TEMPO.CO, Bandung - Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin atau RSHS Bandung menyiapkan tiga skenario untuk menghadapi lonjakan pasien Covid-19 setelah libur Lebaran. Pasien yang ditampung hanya yang bergejala sedang hingga berat dan, kini, tren kasusnya terdeteksi mulai meningkat.
Menurut Pelaksana Harian Direktur Pelayanan Medik, Perawatan dan Penunjang RSHS Bandung, Yana Akhmad Supriatna, pada kurun 15-18 Mei 2021 terjadi penurunan kasus. “Karena mungkin orang sedang Lebaran,” katanya Senin, 31 Mei 2021. Namun setelah 18 Mei hingga 31 Mei 2021, terlihat tren kenaikan jumlah pasien.
Sekalipun naik kembali tapi belum sampai kriteria terjadi lonjakan. "Mudah-mudahan tidak terjadi,” ujar dokter spesialis penyakit dalam itu.
Tingkat keterisian ruang rawat inap isolasi pasien Covid-19 di RSHS Bandung, disebutkan Yana, masih berpola turun naik. Pada masa awal usai libur Lebaran yaitu 15-18 Mei 2021, keterisian ranjang pasien Covid-19 turun dari 77 menjadi 57 persen. “Setelah itu naik lagi, sekarang okupansi 77,5 persen,” kata Yana.
Mengacu pada lonjakan kasus Covid-19 sebelumnya yaitu setelah libur panjang Tahun Baru, RSHS Bandung menyiapkan total 234 ranjang di ruang isolasi. Rinciannya 16 ranjang di ruang intensif, 184 untuk pasien kamar isolasi rawat inap, dan 10 ranjang di ruang Instalasi Gawat Darurat.
“Kebutuhan oksigen yang cukup vital, sebanyak 15 ribu liter oksigen rutin disuplai dua kali seminggu,” ujarnya.
Rumah sakit mengawasi ketat ketersediaan oksigen itu. Mereka memasang sistem alarm untuk segera menyiapkan bila mulai kekurangan stok oksigen. Selain itu gaun alat perlindungan diri tersedia 17 ribuan helai untuk dua bulan, ditambah 40 persen untuk menghadapi lonjakan kasus.
"Begitu pun 20 unit ventilator, 47 alat monitor pasien, dan alat untuk pasien plasma konvalesen," kata Yana.
Yana mengatakan RSHS Bandung menyiapkan tiga skenario, yakni keterisian ranjang pasien Covid-19 sebanyak 50, 100, dan lebih dari 100 persen. Menurutnya, ada tambahan 80 tempat tidur jika melonjak lebih dari 100 persen. Selain itu akan diterapkan sistem penapisan dengan cara tes cepat kepada pegawai, pasien, dan keluarganya.
Sebelum soal skenario-skenario itu, RSHS Bandung mengajak masyarakat untuk mengurangi hingga memutus mata rantai penularan Covid-19 dengan cara sederhana yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Baca juga:
Ledakan Infeksi Jamur Hitam Mucormycosis di India, Datang dari Tabung Oksigen?