Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ilmuwan Beri Peringatan Varian Baru Covid-19 India Sejak Awal Maret

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Forum penasihat ilmiah yang dibentuk pemerintah memperingatkan para pejabat India pada awal Maret tentang varian baru Covid-19 yang lebih menular di negara itu. Selain itu, mereka juga menjelaskan bahwa pemerintah federal tidak berusaha memberlakukan pembatasan aktivitas sosial atau lockdown untuk menghentikan penyebaran virus tersebut. 

Dikutip Reuters, Minggu, 2 Mei 2021, yang terjadi justru jutaan orang yang sebagian besar tidak bermasker menghadiri festival keagamaan dan demonstrasi politik yang diadakan oleh Perdana Menteri Narendra Modi—pemimpin Partai Bharatiya Janata yang berkuasa dan politisi oposisi. Puluhan ribu petani, sementara itu, terus berkemah di tepi New Delhi memprotes perubahan kebijakan pertanian Modi. 

Negara terpadat kedua di dunia itu sekarang berjuang untuk menahan gelombang kedua infeksi yang jauh lebih parah daripada yang pertama tahun lalu. Menurut beberapa ilmuwan, penyebaran infeksi itu dipercepat oleh varian baru dan varian lain yang pertama kali terdeteksi di Inggris.

Lonjakan infeksi ini adalah krisis terbesar India sejak Modi mulai menjabat pada 2014. Masih harus dilihat bagaimana penanganannya dan itu mungkin mempengaruhi Modi atau partai politiknya. Pemilihan umum berikutnya akan jatuh tempo pada tahun 2024.

Peringatan tentang varian baru pada awal Maret dikeluarkan oleh Konsorsium Genetika SARS-CoV-2 India atau INSACOG. Peringatan itu disampaikan kepada seorang pejabat tinggi yang melapor langsung ke perdana menteri, menurut salah satu ilmuwan yang juga direktur pusat penelitian di India utara yang berbicara tanpa menyebut nama.

Reuters tidak dapat menentukan apakah temuan INSACOG diteruskan ke Modi. Sementara, kantor Modi tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters. 

INSACOG dibentuk sebagai forum penasihat ilmiah oleh pemerintah pada akhir Desember lalu khusus untuk mendeteksi varian genom virus corona yang berpotensi mengancam kesehatan masyarakat. Lembaga itu juga menyatukan 10 laboratorium nasional yang mampu mempelajari varian virus. 

Peneliti INSACOG pertama kali mendeteksi B.1.617, yang sekarang dikenal sebagai varian virus India, pada awal Februari, menurut Ajay Parida, yang juga direktur Institute of Life Sciences yang dikelola negara dan anggota INSACOG. Peneliti kemudian membagikan temuannya dengan Pusat Pengendalian Penyakit Nasional (NCDC) kementerian kesehatan sebelum 10 Maret.

“Infeksi dapat dengan cepat meningkat di beberapa bagian negara,” ujar direktur pusat penelitian India utara kepada Reuters.

Temuan itu kemudian diteruskan ke Kementerian Kesehatan India. Sekitar tanggal itu, INSACOG mulai menyusun draf pernyataan media untuk Kementerian Kesehatan.

Versi draf itu, menguraikan temuan forum: varian India baru memiliki dua mutasi signifikan pada bagian virus yang menempel pada sel manusia dan telah dilacak pada 15-20 persen sampel dari Maharashtra, negara bagian yang paling parah terkena dampak di India. 

Draf pernyataan mengatakan bahwa mutasi, yang disebut E484Q dan L452R, itu menjadi perhatian tinggi. “Ada data virus mutan E484Q yang lolos dari antibodi yang sangat menetralkan dalam kultur, dan ada data bahwa mutasi L452R bertanggung jawab atas peningkatan penularan dan pelarian kekebalan." 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan kata lain, ini berarti bahwa versi virus yang bermutasi dapat dengan lebih mudah memasuki sel manusia dan melawan respons kekebalan seseorang terhadapnya. 

