TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah menyelidiki kebocoran data Kependudukan (KTP) yang tengah ramai menjadi perbincangan di Twitter mulai Kamis pagi.
“Kementerian Kominfo sedang melakukan pendalaman atas dugaan kebocoran data tersebut,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate kepada Abtara di Jakarta, Kamis.
Kebocoran data itu mulai diketahui usai akun @ndagels mencuit setidaknya ada 279 juta data milik Warga Negara Indonesia (WNI) yang dijual oleh hacker.
Hayoloh kenapa ga rame ini data 279 juta penduduk indonesia bocor dan dijual dan bahkan data orang yg udah meninggal, kira - kira dari instansi mana? pic.twitter.com/vjglgWBO9I
— Mas Adem (@ndagels) May 20, 2021
Dalam penelusuran lebih lanjut akun twitter lainnya yaitu @nuicemedia menyebutkan kebocoran tidak hanya mencakup Nomor Induk Kependudukan (NIK) tapi juga status hidup atau mati hingga gaji.
And here we go. Full data of the entire country’s population. Including salaries and data of dead people. Personal data protec whaaaaaaat?? pic.twitter.com/yZpWp6xTe8
— Nuice Media (@nuicemedia) May 20, 2021
Data itu diketahui dijual dalam forum daring bernama forumraid.com dan diduga berasal dari data milik BPJS kesehatan.
Kini cuitan kedua akun soal kebocoran data kependudukan itu, baik dari @ndagels maupun dari @nuicemedia, masing- masing sudah diretweet sebanyak 5289 dan 2981 kali.
Baca Juga: WhatsApp Dikabarkan Diam-diam Ubah Kebijakan Privasi