Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Supermoon Pink Moon Terbit Malam Ini, Tak Benar-benar Merah Muda

image-gnews
Penampakan bulan purnama merah muda (pink supermoon) terlihat di langit kawasan Bekasi, Jawa Barat, Senin, 26 April 2021. Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) puncak bulan purnama akan terjadi pada Selasa (27/4) pukul 10.31 WIB atau 11.31 WITA atau 12.31 WIT. ANTARA/Suwandy
Penampakan bulan purnama merah muda (pink supermoon) terlihat di langit kawasan Bekasi, Jawa Barat, Senin, 26 April 2021. Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) puncak bulan purnama akan terjadi pada Selasa (27/4) pukul 10.31 WIB atau 11.31 WITA atau 12.31 WIT. ANTARA/Suwandy
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Bulan purnama malam ini, Selasa 27 April 2021, dicatat sebagai fenomena khusus: Supermoon Pink Moon. Walau begitu, wajah atau piringan bulan yang terlihat dari Bumi tidak berarti akan tampak merah muda.

Koordinator tim edukasi publik Observatorium Bosscha Yatny Yulianti mengatakan, peristiwa supermoon merupakan posisi ketika Bulan berada pada atau di dekat titik terdekatnya dengan Bumi di orbit peredarannya. Kalangan astronom dunia menyebutnya sebagai perigee.

Karena itu bulan yang penuh atau purnama seperti pada malam ini akan terkesan lebih besar dari ukuran biasanya sekalipun tidak signifikan. Yatny menjelaskan, rata-rata bulan hanya akan terlihat sekitar 7 persen lebih besar dari ukuran biasanya. Selain itu, bulan menjadi sekitar 15 persen lebih terang. “Memang tidak ada yang super istimewa secara sains,” katanya, Selasa sore.

Penamaan pink moon datang dari sebutan orang-orang kepada bulan purnama di bulan April berdasarkan penggunaan kalender bulan pada praktik pertanian atau perkebunan di Amerika Serikat. Lebih tepatnya, berasal dari sebuah almanak yang terbit di Amerika Serikat dan Kanada, yaitu The Old Farmer's Almanac.

"Jadi sebutan ini berasal dari budaya Amerika setempat dan juga Eropa. Biasanya April merupakan dimulainya musim semi di belahan bumi utara, Bulan purnama diberikan sebutan sesuai dengan suasana musim tersebut," kata Yatny.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Warna pink atau merah muda melambangkan bunga Phlox subulata yang berasal dari daerah Amerika Utara yang bermunculan di awal musim semi. Selain itu, terdapat juga sebutan lain dari kebudayaan Amerika untuk bulan purnama di bulan April berdasarkan hewan-hewan yang bermunculan ketika musim semi dimulai. Diantaranya Bulan ketika bebek kembali, Bulan ketika angsa bertelur, dan Bulan katak.

Sementara itu penggiat astronomi di komunitas Langit Selatan Bandung Avivah Yamani mengatakan kalau pada hari ini bulan akan terbit pukul 18.02 WIB dan terbenam pukul 06.44 WIB esok pagi. Dia juga mengatakan citra bulan purnama yang terlihat tidak serta merta menjadi pink.

"Kemungkinan bulan purnama bisa berwarna tidak pucat dan bisa agak jingga. Tapi itu karena faktor atmosfer dan polusi udara,” ujarnya merujuk penampakan Supermoon Pink Moon.

Baca juga:
Berita Terkini Digoyang Gempa: Siang di Yogya, Sore di Sukabumi dan Jakarta

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

2 hari lalu

Lalat buah. Kredit: Wikipedia
Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.


Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

16 hari lalu

Petugas Kantor Kemenag Kota Sabang melakukan pemantauan hilal di Tugu Kilometer Nol Indonesia, Kota Sabang, Aceh, Minggu, 10 Maret 2024. Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024 ANTARA/Khalis Surry
Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

Awal Syawal atau hari Lebaran 2024 diperkirakan akan seragam pada Rabu, 10 April 2024. Berikut ini penjelasan astronom BRIN soal posisi hilal terkini.


Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

22 hari lalu

Komet 12P/Pons-Brooks terlihat setelah letusan besar pada 20 Juli 2023. Tanduk khas dalam letusan itu menjadikan komet ini disebut sebagai komet setan. Foto: Comet Chasers/Richard Miles
Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

Kondisi cuaca, polusi cahaya, dan sempitnya durasi bisa menghambat pengamatan Komet Setan.


Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

22 hari lalu

Pemandangan lintasan meteor di langit malam selama hujan meteor tahunan Perseid di Taman Nasional Shebenik, di Fushe Stude, Albania, 13 Agustus 2023. REUTERS/Florion Goga
Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

Sejumlah fenomena astronomi langka bakal terjadi sepanjang April 2024. Ada hujan meteor, gerhana matahari total, sampai okultasi bintang Antares.


Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

23 hari lalu

Gambaran orbit elips komet 12P/Pons-Brooks yang akan melontarkan 'komet setan' itu mengelilingi matahari pada 2024. Foto: SpaceReference.org
Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

Komet 12P/Pons-Brooks alias komet setan menuju titik terdekatnya dengan matahari dan bumi. Pakar astronomi membantah isu tanda kiamat.


Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

25 hari lalu

Ilustrasi stroke. healthline.com
Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.


BMKG: Banjir Rob Berpotensi di Pesisir Sumatra Utara hingga Maluku

35 hari lalu

Banjir pesisir atau rob di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)
BMKG: Banjir Rob Berpotensi di Pesisir Sumatra Utara hingga Maluku

BMKG memperingatkan banjir pesisir atau banjir rob berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia.


Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

38 hari lalu

Bangunan kubah ikonik di komplek Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 16 Januari 2023. Tempat peneropongan bintang Observatorium Bosscha telah genap berusia 100 tahun pada tahun 2023 ini. TEMPO/Prima Mulia
Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.


Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

40 hari lalu

Alat pemantau polusi udara Birulangit yang dipasang di Telkom University Bandung. Dok. Tel-U
Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

Startup BiruLangit dari unit inkubasi Bandung Technopark Telkom University mengembangkan alat pemantau udara Low-Cost Sensors (LCS)


Mikroplastik di Dalam Darah Berkorelasi dengan Peningkatan Serangan Jantung

42 hari lalu

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Mikroplastik di Dalam Darah Berkorelasi dengan Peningkatan Serangan Jantung

Studi atas tumpukan plak di pembuluh darah pasien rumah sakit di Italia mendapati kandungan mikroplastik yang sangat jelas di bawah mikroskop.