Kementerian mempublikasikan temuan itu sekitar dua minggu kemudian, pada 24 Maret, namun tidak menyertakan kata-kata "sangat prihatin." Pernyataan itu hanya mengatakan bahwa varian yang lebih bermasalah memerlukan tindakan berikut yang sudah dilakukan—peningkatan pengujian dan karantina.

Shahid Jameel, ketua kelompok penasehat ilmiah INSACOG, mengatakan dia prihatin bahwa pihak berwenang tidak cukup memperhatikan bukti saat mereka menetapkan kebijakan. "Kebijakan harus didasarkan pada bukti dan bukan sebaliknya," tutur dia.

Jameel khawatir sains tidak diperhitungkan untuk mendorong kebijakan. “Tapi saya tahu di mana yurisdiksi saya berhenti. Sebagai ilmuwan, kami memberikan bukti, pembuatan kebijakan adalah tugas pemerintah.”

Direktur pusat penelitian India utara itu juga mengatakan bahwa draf rilis media telah dikirim ke birokrat paling senior di negara itu, Sekretaris Kabinet Rajiv Gauba, yang melapor langsung kepada perdana menteri. Reuters tidak dapat mengetahui apakah Modi atau kantornya diberi tahu tentang temuan tersebut. Gauba tidak menanggapi permintaan komentar. 

Pemerintah tidak mengambil langkah apa pun untuk mencegah pertemuan yang mungkin mempercepat penyebaran varian baru. Karena infeksi baru meningkat empat kali lipat pada 1 April dari bulan sebelumnya. 

Yang pasti, beberapa ilmuwan mengatakan lonjakan itu jauh lebih besar dari yang diperkirakan. "Tidak ada gunanya menyalahkan pemerintah," kata Saumitra Das, direktur National Institute of Biomedical Genomics, yang merupakan bagian dari INSACOG.

INSACOG melapor ke NCDC di New Delhi. Direktur NCDC Sujeet Kumar Singh baru-baru ini mengatakan pada pertemuan online pribadi bahwa tindakan lockdown ketat telah diperlukan pada awal April.

"Waktu yang tepat (untuk lockdown), menurut pemikiran kami, adalah 15 hari sebelumnya," kata Singh dalam pertemuan 19 April, merujuk pada perlunya tindakan isolasi yang lebih ketat. 

REUTERS | THE TELEGRAPH

Baca:
Saran Epidemiolog Agar Antisipasi Varian Baru Covid-19 India Lebih Efektif

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

12 jam lalu

Seorang pria memberikan suaranya di tempat pemungutan suara di desa Nongriat, selama tahap pertama pemilu, di Shillong di negara bagian Meghalaya, India, 19 April 2024. REUTERS/Adnan Abidi
Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.


Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

16 jam lalu

Salman Khan. AP
Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

Dua lelaki memberondong rumah aktor India Salman Khan di daerah Mumbai Bandra, belum lama ini. Bintang Bollywood ini pernah dapat ancaman pembunuhan.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

1 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

1 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

1 hari lalu

vivo ekspansi bisnis ke 6 negara Eropa.
Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

Vivo T3x 5G ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 6 Gen 1.


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

3 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

5 hari lalu

Sejumlah burung dara berterbangan di dekat patung Mahatma Gandhi saat perayaan ulang tahunnya ke-144 di Amritsar, India (2/10). AP/Sanjeev Syal
Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

Hari ini 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar, India. Peristiwa tersebut diabadikan dalam film Jallianwala Bagh, Berikut sinopsis dan pemerannya.


Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

5 hari lalu

Kelompok Sikh mengangkat pedang sambil memprotes saat bentrokan di kuil Sikh, Kuil Emas, di Amritsar, India (6/6). REUTERS/Munish Sharma
Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

7 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

8 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri