TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya akan mengejar target Presiden Joko Widodo soal vaksinasi Covid-19 selama 12 bulan. Rencananya vaksinasi massal itu baru bisa dikebut pada semester kedua tahun ini. “Juli sampai Desember punya 260 juta dosis vaksin jadi akan ketat sekali jadwal penyuntikannya,” kata Budi.
Menurutnya di acara perbincangan virtual bersama Syamsi Dhuha Foundation, Selasa, 1 Juni 2021, dengan stok vaksin sebanyak itu maka setiap hari bisa disuntikkan 1,5 hingga 1,6 juta dosis vaksin. Target itu meningkat hampir tiga kali lipat dibandingkan dengan imunisasi Covid-19 sekarang ini.
Budi mengatakan dari 47 juta dosis vaksin pada 2021, sebanyak 27 juta dosis di antaranya sudah terpakai. Sisanya sebanyak 20 juta dosis vaksin kini siap disuntikkan. Berdasarkan kalkulasinya, dengan stok itu bisa disuntik 650 ribu orang per hari.
Target vaksinasi massal Covid-19 di Indonesia menyasar 181 juta penduduk atau membutuhkan 362 juta dosis vaksin. Total hingga Juni 2021, menurut Budi, vaksin yang diterima berkisar 100-110 juta dosis. “Kapasitas vaksinasi kita diukur berdasarkan ketersediaan dosis,” katanya.
Sampai sekarang stok vaksin Indonesia berubah terus setiap hari. Alasannya karena produksi vaksin terbatas sementara kebutuhannya melonjak di berbagai negara. “Sesudah negosiasi dengan WHO naik lagi Juni ini bisa 650 ribu per hari untuk maximum capacity,” ujar Budi.
Terkait vaksinasi, faktor geopolitik juga berperan dalam masalah ketersediaan vaksin. Beberapa negara pengekspor vaksin bisa melakukan embargo sepihak. Selain itu beberapa negara juga ada yang tidak menyukai negara tertentu yang mengekspor vaksin. “Vaksin ini menjadi isu yang rumit,” katanya. Dampak lainnya merembet ke persoalan haji yang kini masih diupayakan jalan keluarnya.
Baca:
Sebelum di Wuhan, Covid-19 Sudah Ada di Italia? WHO Minta Studinya Diuji Ulang