

Jesse Turiel dari Harvard University dan Robert Kaufmann dari Boston University mempelajari data dari stasiun-stasiun pemantauan kualitas udara di Cina di lima kota: Beijing, Shenyang, Shanghai, Guangzhou dan Chengdu. Mereka kemudian membandingkannya dengan data yang dikumpulkan dari kantor-kantor perwakilan AS di lima kota itu.

Hasilnya, mereka menemukan pola yang sangat berbeda di antara dua kelompok data itu pada parameter kualitas udara dengan polutan PM2.5, partikel debu yang terbukti berelasi dengan kanker paru. Data yang dipelajari berasal dari periode 2015-2017.

Turiel dan Kaufmann mengamati data statistik yang berbeda atas jumlah hari di mana kualitas udara berada di bawah ambang batas kebijakan Langit Biru. Kebijakan itu menciptakan indeks polusi yang dianggap 'terlalu tinggi' jika angkanya 100 atau lebih dan indeks 'bisa ditoleransi' jika kurang dari 100.

Keduanya menemukan banyak pada data tersebut hari-hari dengan indeks polusi udara yang tipis di bawah angka 100 dan beberapa yang dituliskan tepat pada angka 100. "Hari-hari yang sebenarnya tergolong polusi terlalu tinggi kemungkinan dituliskan dengan indeks 99, 98, 97," kata Turiel.

Analisis statistik yang dihasilkan mengeluarkan perbedaan di antara kedua data itu yang 40 persen lebih besar daripada yang diharapkan terjadi, dan 63 persen di antaranya memperlihatkan angka hasil pengukuran oleh stasiun-stasiun Cina lebih rendah daripada dari stasiun Amerika.

Seperti yang dipublikasikan dalam jurnal Plos One terbit 21 April 2021, Turiel dan Kaufmann juga menyatakan menemukan cukup banyak kesalahan pelaporan pada hari-hari di mana terjadi polusi udara terburuk. Ini artinya manipulasi terjadi terutama saat kualitas udara faktual terukur buruk.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Temuan itu kontras dengan hasil studi sebelumnya yang menyatakan manipulasi data kualitas udara Cina berakhir pada 2012 ketika Beijing menerapkan serangkaian reformasi kebijakan. "Temuan kami memberi bukti kalau manipulasi oleh pemerintahan lokal tidak terhenti pada 2012, tapi berlanjut dalam perilaku yang berbeda," bunyi sebagian isi laporan di jurnal.

Kementerian Lingkungan Cina mengumumkan pada 2017 telah menginvestigasi sebanyak 1.140 pejabatnya untuk sangkaan pelanggaran aturan polusi pascainspeksi tahun sebelumnya. Pada awal 2018, kementerian itu menyatakan menjaring sejumlah pejabat dari tujuh kota yang memanipulasi data.

Turiel tak tahu apakah pengungkapan terbaru telah menghentikan masalah manipulasi data tersebut. Dia juga mengatakan kalau data pembanding dari kantor kedutaan AS juga telah tak tersedia.

Meski begitu, Turiel juga mengatakan ada bukti kalau kualitas udara di kota-kota di Cina secara umum membaik selama periode studi yang dilakukannya. Data versi Amerika menunjukkan konsentrasi PM2,5 tahunan turun lebih dari 25 persen antara 2013 dan 2017.

Turiel dan Kaufmann meyakini kalau pendekatan statistik mereka dapat digunakan oleh pemerintahan negara-negara untuk mencari bukti manipulasi data kualitas udara oleh pemerintah daerahnya, dan mengantar kepada penegakan hukum.

