TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin, Selasa 27 April 2021, masih didominasi topik kapal selam dan KRI Nanggala-402. Dimulai dari artikel yang mengangkat betapa panjangnya masa pakai yang harus dilalui KRI Nanggala dan menampilkan potret perkembangan dari generasinya yang terbaru dari pabrikannya saat ini.
Artikel kedua tentang kapal selam yang menjadi terpopuler kemarin juga menyinggung umur KRI Nanggala yang sudah renta. Salah satu awak yang ikut tenggelam bersama kapal selam itu, Sertu Bambang Priyanto, 40 tahun, ternyata sudah punya firasat sebelum berangkat berlayar yang belakangan menjadi eternal on patrol tersebut.
Di antara dua artikel kapal selam itu, terselip artikel dari ledakan Covid-19 di India. Beberapa peneliti menjelaskan bahwa kecepatan dan skala wabah yang terjadi disebabkan oleh varian virus yang muncul. Beberapa lainnya memilih berhati-hati menyimpulkan itu.
Berikut Top 3 Tekno Berita Kemarin, Selasa 27 April 2021, selengkapnya,
1. 40 Tahun Usia KRI Nanggala-402, Generasi Terbarunya Dimiliki Singapura
KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan sekitar 60 mil laut utara Pulau Bali merupakan kapal selam tipe 209/1300. Dibuat di Kiel era Jerman Barat, pada 1977, kapal ini telah aktif digunakan TNI Angkatan Laut sejak 1981 sebelum dinyatakan eternal on patrol akhir April 2021 ini.
Masa pakainya sudah 40 tahun sementara saat ini Jerman telah memiliki kapal selam generasi terbarunya, tipe 218SG--pesanan Singapura. Sebanyak dua unit kapal tipe itu udah dipesan pada 2013 sejak masih berupa konsep. Kapal kemudian diresmikan pertama kali pada Februari 2019 lalu di galangan ThyssenKrupp Marine di Kiel. Rencananya, akan dikirimkan ke Singapura tahun ini--mundur setahun karena pandemi.
Situs militer IHS Janes, 16 Januari 2018, menulis bahwa Galangan Kapal Jerman, ThyssenKrupp Marine Systems (TKMS), mulai membangun kapal selam pesanan Angkatan Laut Singapura yang ketiga dan keempat. Singapura memesan kapal selam tipe U-218SG Air-independent propulsion (AIP). defensenews.com
Kapal selam tipe 218SG ditunjang dengan diesel listrik dan teknologi AIP (Air Independent Propulsion) berbasis fuel cell. Tipe yang dikenal sebagai Invicible Class ini diklaim mampu bertahan lebih lama di dalam air. “Dibangun untuk tetap terendam sekitar 50 persen lebih lama dibandingkan generasi sebelumnya,” tulis laporan National Interest, 23 Agustus 2019.
2. Di Balik Ledakan Covid-19 India, Peran Dua Varian Virus Ini Diperdebatkan
Virus corona Covid-19 menyebar cepat di India dan mengejutkan para ilmuwan. Jumlah kasus harian telah meledak sejak awal Maret, bahkan pemerintah melaporkan 352.991 kasus infeksi baru secara nasional pada 25 April, yang menjadi rekor kasus harian di dunia.
Beberapa peneliti menjelaskan bahwa kecepatan dan skala wabah yang terjadi disebabkan oleh varian virus yang muncul. Secara anekdot, peneliti pengobatan paru di PD Hinduja Hospital & Medical Research Center di Mumbai, Zarir Udwadia, mengatakan bahwa seluruh anggota rumah tangga di India sekarang terinfeksi virus itu.
Pasien Covid-19 berbagi ranjang saat dirawat di rumah sakit Lok Nayak Jai Prakash (LNJP), New Delhi, India, 15 April 2021. Rumah sakit tersebut mulanya hanya memiliki 54 tempat tidur namun kini ada lebih dari 300 pasien Covid-19 yang dalam kondisi kritis. REUTERS/Danish Siddiqui
"Tidak seperti gelombang pertama, hanya satu orang yang dinyatakan positif dalam keluarga," katanya seperti dikutip Nature, 21 April 2021.
3. Firasat dari Sertu Bambang Priyanto Kala Cerita Kondisi KRI Nanggala-402
Hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala-402 saat melaksanakan latihan penembakan torpedo di perairan utara Pulau Bali pada Rabu, 21 April 2021 lalu, akhirnya menemui titik terang. Setelah dilakukan pencarian selama lima hari, kapal selam yang membawa 53 kru kapal tersebut akhirnya ditemukan tenggelam di kedalaman 838 meter pada Minggu, 25 April 2021.
Kapal selam KRI Nanggala yang hilang kontak sejak Rabu, 21 April 2021 berhasil ditemukan dalam kondisi terbelah pada kedalaman 800 meter. Sebanyak 53 orang meninggal dalam insiden tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Satu di antara 53 awak kapal tersebut diketahui berasal Sragen, Jawa Tengah. Prajurit tersebut bernama Sertu Bambang Priyanto, 40 tahun, asal Dukuh Ngadirejo, Desa Kroyo, Karangmalang, Sragen. Sebelum melakukan pelayaran, ia sempat menyatakan pesimistis dapat kembali berlayar, hal itu diungkapkannya kepada suami Sri Rahayu, sang kakak, saat kali terakhir berkumpul dengan keluarga di acara peringatan 100 hari meninggalnya sang ibu pada Maret 2021 lalu di kediaman orang tua, sebelum keberangkatan Bambang Priyanto.
Menurut Sri Rahayu, sebelum pamit pulang ke Surabaya itulah Bambang Priyanto melontarkan kalimat kemungkinan dirinya sudah tidak akan berlayar lagi, pasalnya kapal selam KRI Nanggala-402 yang akan digunakan untuk bertugas kondisinya sudah tua.