Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Matahari Buatan Cina Pecahkan Rekor Dunia Baru

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Foto yang diabadikan pada 28 April 2021 ini menunjukkan tokamak superkonduktor canggih eksperimental (Experimental Advanced Superconducting Tokamak/EAST) di Institut Ilmu Fisika Hefei Akademi Ilmu Pengetahuan Cina (CAS). Kredit: Xinhua/Liu Junxi
Foto yang diabadikan pada 28 April 2021 ini menunjukkan tokamak superkonduktor canggih eksperimental (Experimental Advanced Superconducting Tokamak/EAST) di Institut Ilmu Fisika Hefei Akademi Ilmu Pengetahuan Cina (CAS). Kredit: Xinhua/Liu Junxi
Iklan

TEMPO.CO, Hefei - Para ilmuwan Cina membuat rekor dunia baru dalam mencapai suhu plasma 120 juta derajat Celsius selama 101 detik dalam eksperimen terbaru tokamak superkonduktor canggih eksperimental (EAST) atau matahari buatan Cina pada Jumat, 28 Mei 2021, sebuah langkah kunci menuju uji coba reaktor fusi.

Terobosan ini diumumkan oleh Gong Xianzu, seorang peneliti di Institut Fisika Plasma Akademi Ilmu Pengetahuan Cina (ASIPP), yang bertanggung jawab atas eksperimen tersebut, yang dilakukan di Hefei, ibu kota Provinsi Anhui, Cina timur.

Percobaan pada matahari buatan Cina tersebut juga merealisasikan suhu plasma 160 juta derajat Celsius yang berlangsung selama 20 detik. Tujuan akhir EAST, yang berada di ASIPP di Hefei, adalah menciptakan fusi nuklir seperti Matahari, menggunakan deuterium yang berlimpah di laut untuk menyediakan aliran energi bersih yang stabil.

Menurut estimasi, kandungan deuterium dalam satu liter air laut dapat menghasilkan jumlah energi yang setara dengan 300 liter bensin melalui reaksi fusi.

Sekitar 300 ilmuwan dan insinyur dikerahkan untuk mendukung pengoperasian fasilitas percobaan berbentuk donat tersebut, yang meliputi sistem vakum, sistem gelombang RF, sistem hamburan laser, dan sistem gelombang mikro. Pekerjaan persiapan dan peningkatan untuk eksperimen ini telah dimulai sekitar setahun lalu, kata institut tersebut.

"Ini pencapaian besar di bidang fisika dan teknik Cina. Keberhasilan eksperimen ini meletakkan dasar bagi Cina untuk membangun stasiun pembangkit energi fusi nuklirnya sendiri," kata Song Yuntao, Direktur ASIPP.

Pada November 2018 lalu, EAST menghasilkan suhu elektron 100 juta derajat Celsius di plasma intinya, hampir tujuh kali lipat suhu interior Matahari. Tahun lalu, EAST mencapai suhu plasma 100 juta derajat Celsius selama 20 detik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berbeda dengan bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas alam, yang terancam habis dan dapat merusak lingkungan, bahan mentah yang dibutuhkan untuk matahari buatan ini hampir tidak terbatas di Bumi. Oleh karena itu, energi fusi dianggap sebagai sumber energi pamungkas yang ideal dengan potensi membantu Cina mewujudkan target netralitas karbonnya.

Energi fusi, salah satu kemajuan terbesar fisika saat ini, tidak hanya membutuhkan kemampuan penelitian ilmiah terbaik tetapi juga instrumen eksperimental yang masif.

Sejak beroperasi pada 2006, EAST yang dirancang dan dikembangkan oleh Cina telah menjadi platform pengujian terbuka bagi ilmuwan lokal maupun mancanegara untuk melakukan eksperimen terkait fusi.

XINHUA | ANTARA

Baca:
Generasi Terbaru Matahari Buatan Cina, Tokamak HL-2M, Dioperasikan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

7 jam lalu

Ratusan kendaraan terjebak kemacetan saat menuju pintu keluar Tol Brebes Timur (Brexit) di Brebes, Jawa Tengah, 22 Juni 2017. Kemacetan tersebut terjadi akibat penutupan ruas jalan tol fungsional Brebes-Batang pada malam hari dan seluruh kendaraan diarahkan ke Brexit. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

Kemacetan saat mudik Lebaran tahun ini tidak separah tragedi Brexit 2016 yang Menewaskan 18 Orang atau macet parah di Beijing dan Pakistan.


