Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Data di BPJS Bocor, Ahli Siber: Keamanan Institusi Pemerintah Cukup Tertinggal

image-gnews
Ilustrasi data internet bocor. Foto: Pixabay
Ilustrasi data internet bocor. Foto: Pixabay
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Data pribadi milik 279 juta penduduk Indonesia bocor dan diperjualbelikan dalam sebuah forum online secara ilegal. Meski Kementerian Kominfo belakangan mengakui hanya 100 ribu data yang benar bocor--diduga dari BPJS Kesehatan, peristiwa ini tetap menunjukkan kalau kesadaran akan pentingnya data pribadi di era digital sekarang ini perlu ditingkatkan di kalangan pemerintahan.

Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengungkap penilaiannya atas sistem keamanan data umumnya di Indonesia itu pada Jumat 21 Mei 2021. “Kalau di bidang enterprise dan swasta seperti beberapa unicorn dan beberapa bank papan atas, pengelolaan data dan pengamanannya bisa dikatakan cukup baik,” ujar dia.

Sementara, untuk organisasi yang bergerak di bidang IT dan telekomunikasi secara umum juga dinilainya cukup baik. Walaupun, kata Alfons, sebenarnya bukan jaminan tidak diserang karena di Amerika Serikat banyak juga yang menjadi korban. “Ini cerita lain extortionware,” katanya merujuk jenis kejahatan siber yang mengancam individu atau organisasi dengan membocorkan sebagian dari data pribadinya.

Namun, Alfons melanjutkan, untuk institusi pemerintahan di Indonesia kelihatannya masih cukup tertinggal. “Banyak yang harus dilatih dan dibenahi supaya bisa mengelola data dengan baik dan bertanggung jawab,” tutur dia menambahkan.

General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky Yeo Siang Tiong menjelaskan, pada dasarnya, keamanan siber menjadi isu prioritas bagi seluruh negara di dunia. Terlebih sejak teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan dalam berbagai aspek kehidupan, baik di bidang sosial dan ekonomi, kesehatan, pendidikan dan budaya, hingga pemerintahan.

“Sejalan dengan pemanfaatan teknologi yang tinggi, potensi risiko dan ancaman penyalahgunaan teknologi juga semakin tinggi dan kompleks,” ujar dia, Jumat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Indonesia, menurut Yeo Siang Tiong, penerapan undang-undang dan kebijakan perlindungan data pribadi dinilainya langkah tepat menuju penanganan dan keamanan data yang lebih baik di tengah booming ekonomi digital dan Industri 4.0. Tindakan itu, disebutnya, sangat penting untuk membangun dunia maya yang lebih aman di negara mana pun, tidak hanya di Indonesia.

Selain itu, kata Yeo Siang Tiong, penting juga untuk dicatat bahwa regulasi pada dasarnya hanyalah salah satu bagian dari lingkungan keamanan siber yang holistik. “Karena menjaga keamanan dunia online adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, konsumen, dan pengguna online, serta perusahaan swasta dan publik dalam segala bentuk dan ukuran,” kata dia.

Yeo Siang Tiong juga menerangkan bahwa kolaborasi terbuka berbagai organisasi untuk dapat memastikan transparansi, meningkatkan kepercayaan, dan memperbarui sistem yang dibangun. Karena, mencegah pelanggaran data pribadi dan peretas atau hacker masuk ke sistem institusi tidak diragukan lagi semakin menjadi tantangan yang besar.

Baca juga berita sebelumnya:
Data 2,3 Juta Pemilih di KPU Dicuri, 200 Juta Lainnya Diancam

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Hindari Penipuan Online di Masa Libur Lebaran

1 hari lalu

Ilustrasi penipuan online.
Tips Hindari Penipuan Online di Masa Libur Lebaran

Libur lebaran kerap jadi arena para penipu online melancarkan aksinya. Ini tips untuk menghindarinya.


Hari Kesehatan Sedunia, 269 Juta Penduduk Indonesia Telah Ikut Program JKN

9 hari lalu

Suku Baduy, JKN Mempermudah Menjangkau Akses Kesehatan
Hari Kesehatan Sedunia, 269 Juta Penduduk Indonesia Telah Ikut Program JKN

Program JKN disebut telah mencegah 1,6 juta orang miskin dari kemiskinan yang lebih parah akibat pengeluaran biaya kesehatan rumah tangga.


BPJS Kesehatan Sediakan Posko Pemeriksaan Kesehatan Gratis

10 hari lalu

BPJS Kesehatan Sediakan Posko Pemeriksaan Kesehatan Gratis

BPJS Kesehatan kembali menghadirkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis.


Kaspersky Temukan Malware Versi Linux yang Berfungsi Penuh

13 hari lalu

Linux
Kaspersky Temukan Malware Versi Linux yang Berfungsi Penuh

Semua produk Kaspersky mendeteksi varian Linux ini sebagai HEUR:Backdoor.Linux.Dinodas.a.


4 Jenis Kecelakaan yang Tak Dijamin BPJS Kesehatan, Bagaimana Prosedur Klaimnya?

14 hari lalu

Petugas melayani peserta BPJS Kesehatan di kantor cabang Proklamasi, Jakarta.
4 Jenis Kecelakaan yang Tak Dijamin BPJS Kesehatan, Bagaimana Prosedur Klaimnya?

Begini syarat dan ketentuan jika korban kecelakaan dapat ditanggung BPJS.


Kaspersky Blokir 42,7 Juta Infeksi Lokal di Asia Tenggara pada 2023

15 hari lalu

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Kaspersky Blokir 42,7 Juta Infeksi Lokal di Asia Tenggara pada 2023

Kaspersky memblokir total 42.700.000 infeksi lokal selama periode Januari hingga Desember 2023


3 Alasan Sebaiknya Tidak Mengisi Baterai Ponsel di Bandara

15 hari lalu

Ilustrasi ruang tunggu bandara. Unsplash.com/Andrik Langfield
3 Alasan Sebaiknya Tidak Mengisi Baterai Ponsel di Bandara

Seorang pakar keamanan membagikan tiga alasan untuk tidak mengisi baterai ponsel di bandara


4 Jenis Kepesertaan BPJS Kesehatan, Cek Perbedaannya

19 hari lalu

4 Jenis Kepesertaan BPJS Kesehatan, Cek Perbedaannya

Terdapat jenis-jenis kepesertaan BPJS Kesehatan, yaitu Penerima Bantuan Iuran (PBI) hingga Pekerja Penerima Upah. Berikut perbedaannya.


Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

19 hari lalu

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.


268 Juta Peserta JKN per Februari 2024, Dirut BPJS Kesehatan: Hampir Mencapai Target 98 Persen

19 hari lalu

Ilustrasi BPJS Kesehatan. Dok.TEMPO/Aditia Noviansyah
268 Juta Peserta JKN per Februari 2024, Dirut BPJS Kesehatan: Hampir Mencapai Target 98 Persen

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan per Februari 2024, terdapat 268 juta peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).