TEMPO.CO, Jakarta - NASA berhasil melakukan eksperimen pertamanya mengubah atmosfer Mars yang sangat tipis dan beracun menjadi oksigen. Mars Oxygen In-Situ Resource Utilization Experiment (MOXIE) dimungkinkan lewat pendaratan wahana penjelajah Perseverance pada 18 Februari lalu.
Atmosfer di Mars didominasi oleh karbon dioksida. Atmosfer di Mars juga 100 kali lebih tipis daripada di Bumi, sehingga--kalaupun komposisinya sama seperti yang ada di Bumi--manusia tetap tak akan bisa bernapas. Astronot yang hendak datang ke Mars harus membawa oksigen sendiri.
Oksigen juga menjadi komponen utama untuk kebanyakan bahan bakar roket. Jadi, jika astronot itu mau kembali lagi ke Bumi, itu artinya dia harus membawa serta dalam misinya sejumlah besar cadangan oksigen agar bisa digunakan untuk perjalanan pulang.
NASA memperkirakan, butuh sekitar 25 ton oksigen untuk empat astronot bisa PP Bumi-Mars. Bukan soal besarnya muatan saja, tapi ongkos misi pun menjadi sangat mahal karena kapasitas roket terbatas.
MOXIE lalu dipandang sebagai satu langkah menuju solusi, yakni memproduksi oksigen di Mars. Caranya, menyerap karbon dioksida dari atmosfer planet itu lalu memanaskannya pada suhu sekitar 800 derajat Celsius hingga molekulnya tercerai dan atom-atom oksigennya bisa dipanen, sedang sisa karbon monoksida dibuang.
Eksperimen ini akhirnya mendapat kesempatan untuk dilakukan pertama pada 20 April lalu. MOXIE memproduksi 5 gram oksigen yang bisa untuk bernapas seorang astronot selama sekitar 10 menit.
“MOXIE masih harus mengerjakan banyak hal, tapi hasil dari demonstrasi teknologi ini memberi banyak harapan seiring tujuan kita untuk satu hari nanti melihat manusia di Mars," kata Jim Reuter dari NASA.
MOXIE hanya memiliki kapasitas produksi sekitar 100 gram oksigen per jam. Tapi, Reuter mengatakan, pembangkit oksigen masa depan bisa dibuat jauh lebih besar dan menjalankan reaksi pelucutan atom-atom oksigen dari karbon dioksida lebih cepat.
Selama setahun ke depan, MOXIE dijadwalkan menjalankan sedikitnya sembilan eksperimen lagi. NASA akan menguji kapabilitas MOXIE pada waktu-waktu yang berbeda baik hari maupun musim, dalam kondisi atmosfer Mars yang berbeda-beda.
NEW SCIENTIST
Baca juga:
Terbang Lebih Tinggi, Helikopter Ingenuity di Mars Kembali Sukses di Uji Kedua