Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

10 Persen Kasus di London Terinfeksi Varian Covid-19 India B.1.617

image-gnews
ilustrasi - Dokter memegang botol ampul kaca mengandung sel molekul virus corona Covid-19 asal Inggris yang telah mengalami mutasi RNA menjadi varian baru. (ANTARA/Shutterstock/pri.)
ilustrasi - Dokter memegang botol ampul kaca mengandung sel molekul virus corona Covid-19 asal Inggris yang telah mengalami mutasi RNA menjadi varian baru. (ANTARA/Shutterstock/pri.)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Varian Covid-19 India, B.1.617, sedang meningkat di beberapa wilayah Inggris. Kabarnya, satu dari 10 kasus di London atau 10 persen kasus merupakan infeksi virus varian India.

Data dari Welcome Sanger Institute, yang menganalisis swab positif untuk varian yang berbeda, menunjukkan strain mutan itu menyebar secara luas selama April 2021.

Secara nasional, tiga varian berbeda itu—semuanya serupa secara genetik—mencakup 2,4 persen dari semua infeksi dalam minggu terakhir, yang berakhir 17 April. Kasus itu naik 12 kali lipat dari hanya 0,2 persen pada akhir Maret.

Data juga menunjukkan proporsinya berkisar setinggi 46 persen di Lambeth dan 36 persen di Harrow. Tetapi angka tersebut didasarkan pada sejumlah kecil kasus.

Dikutip dari Daily Mail, Selasa, 4 Mei 2021, tidak banyak yang diketahui tentang virus varian India ini. Namun, kabarnya virus ini berkaitan dengan ledakan kasus di India yang membuat mayat tumpah ke jalanan dan kremasi massal terjadi di tempat parkir umum karena rumah sakit kehabisan oksigen.

Seorang ilmuwan mengatakan data terbaru—tidak termasuk tes pelancong untuk menjadi gambaran tingkat infeksi komunitas—menunjukkan, B.1.617 bisa 'mengungguli' virus corona varian Kent (B.1.1.7), yang dominan di Inggris.

“Ini bisa juga hanya kebetulan, wabah terjadi di mana variannya berada,” kata Profesor Christina Pagel, seorang matematikawan di University College London.

Menurut Pagel yang juga anggota Scientific Advisory Group for Emergencies (SAGE), ada terlalu sedikit kasus di Inggris untuk benar-benar dapat memberi tahu apa pun tentang bagaimana varian India berperilaku, dan tidak cukup hanya pengujian genetik di India.

“Jumlahnya masih rendah, tapi yang pasti di London saat ini B.1.617 dan subtipenya adalah satu-satunya varian yang tampaknya terus bertambah,” tutur Pagel.

Varian virus India ini mulai menjadi perhatian karena diketahui menyebar lebih cepat dan lolos dari beberapa jenis kekebalan. Pejabat melakukan uji lonjakan untuk membasmi varian Afrika Selatan saat ditemukan, tapi saat ini tidak untuk India.

Beberapa orang juga berpendapat bahwa varian B.1.1.7 yang menyebar cepat mungkin berada di balik lonjakan kasus di India. Karena pola serupa terlihat di Inggris dan Eropa. Namun pendapat lain menjelaskan lonjakan terjadi karena kebijakan protokol kesehatan dari pemerintah yang tidak cukup ketat.

Wellcome Sanger Institute menunjukkan bahwa mereka mendeteksi 100 sampel uji dengan varian India dalam seminggu terakhir, naik dari 52 dalam seminggu hingga 10 April. Ini tidak termasuk tes dari orang yang bepergian ke luar negeri.

Selama waktu itu proporsi kasus nasional yang mereka pertanggungjawabkan meningkat dari satu persen menjadi 2,4 persen. “Proporsinya secara nasional sedikit lebih tinggi, sekitar 4 persen,” kata Pagel.

Ini memakan banyaknya kasus varian B.1.1.7, yang turun dari 97,8 menjadi 96,2 persen kasus. Varian Brasil dan Afrika Selatan bersama-sama menyumbang kurang dari satu persen.

Mereka sekarang telah ditemukan di lusinan otoritas lokal di seluruh negeri dengan titik api di London dan Midlands. Badan Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE) secara resmi telah mengkonfirmasi 400 infeksi yang disebabkan oleh virus tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain Lambeth (46 persen kasus) dan Harrow (36 persen), varian India juga memiliki proporsi yang besar di Eastleigh, Hampshire (31 persen); Bromley (25 persen); Bolton (24 persen); Stafford, Haringey dan Hounslow (22 persen).

Menurut Pagel, pemodelan awal menunjukkan bahwa varian India mungkin lebih menular daripada strain B.1.1.7. “Apa yang juga kami lihat di India adalah bahwa B.1.617.2 menjadi subtipe dominan, pola yang persis sama yang kami lihat di sini, di Inggris,” ujar dia.

Susan Hopkins dari Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE) menerangkan pihaknya masih menyelidiki kasus-kasus tersebut. Menurutnya, tidak ada bukti bahwa varian tersebut menyebabkan penyakit yang lebih parah atau membuat vaksin yang saat ini digunakan menjadi kurang efektif.

“PHE telah menetapkan varian dalam penyelidikan strain India karena tidak dipahami dengan baik,” ujar Hopkins.

