Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gerhana Bulan Super Flower Blood Moon Besok, Begini Cara Melihatnya

image-gnews
Puncak gerhana bulan sebagian atau parsial sekitar pukul 04:30 WIB terlihat dari Bekasi, Jawa Barat, Rabu 17 Juli 2019. Durasi gerhana bulan sebagian ini dapat diamati selama dua jam dan 58,8 menit dari fase awal hingga fase akhir. ANTARA FOTO/Paramayuda
Puncak gerhana bulan sebagian atau parsial sekitar pukul 04:30 WIB terlihat dari Bekasi, Jawa Barat, Rabu 17 Juli 2019. Durasi gerhana bulan sebagian ini dapat diamati selama dua jam dan 58,8 menit dari fase awal hingga fase akhir. ANTARA FOTO/Paramayuda
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat langit malam akan disuguhi dengan kedatangan gerhana bulan Super Flower Blood Moon, besok, Rabu, 26 Mei 2021. Fenomena itu akan terlihat di seluruh dunia, dan gerhana bulan penuh akan terlihat di banyak bagian dunia, termasuk Amerika Serikat bagian barat. 

Dikutip NPR, Senin, 24 Meu 2021, julukan Super Flower Blood Moon merupakan hasil dari beberapa fenomena astronomi yang menyatu sekaligus dan menjadi satu-satunya yang terjadi sepanjang tahun ini. Super blood moon terakhir kali terjadi pada 20-21 Januari 2019 lalu dan baru akan terjadi lagi nanti pada Mei 2022.

Pertama adalah “Super”, bentuk orbit Bulan mengelilingi Bumi bukanlah lingkaran sempurna, melainkan oval. Ketika bulan purnama mencapai titik terdekat dengan bumi pada orbit elipsnya, itu disebut supermoon, atau perigee-syzygy, dan tampak lebih besar dari biasanya di langit.

Kemudian kata “Flower”, berasal dari bulan purnama yang terjadi di bulan Mei atau terkadang dikenal sebagai bulan bunga. Menurut The Old Farmer's Almanac, nama ini mengacu pada bunga yang mekar di bulan Mei dan telah dikaitkan dengan sumber-sumber Penduduk Asli Amerika dan Eropa.

Sedang kata “Blood”, karena pada Rabu pagi nanti bulan juga akan tampak merah darah. Posisinya sejajar dengan matahari dan bumi, serta melewati sepenuhnya bayangan bumi, atau umbra. Ini akan menjadi gerhana bulan total pertama sejak 2019.

Warna merah bulan disebabkan oleh cahaya merah-oranye yang dibiaskan melalui atmosfer bumi. “Dan bisa tampak lebih merah jika ada lebih banyak awan atau debu di atmosfer bumi,” menurut lembaga antariksa dan penerbangan Amerika, NASA.

Hal menarik terbesar dari peristiwa angkasa ini adalah bahwa supermoon dan gerhana bulan total terjadi secara bersamaan. Dalam 10 tahun terakhir, hanya ada sembilan gerhana bulan total. Supermoon lebih umum terjadi—biasanya terjadi beberapa kali dalam setahun.

Lalu bagaimana cara melihatnya? Untungnya, NASA menjelaskan bahwa siapa pun dapat melihat supermoon selama langit cerah di mana mereka berada. Namun, apakah bisa melihat gerhana bulan total—saat bulan akan berubah menjadi merah darah—itu adalah cerita lain. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Diana Hannikainen, editor pengamat di Sky & Telescope, siapapun bisa melihatnya dengan mata telanjang. “Tapi akan memberikan tampilan jauh lebih baik dengan teropong atau teleskop,” ujar dia.

Para pengamat bintang di Amerika bagian barat dan Kanada, serta sebagian besar Amerika Tengah dan Amerika Selatan, akan dapat melihat gerhana bulan total yang dimulai sekitar pukul 7.11 ET (atau 18.11 WIB). Gerhana bulan total akan berlangsung sekitar 15 menit. 

Dan jika ingin menyaksikan Super Flower Blood Moon secara lengkap tapi tidak bisa secara langsung di mana pun berada, beberapa observatorium dan astronom di seluruh dunia menggelar siaran langsung dari proses terjadinya gerhana tersebut.

Namun, Hannikainen menjelaskan bagi mereka yang melewatkan gerhana Rabu besok, tidak boleh putus asa. Karena, kata dia, bisa menyaksikan gerhana lain pada malam 18-19 November. 

Menurutnya, secara teknis, peristiwa gerhana bulan November akan bersifat parsial, hanya potongan tertipis dari cakram bulan yang akan tetap berada di luar umbra. “Jadi untuk semua maksud dan tujuan itu akan sangat mirip dengan gerhana total," katanya dalam sebuah pernyataan.

