Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gempa Nias dari Luar Zona Gempa Besar

image-gnews
Gempa bumi magnitudo 7,2 di Nias Barat. Kredit: ANTARA/HO.BMKG
Gempa bumi magnitudo 7,2 di Nias Barat. Kredit: ANTARA/HO.BMKG
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan sumber Gempa Nias berasal dari zona outer rise atau di luar zona gempa besar (megathrust). Kekuatan gempanya yang bermagnitudo 6,7 berdasarkan pemodelan BMKG tidak cukup untuk membangkitkan tsunami.

Gempa tektonik itu terjadi Jumat, 14 Mei 2021 pukul 13.33.09 WIB. Informasi awal BMKG menyatakan kekuatan lindu mencapai 7,2. Setelah pemutakhiran data menjadi 6,7.

Pusat sumber atau episenter gempa berada di laut pada koordinat 0,2 LU dan 96,69 BT. “Pada jarak 125 kilometer arah barat daya Lahomi, Nias Barat,” kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Jumat, 14 Mei 2021.

Sumber gempa berkedalaman 10 kilometer. Dampak berupa guncangan terasa di Aceh Tengah, Banda Aceh, hingga Gunung Sitoli di Pulau Nias. Rentang skala intensitas getarannya dari II hingga IV MMI.

Gempa dirasakan mulai hanya oleh sebagian orang dan membuat benda-benda yang digantung bergoyang hingga terasa oleh banyak orang dan bisa memecahkan gerabah serta membuat jendela, pintu, dan dinding berbunyi.

Hingga pukul 16.18 WIB muncul 13 kali gempa susulan. “Sejauh ini belum ada laporan dampak kerusakan,” kata Daryono lewat keterangan tertulis. Gempa ini, menurut BMKG, memiliki mekanisme sesar turun (normal fault) yang bersumber di zona deformasi akibat terbangunnya gaya tarikan atau regangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, menurut Daryono, gempa dari zona outer rise itu  pernah menimbulkan dua kali tsunami yang merusak, yaitu di Sumbawa pada 1977 dan Tsunami Jawa 1921. Tsunami Lunyuk di Sumbawa pada 19 Agustus 1977 muncul setelah gempa bermagnitudo 8,3. Para ahli gempa menyebutnya sebagai "The Great Sumba".

Gempa itu telah memicu terbentuknya patahan dasar laut dengan mekanisme turun. Patahan dasar laut dengan mekanisme turun itu memicu terjadinya tsunami setinggi sekitar 8 meter dan menewaskan lebih dari 300 orang.

Sementara riwayatnya di Jepang, gempa outer rise menimbulkan Tsunami Sanriku pada 1933 setelah dipicu oleh gempa bermagitudo 8,6. Tsunami itu menewaskan lebih dari 3.000 orang. Adapun tsunami Samoa di Pasifik yang terjadi pada 29 September 2009 setelah gempa bermagnitudo 8,1 menewaskan 189 orang.

Baca:
BMKG Catat 9 Gempa Susulan di Nias Barat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Tekno Berita Terkini: Siklon Tropis Megan, Gempa Talaud, dan Mahasiswa Geofisika UI

5 jam lalu

Siklon Tropis Megan (BMKG)
Top 3 Tekno Berita Terkini: Siklon Tropis Megan, Gempa Talaud, dan Mahasiswa Geofisika UI

BMKG memantau Siklon Tropis Megan di Teluk Carpentaria dan Bibit Siklon Tropis 91S di Samudra Hindia sebelah tenggara-selatan Bali.


Melemah, Begini Pengaruh Bibit dan Siklon Tropis untuk Cuaca di Indonesia Hari Ini

6 jam lalu

Ilustrasi Siklon Tropis. bmkg.go.id
Melemah, Begini Pengaruh Bibit dan Siklon Tropis untuk Cuaca di Indonesia Hari Ini

Di Pulau Jawa, Banten dan Jawa Timur saja yang berpotensi hujan lebat hari ini. Simak prediksi cuaca dari BMKG selengkapnya.


Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Masih Ada Peringatan Dini BMKG

7 jam lalu

Ilustrasi Ramalan Cuaca. fishershypnosis.com
Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Masih Ada Peringatan Dini BMKG

Prediksi cuaca BMKG menyebut seluruh wilayah Jabodetabek cerah berawan merata pada Selasa pagi ini, 19 Maret 2024. Bagaimana siang dan malam nanti?


Hati-hati, BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem Terjadi di Puncak Arus Mudik Lebaran

7 jam lalu

Ilustrasi arus mudik dan balik Lebaran. TEMPO/Hilman Fathurrahman
Hati-hati, BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem Terjadi di Puncak Arus Mudik Lebaran

Para pemudik diminta untuk berhati-hati karena cuaca ekstrem berpotensi terjadi saat arus mudik Lebaran 2024.


Prakiraan Cuaca BMKG: Jakarta Cerah Berawan Hingga Siang, Sebagian Hujan Ringan pada Malam Hari

9 jam lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
Prakiraan Cuaca BMKG: Jakarta Cerah Berawan Hingga Siang, Sebagian Hujan Ringan pada Malam Hari

BMKG memperkirakan Jakarta cenderung cerah berawan hingga siang nanti. Hujan berpeluang turun nanti malam di sejumlah lokasi di ibu kota.


Cuaca Ekstrem Gelombang Rossby, Adakah Hubungannya dengan Turbulensi?

18 jam lalu

Awan tebal yang menyelimuti Monas di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. BPBD DKI Jakarta menyampaikan potensi hujan dengan intensitas sedang dan lebat disertai kilat atau angin kencang, dimana kondisi tersebut dipicu aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial yang masih terpantau dan diprediksi aktif di wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Cuaca Ekstrem Gelombang Rossby, Adakah Hubungannya dengan Turbulensi?

Cuaca ekstrem menjadi penyebab gelombang Rossby yang mempengaruhi cuaca. Ada dampaknya pesawat alami turbulensi?


Kapan Musim Kemarau 2024 Tiba? Ini Penjelasan BMKG

18 jam lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Kapan Musim Kemarau 2024 Tiba? Ini Penjelasan BMKG

Awal kemarau di Indonesia diperkirakan tidak akan serentak di seluruh wilayah. Kemarau di beberapa daerah mundur dibanding jadwal biasanya.


BMKG Deteksi 119 Titik Panas di Sumatera, Terbanyak di Riau

19 jam lalu

Peta sebaran titik api di Indonesia, 23 Oktober 2015. satelit.bmkg.go.id
BMKG Deteksi 119 Titik Panas di Sumatera, Terbanyak di Riau

BMKG mendeteksi 119 titik panas di Sumatera. Provinsi Riau menjadi lokasi terbanyak, yakni 51 titik panas.


Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Megan dan Bibit Siklon 91S Picu Hujan Lebat, Angin Kencang dan Gelombang Tinggi

1 hari lalu

Siklon Tropis Megan (BMKG)
Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Megan dan Bibit Siklon 91S Picu Hujan Lebat, Angin Kencang dan Gelombang Tinggi

Kecepatan angin maksimum Siklon Tropis Megan diperkirakan akan menurun dalam 24 jam ke depan.


Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kepulauan Talaud Sulut, Tidak Berpotensi Tsunami

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kepulauan Talaud Sulut, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi di dalam lempeng Laut Filipina.