TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin, Sabtu 1 Mei 2021, diawali dari pertanyaan terhadap tingkat akurasi alat GeNose saat virus corona diketahui terus bermutasi. Seperti diketahui, alat bikinan tim peneliti di UGM dengan metode embusan napas itu telah semakin luas digunakan untuk screening kasus penularan Covid-19.
Berita kedua tentang seorang guru perempuan yang dilaporkan mengalami kelumpuhan sementara pascasuntik vaksin Covid-19 di Sukabumi, Jawa Barat. Pasien berinisial SA, 30 tahun, itu sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Berita ketiga adalah artikel Top 3 Tekno Berita Jumat 30 April 2021. Isinya kejadian alam: gelombang bawah laut dalam kasus tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402, lalu gempa yang menggetarkan Denpasar hingga Jember, dan letusan Gunung Dieng di Kawah Sileri.
Berikut Top 3 Tekno Berita Kemarin, Sabtu 1 Mei 2021, selengkapnya,
1. Peneliti: Akurasi GeNose Tak Terpengaruh Mutasi Virus Covid-19
Mutasi virus corona tidak akan mempengaruhi sistem screening kasus positif Covid-19 menggunakan perangkat GeNose C19 temuan tim peneliti di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Alasannya, sistem kerja GeNose tidak mendeteksi virus secara langsung.
"Hal ini memang sering jadi pertanyaan. Jawabnya tidak akan berpengaruh," kata
perwakilan Tim Pengembang GeNose C19, Mohammad Saifudin Hakim, Jumat 30 April 2021.
Petugas melakukan pemeriksaan sampel kantung udara dari nafas dengan metode GeNose C19 di Terminal Domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai, Kuta, Bali, Kamis, 8 April 2021. Tes deteksi dini Covid-19 ini sebagai salah satu syarat perjalanan via udara di masa pandemi. Johannes P. Christo
Saifudin menerangkan, kinerja GeNose yang berbasis embusan napas seseorang yang diperiksa itu mendeteksi virus dari metabolisme yang terjadi dalam tubuh. Secara spesifik kandungan senyawa volatile organic compound (VOC) yang dikeluarkan saat seseorang mengeluarkan napasnya.
2. Satu Guru Penerima Suntik Vaksin Covid-19 Alami Lumpuh Sementara
Seorang guru perempuan dilaporkan mengalami kelumpuhan pascasuntik vaksin Covid-19 di Sukabumi, Jawa Barat. Pasien berinisial SA, 30 tahun, menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. “Dirawat di RSHS dengan keluhan lemah keempat anggota gerak,” kata Zulvayanti, Koordinator Pelayanan Medik RSHS Bandung, Jumat 30 April 2021.
Lewat keterangan dalam rekaman video yang dibagikannya, RSHS Bandung mengatakan SA telah datang dan mendapatkan perawatan sejak 1 April 2021. “Terus dirawat sampai dengan tanggal 23 April,” ujar Zulvayanti.
Menurutnya, saat ini pasien sudah dipulangkan. Adapun kondisinya disebutkan mengalami perbaikan. SA, ketika menjalani rawat jalan, sempat datang kembali untuk memeriksakan diri ke RSHS Bandung. “Kontrol ke klinik motorik neurologi RSHS, saat ini pasien dalam masa perbaikan atau penyembuhan,” kata Zulvayanti.
3. Top 3 Tekno Berita Kemarin: Gelombang Bawah Laut dan KRI Nanggala-402
Top 3 Tekno Berita Kemarin, Jumat 30 April 2021, diisi oleh artikel-artikel tentang kejadian alam: gelombang bawah laut dalam kasus tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402, lalu gempa yang menggetarkan Denpasar hingga Jember, dan letusan Gunung Dieng di Kawah Sileri.
Artikel yang pertama berisi penjelasan dari ahli oseanografi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tentang gelombang bawah laut di Selat Lombok. Rambatan gelombang itu yang sampai perairan utara Bali disebut TNI AL mungkin berperan menenggelamkan KRI Nanggala-402 pada 21 April lalu.
Penampakan gelombang bawah laut (internal waves) yang menjalar dari Selat Lombok. Gelombang ini yang disebut TNI AL kemungkinan menyebabkan Kapal Selam NRI Nanggala-402 tenggelam di perairan utara Bali setelah dinyatakan hilang kontak Rabu 21 April 2021. (Sumber: nasa.gov)
Artikel kedua menjelaskan kejadian gempa yang terjadi pada Jumat pagi. BMKG menyebut pemicunya berasal dari zona megathrust. Sedang artikel ketiga berisi keterangan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) atas letusan yang terjadi di Kawah Sileri, Gunung Dieng, yakni penyebab dan potensi bahayanya.