NEW SCIENTIST | JOURNALS.PLOS

Baca juga:
Drone Perahu 5G Pantau Kualitas Lingkungan Taman di Cina

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

1 detik lalu

Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


Biden, Obama dan Clinton Dicemooh karena Bela Israel dalam Penggalangan Dana Terbesar Demokrat

1 jam lalu

Presiden AS Joe Biden besama mantan presiden AS Barack Obama meninggalkan Air Force One di Bandara Internasional John F Kennedy di New York, AS 28 Maret 2024. REUTERS
Biden, Obama dan Clinton Dicemooh karena Bela Israel dalam Penggalangan Dana Terbesar Demokrat

Joe Biden, Barack Obama dan Bill Clinton dicemooh demonstran atas dukungannya terhadap serangan Israel ke Gaza


Deretan Kontroversi Diva Nyentrik Lady Gaga

4 jam lalu

Lady Gaga dan Joaquin Phoenix dalam film Joker: Folie a Deux. Foto: Instagram/@toddphillips
Deretan Kontroversi Diva Nyentrik Lady Gaga

Lady Gaga, diva bernama asli Stefani Joanne Agelina Germanotta ini juga kerap mendulang atensi karena sederet kontroversinya.


Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

4 jam lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."


Lady Gaga: Diva Nyentrik yang Menapaki 38 Tahun

5 jam lalu

Lady Gaga saat menghadiri acara Piala Oscar di Hollywood, Los Angeles, California, 13 Maret 2023. REUTERS/Eric Gaillard
Lady Gaga: Diva Nyentrik yang Menapaki 38 Tahun

Bintang nyentrik Lady Gaga, penyanyi, penulis lagu dan aktris kini tengah dinanti aktingnya di film Joker: Folie a Deux yang masuk proses tahap akhir.


Jenderal AS: Kami Tak Bersedia Beri Israel Senjata Apa Pun yang Diinginkan Saat Ini

5 jam lalu

Jenderal Charles Q. Brown Junior. REUTERS
Jenderal AS: Kami Tak Bersedia Beri Israel Senjata Apa Pun yang Diinginkan Saat Ini

Jenderal militer AS mengatakan bahwa Washington belum memberikan semua senjata yang diminta Israel, karena AS tidak bersedia memberikannya saat ini


Top 3 Dunia: Dugaan WNI di Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Warga AS Tak Setujui Serangan Israel

8 jam lalu

Bagian dari jembatan Francis Scott Key yang runtuh setelah ditabrak kapal kontainer Dali di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Insiden ini menyebabkan sebagian besar Jembatan Francis Scott Key runtuh yang menyebabkan beberapa kendaraan yang melintasi terperosok ke Sungai Patapsco. U.S. Army Corps of Engineers/Handout via REUTERS
Top 3 Dunia: Dugaan WNI di Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Warga AS Tak Setujui Serangan Israel

Top 3 dunia adalah Kemlu dalami dugaan adanya WNI di kapal penabrak di Baltimore, warga AS tak setuju serangan Israel, jenazah ABK WNI dipulangkan.


Ragam Respons Atas Resolusi DK PBB Agar Gencatan Senjata di Gaza Selama Ramadan

15 jam lalu

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) akhirnya menyetujui resolusi gencatan senjata segera antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.
Ragam Respons Atas Resolusi DK PBB Agar Gencatan Senjata di Gaza Selama Ramadan

Resolusi DK PBB ini disahkan dengan skor 14-0 usai Amerika Serikat abstain, tidak menggunakan hak vetonya.


Ferdinand Marcos Jr Janji akan Balas Tindakan Beijing di Laut Cina Selatan

17 jam lalu

Bendera Filipina berkibar dari BRP Sierra Madre, sebuah kapal Angkatan Laut Filipina yang kandas sejak 1999 dan menjadi detasemen militer Filipina di Second Thomas Shoal yang disengketakan, bagian dari Kepulauan Spratly, di Laut Cina Selatan, 29 Maret 2014. REUTERS  /Erik De Castro
Ferdinand Marcos Jr Janji akan Balas Tindakan Beijing di Laut Cina Selatan

Ferdinand Marcos Jr. akan menerapkan tindakan balasan yang proporsional terhadap serangan Cina di Laut Cina Selatan.


WNI Disebut Jadi Kapten Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Ini Penjelasan Kemlu

1 hari lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
WNI Disebut Jadi Kapten Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Ini Penjelasan Kemlu

Kementerian Luar Negeri menjelaskan ihwal WNI yang disebut menjadi kapten kapal yang menabrak jembatan di Baltimore, Amerika Serikat.