TEMPO.CO, Jakarta - Google mengumumkan sekumpulan fitur baru untuk Google Maps pada konferensi pengembang I/O 2021, Selasa, 18 Mei 2021. Raksasa teknologi itu juga meningkatkan fitur Live View yang praktis, yang membantu penggunanya menjelajahi dunia melalui augmented reality.
Dikutip The Verge, Selasa, Live View diluncurkan dalam versi beta pada 2019, memproyeksikan petunjuk arah berjalan melalui jendela bidik kamera penggunanya, dan diluncurkan untuk rute ke bandara, stasiun transit, dan mal awal tahun ini.
Kini, Live View akan dapat diakses langsung dari Google Maps dan akan mengumpulkan banyak informasi yang bermanfaat, termasuk seberapa sibuk toko dan restoran, ulasan terbaru, dan foto yang diunggah.
Pembaruan tersebut sepertinya akan memberikan pengalaman menarik bagi pengguna untuk menjelajahi tujuan baru. Karena dari jarak jauh, pengguna dapat menelusuri jalan yang penuh dengan restoran menarik saat liburan, melihat tempat ramai, bahkan beberapa gambar hidangan.
Live View juga sekarang memiliki pelabelan yang lebih baik untuk jalan di persimpangan yang kompleks. “Dan itu akan secara otomatis mengarahkan Anda ke lokasi yang diketahui (seperti rumah atau kantor Anda),” kata pihak Google.
Peningkatan lainnya termasuk peluncuran yang lebih luas untuk tampilan peta jalan terperinci, yang akan tersedia di 50 kota baru pada akhir tahun, termasuk Berlin, Sao Paulo, Seattle, dan Singapura. Ada juga indikator "kesibukan" baru untuk seluruh area.
Lainnya, penyorotan selektif bisnis terdekat berdasarkan waktu saat pengguna melihat Google Maps. Jadi jika pengguna membuka aplikasi di pagi hari, fitur itu akan menunjukkan lebih banyak tempat untuk minum kopi daripada makan malam yang diterangi cahaya lilin untuk dua orang.
Peningkatan yang lebih ambisius untuk Maps adalah menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau AI. Teknologi ini akan digunakan untuk mengidentifikasi dan memperkirakan peristiwa pengereman mendadak saat pengguna berada di dalam mobil.
Anggap saja seperti peringatan lalu lintas yang dikeluarkan oleh aplikasi navigasi berdasarkan data yang dikumpulkan dari banyak pengguna. Namun, alih-alih hanya kemacetan lalu lintas, Google Maps akan mencoba mengidentifikasi situasi yang menyebabkan pengguna menginjak rem, seperti pergantian jalur atau keluar ke jalan bebas hambatan yang membingungkan.
Google mengatakan bahwa teknologinya memiliki kemampuan untuk menghilangkan lebih dari 100 juta peristiwa pengereman mendadak di rute yang digerakkan dengan Google Maps setiap tahun. Caranya dengan memberikan informasi kepada pengguna saat mengetahui peristiwa seperti itu akan segera terjadi.
THE VERGE | PHONE ARENA
Baca:
Tips Teknologi: Menghapus Data Lokasi Google di Android dan Chrome