NPR | NASA | SKY AND TELESCOP

Baca:
Gerhana Bulan Total Super Blood Moon Besok, Ini Saran dari BMKG

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

5 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

Topik tentang kronologi pencabutan artikel arkeologi situs Gunung Padang dari Jurnal Wiley menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret di Indonesia Akan Singkat, Berikutnya 5 April 2042

6 hari lalu

Ilustrasi gerhana bulan penumbra. Kredit: Dok. Langitselatan.
Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret di Indonesia Akan Singkat, Berikutnya 5 April 2042

Gerhana bulan penumbra akan terjadi 25 Maret 2024. Fenomena antariksa itu bisa dinikmati di Indonesia kurang dari satu jam.


Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024, Ini Bedanya dengan Gerhana Bulan Total

6 hari lalu

Penampakan Gerhana Bulan Penumbra dari Kota Gorontalo, Gorontalo, 23 Maret 2016. Saat gerhana terjadi cahaya bulan penumbra, cahaya bulan hanya akan sedikit meredup. ANTARA/Adiwinata Solihin
Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024, Ini Bedanya dengan Gerhana Bulan Total

Fenomena gerhana bulan penumbra akan terjadi pada sebagian langit Indonesia pada 25 Maret 2024. Apa bedanya dengan gerhana bulan total?


Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

10 hari lalu

Fase awal gerhana bulan sebagian (U1) di Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 29 Oktober 2023 dinihari. Fase U1 ini terjadi saat sebagian piringan bulan masuk ke umbra Bumi. ANTARA. FOTO/Paramayuda
Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

Bulan tampak berwarna merah selama Gerhana Bulan Total terjadi. Hal ini disebabkan karena proses yang disebut hamburan Rayleigh.


Ada Dua Gerhana Saat Ramadan 2024, Pertanda Apa?

10 hari lalu

Ilustrasi gerhana matahari (Pixabay.com)
Ada Dua Gerhana Saat Ramadan 2024, Pertanda Apa?

BRIN mengungkapkan akan terjadi dua jenis gerhana di bulan Ramadan kali ini, pertanda apa?


4 Peristiwa Gerhana yang Akan Terjadi di 2024, Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan

14 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
4 Peristiwa Gerhana yang Akan Terjadi di 2024, Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan

Gerhana matahari selalu menjadi fenomena menarik karena jarang terjadi. Pada 2024, ada 4 gerhana yang akan terjadi.


Penetapan 1 Ramadan, Pengamatan di 134 Titik Buktikan Posisi Bulan Masih Sangat Rendah

18 hari lalu

Ilustrasi Hilal. Robertus Pudyanto/Getty Images
Penetapan 1 Ramadan, Pengamatan di 134 Titik Buktikan Posisi Bulan Masih Sangat Rendah

Pemerintah telah menetapkan 1 Ramadan 1445 H jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.


Pendaratan Odysseus di Bulan, Misi Perdana Pesawat Ruang Angkasa Buatan Swasta

32 hari lalu

Pesawat ruang angkasa Odysseus milik Intuitive Machines melewati sisi dekat Bulan setelah masuk orbit bulan pada 21 Februari 2024, dalam gambar selebaran yang dirilis 22 Februari 2024. Intuitive Machines/Handout via REUTERS
Pendaratan Odysseus di Bulan, Misi Perdana Pesawat Ruang Angkasa Buatan Swasta

Pesawat ruang angkasa besutan Intuitive Machines berhasil mendarat di bulan. Misi yang menentukan kelancaran penerbangan ke bulan di masa depan.


AS Mendarat Lagi di Bulan, Sempat Absen Lebih dari Lima Dekade

35 hari lalu

Pesawat ruang angkasa Odysseus milik Intuitive Machines melewati sisi dekat Bulan setelah masuk orbit bulan pada 21 Februari 2024, dalam gambar selebaran yang dirilis 22 Februari 2024. Intuitive Machines/Handout via REUTERS
AS Mendarat Lagi di Bulan, Sempat Absen Lebih dari Lima Dekade

Ini merupakan pendaratan pertama AS di permukaan bulan dalam lebih dari setengah abad dan yang pertama dicapai oleh sektor swasta.


Sempat Hilang Sinyal, Wahana SLIM Jepang Pulih Usai 9 Hari Tanpa Daya di Bulan

29 Januari 2024

Seorang jurnalis yang mengenakan perangkat VR mencoba simulasi pendaratan di bulan Smart Lander for Investigating Moon (SLIM), di fasilitas Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), di Sagamihara, selatan Tokyo, Jepang, 19 Januari 2024. REUTERS /Kim Kyung-Hoon
Sempat Hilang Sinyal, Wahana SLIM Jepang Pulih Usai 9 Hari Tanpa Daya di Bulan

Pulihnya perangkat dan panel surya SLIM akibat perubahan arah sinar matahari di bulan.