TEMPO.CO, Solo - Temuan kasus baru penularan Covid-19 dari klaster buka bersama di Kota Solo masih bertambah. Penelusuran yang dilakukan oleh satgas setempat menemukan tambahan terbaru sebanyak 13 kasus.
"Sebelumnya kan ada penambahan tujuh kasus, terakhir ada penambahan lagi enam kasus," kata Ketua Pelaksana Harian Satgas Covid-19 Kota Surakarta, Ahyani, di Solo, Jumat 28 Mei 2021.
Penambahan masih di dalam kawasan rukun warga (RW) yang sama, yaitu RW 07, lebih spesifiknya lagi di RT 03 dan RT 05, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari. Sebelum dua kali penambahan tersebut, penularan dari klaster ini telah diketahui mencakup 51 orang. Hampir semuanya dibawa ke Asrama Haji Donohudan untuk menjalani karantina mengingat mereka berstatus tanpa gejala.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta Siti Wahyuningsih meminta masyarakat tetap waspada agar tidak tertular Covid-19. Yang cukup mengkhawatirkan saat ini, menurutnya, adalah maraknya silaturahmi setelah Lebaran yang diikuti oleh sebagian masyarakat. "Klaster reuni, silaturahmi, halal bi halal. Kasus yang terjadi di daerah lain yang sampai ribut kan seperti itu," katanya.
Selain klaster buka bersama, Siti mengungkapkan, saat ini juga sedang ditelusuri penularan yang mungkin terjadi dari satu kegiatan reuni. Sejauh ini sudah ditemukan tiga kasusnya yang terkonfirmasi positif Covid-19. "Jadi ada riwayat reuni, ini sedang kami cari, masih tracing karena baru kasus awal," katanya.
Data Pemerintah Kota Surakarta menunjukkan hingga Kamis 27 Mei 2021, jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Solo mencapai 11.084 orang. Dari total tersebut sebanyak 10.242 di antaranya dinyatakan sembuh, 226 menjalani isolasi mandiri, 71 menjalani perawatan di rumah sakit, dan 545 orang meninggal.
Baca juga:
Covid-19 di Malaysia, Banyak Pasien Dibawa ke Rumah Sakit Sudah Meninggal