Cina Puji Iran, Percaya Teheran Mampu Tangani Situasi dengan Israel

9 jam lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi berjabat tangan dengan Menlu Palestina Riyad Al-Maliki, disaksikan antara lain Menlu Retno Marsudi sebelum sesi foto di Diaoyutai State Guesthouse di Beijing, 20 November 2023. REUTERS/Florence Lo/Poo
Cina Puji Iran, Percaya Teheran Mampu Tangani Situasi dengan Israel

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi membahas situasi di Timur Tengah dengan timpalannya dari Iran, Hossein Amir-Abdollahian, di tengah ketegangan meningkat dengan Israel.


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

11 jam lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

1 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Rekap Hasil Final Badminton Asia Championships 2024: Tuan Rumah Cina Raih 3 Gelar, Indonesia 1 Gelar Lewat Jonatan Christie

2 hari lalu

Jonatan Christie dalam tunggal putra Badminton Asia Championships 2024. Dok TIm Humas PBSI
Rekap Hasil Final Badminton Asia Championships 2024: Tuan Rumah Cina Raih 3 Gelar, Indonesia 1 Gelar Lewat Jonatan Christie

Indonesia meraih satu gelar sama dengan Korea Selatan di kejuaraan bulu tangkis Badminton Asia Championships 2024 yang berlangsung di Ningbo, Cina.


Siklon Tropis Olga dan Paul Meluruh, Dua Gangguan Cuaca Menghadang Pemudik Saat Arus Balik

2 hari lalu

Penumpang Kapal Motor (KM) Dobonsolo menggunakan sepeda motor saat tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu, 14 April 2024. Kementerian Perhubungan memberangkatkan peserta mudik gratis pada arus balik Lebaran 2024 dengan rincian sebanyak 1.705 orang penumpang dan 663 unit sepeda motor melalui jalur transportasi kapal laut dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang tujuan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dengan menggunakan Kapal Pelni KM Dobonsolo. TEMPO/M Taufan Rengganis
Siklon Tropis Olga dan Paul Meluruh, Dua Gangguan Cuaca Menghadang Pemudik Saat Arus Balik

Cuaca di Indonesia selama periode arus balik mudik hingga sepekan mendatang masih dipengaruhi oleh dua gangguan cuaca skala sinoptik.


10 Orang Terkaya di Dunia Masih Didominasi AS, Milyuner Cina Peringkat Berapa?

3 hari lalu

Pendiri Alibaba, Jack Ma, cukup lama tak muncul ke publik setelah mengkritik kebijakan Pemerintah Cina secara terbuka dalam sebuah pidato. Jack Ma sempat mengkritik pemerintah China sebagai otoritas yang 'ketinggalan zaman'. REUTERS
10 Orang Terkaya di Dunia Masih Didominasi AS, Milyuner Cina Peringkat Berapa?

Pengusaha Amerika Serikat masih mendominasi daftar peringkat teratas Orang Terkaya di Dunia 2024 versi Forbes. Pengusaha Cina tertinggal jauh.


Penjelasan Badai Langka yang Tewaskan 7 Orang di Cina, 3 Terlempar dari Apartemen

3 hari lalu

Seorang bayi diselamatkan saat jendela di unit apartemen itu jebol karena cuaca ekstrem yang terjadi di Jiangxi, Cina, pada 31 Maret 2024. Badai langka itu menewaskan 7 orang, 3 di antaranya karena terlontar ke luar dari unit apartemennya. Foto/instagram
Penjelasan Badai Langka yang Tewaskan 7 Orang di Cina, 3 Terlempar dari Apartemen

Kekuatan angin yang terjadi sampai setara hurikan atau tornado Kategori 1 di lautan. Badai ini menjadi langka karena terjadi di Jiangxi yang daratan.


Dimulai dari Oppo Find X7, Begini Beda Teknologi 5,5G dari 5G

4 hari lalu

Oppo Find X7. Gsmarena
Dimulai dari Oppo Find X7, Begini Beda Teknologi 5,5G dari 5G

Oppo Find X7 menjadi smartphone pertama yang didukung oleh teknologi jaringan seluler generasi 5,5G atau yang dikenal sebagai 5G-Advanced.


Ponsel Layar Lipat Nubia Flip Sudah Bisa Dipesan Termasuk dari Indonesia

5 hari lalu

Nubia Flip. Istimewa
Ponsel Layar Lipat Nubia Flip Sudah Bisa Dipesan Termasuk dari Indonesia

Dibanderol mulai 499 dolar untuk versi RAM dan penyimpanan 8/256 GB, Nubia Flip memang menjadi ponsel layar lipat termurah yang ada saat ini.