Minggu lalu, PHE juga membagi varian menjadi tiga strain terpisah, hanya diberi nama B.1.617.1; B.1.617.2; dan B.1.617.3. Tipe 2, yang baru diakui secara resmi minggu lalu untuk pertama kalinya, sudah menjadi yang paling dominan, dengan 202 kasus. Ada 172 kasus tipe 1, kemungkinan besar adalah yang pertama terlihat di Inggris, dan hanya lima kasus tipe 3.

Hopkins mengaku pihaknya terus menyelidiki kelompok kasus terkait di seluruh Inggris. Tim perlindungan kesehatan PHE menerapkan tindakan kesehatan masyarakat yang disesuaikan untuk mendeteksi kasus varian itu dan mengurangi dampaknya di masyarakat lokal.

“Pelacakan dan pengujian kontak yang ditingkatkan adalah cara paling efektif untuk membatasi penyebaran,” tutur Hopkins.

Profesor Neil Ferguson, anggota SAGE dan ahli epidemiologi di Imperial College London, mengatakan bahwa varian baru adalah ancaman terbesar Inggris. “Masih ada risiko varian yang kebal vaksin bisa muncul dan melemahkan rencana untuk hidup kembali seperti biasa.”

Varian berbahaya lebih mungkin muncul ketika ada penularan yang meluas—seperti yang masih terjadi di banyak bagian dunia, terutama India. Selain itu, kata Ferguson, lebih mungkin terjadi ketika orang-orang kebal karena virus harus berevolusi untuk bertahan hidup.

Namun, penelitian awal menunjukkan bahwa vaksin AstraZeneca, yang dikenal sebagai Covishield di India, dan Pfizer, masih bekerja melawan varian tersebut, termasuk vaksin India sendiri, Covaxin.

Sebuah makalah yang diterbitkan oleh SAGE minggu lalu menyarankan dua dosis vaksin Pfizer cukup baik untuk melindungi dari semua varian virus Covid-19 yang diketahui.

DAILY MAIL | LIVE MINT

Baca:
Bolehkah Konsumsi Alkohol Setelah Suntik Vaksin Covid-19? Ini Penjelasan Ahli

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

1 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

1 hari lalu

Julian Assange. AP/Sang Tan
Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat ditunda karena Assange tidak berhak mengandalkan hak kebebasan berpendapat dalam Amandemen Amerika


Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

1 hari lalu

Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

Permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud serupa, yakni meminta Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi Gibran dan pemilihan presiden ulang.


Pertama Kalinya, Inggris Kirim 10 Ton Makanan ke Gaza Lewat Udara

2 hari lalu

Militer Amerika Serikat (AS) menjatuhkan bantuan dari udara, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, 2 Maret 2024. Amerika Serikat pada Sabtu (2/3) mengatakan pihaknya telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza lewat udara untuk pertama kalinya dengan menerjunkan lebih dari 38.000 makanan menggunakan pesawat militer. REUTERS/Kosay Al Nemer
Pertama Kalinya, Inggris Kirim 10 Ton Makanan ke Gaza Lewat Udara

Angkatan Udara Inggris mengirimkan 10 ton bantuan makanan ke Gaza dengan menggunakan helikopter.


Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

2 hari lalu

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Kemenkes.


10 Kota Ramah Vegan di Dunia dari London Hingga Lisbon

4 hari lalu

Salah satu restoran yang menyajikan makanan vegan di London, Itadaki Zen. Instagram.com/@itadakizen.london
10 Kota Ramah Vegan di Dunia dari London Hingga Lisbon

Wisatawan yang menjalani atau ingin mencoba pola makan vegan tidak akan kesulitan menemukan restoran yang ramah vegan saat bepergian


Akhiri Spekulasi, Kate Middleton Ungkap Tengah Jalani Kemoterapi Melawan Kanker

5 hari lalu

Kate Middleton muncul dalam video yang mengatakan dirinya tengah menjalani perawatan kemoterapi. Foto: Instagram.
Akhiri Spekulasi, Kate Middleton Ungkap Tengah Jalani Kemoterapi Melawan Kanker

Kate Middleton menjelaskan, saat menjalani operasi pada Januari lalu, ditemukan sel kanker di tubuhnya dan kini tengah menjalani kemoterapi.


Resmi Terpilih Jadi Presiden RI, Inggris Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto

6 hari lalu

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati (tidak terlihat) di Beirut, Lebanon 1 Februari 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Resmi Terpilih Jadi Presiden RI, Inggris Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto

David Cameron dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia menyampaikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto yang terpilih jadi Presiden RI


Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

8 hari lalu

Direktur Utama BRI Sunarso yang dinobatkan sebagai Pemimpin /CEO Terpopuler di Media Sosial 2022, untuk kategori BUMN Tbk.
Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR hari ini, Dirut BRI Sunarso membeberkan dampak resesi di Jepang dan Inggris ke perekonomian Indonesia.


Raja Charles III Disebut Meninggal oleh Media Rusia, Kedubes Inggris Buka Suara

8 hari lalu

Raja Charles dan Ratu Camilla dari Inggris berjalan setelah menghadiri kebaktian gereja di gereja St. Mary Magdalene di perkebunan Sandringham, di Inggris timur, Inggris, 18 Februari 2024. REUTERS/Chris Radburn
Raja Charles III Disebut Meninggal oleh Media Rusia, Kedubes Inggris Buka Suara

Sejumlah media terkemuka Rusia menuliskan bahwa Raja Charles III telah meninggal karena kanker. Berita itu membuat Kedubes Inggris turun tangan.