Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alat EWS UGM Berhasil Deteksi Gempa Tiga Hari Sebelum Kejadian

Reporter

image-gnews
Tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan sistem peringatan dini gempa bumi yang mampu mendeteksi terjadinya gempa bumi 1-3 hari sebelumnya. Kredit: ugm.ac.id
Tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan sistem peringatan dini gempa bumi yang mampu mendeteksi terjadinya gempa bumi 1-3 hari sebelumnya. Kredit: ugm.ac.id
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar baik datang dari Universitas Gadjah Mada atau UGM, alat Sistem Peringatan Dini atau Early Warning System, disingkat EWS, yang dikembangkan oleh tim peneliti UGM berhasil mendeteksi gempa yang terjadi di Toli-Toli, Sulawesi Tengah tiga hari sebelum kejadian. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Tim Peneliti Sistem Peringatan Dini (EWS) Gempa UGM, Prof. Ir. Sunarno, pada Rabu, 2 Juni 2021.

Dilansir dari laman resmi UGM, Sunarno mengatakan alat deteksi gempa hasil pengembangan tim EWS Gempa UGM tersebut merupakan teknologi triangulasi yang dapat memprediksi episentrum atau titik pusat gempa secara lebih presisi. Hal ini terbukti selama proses riset dan pengembangan yang dilakukan oleh tim, alat EWS Gempa buatan UGM tersebut selalu berhasil memberikan prediksi kejadian gempa.

“Selalu cocok, sudah dipakai tesis mahasiswa saya. Bahkan, lewat internet kita bisa bantu memberi peringatan tiga hari sebelum kejadian gempa di antara Aceh hingga NTT,” kata Sumarno.

Lebih dari itu, bahkan Sunarno mengklaim alat pendeteksi gempa buatan UGM tersebut mampu mendeteksi tiga sampai tujuh hari sebelum gempa terjadi. Untuk lokasi antara Aceh dan NTT, Sunarno mengatakan alat tersebut mampu memprediksi gempa tiga hari sebelum kejadian, sementara untuk wilayah Daerah Istimewa atau DI Yogyakarta, lokasi di mana alat tersebut dipasang, EWS Gempa UGM dapat memprediksi kejadian gempa tujuh hari sebelumnya.

“Algoritma awal kami hanya mendeteksi dini 3-7 hari sebelum gempa khusus untuk DIY. Mengingat stasiun pemantau kami hanya ada di DIY,” katanya.

Meski telah memiliki reputasi baik selama riset dan uji coba, Tim Peneliti Sistem Peringatan Dini Gempa UGM terus melakukan pengembangan terhadap alat ini. EWS yang dikembangkan oleh Sunarno dan tim merupakan komponen yang terdiri dari detektor yang dirancang untuk mendeteksi perubahan lever air tanah dan gas radon, selain itu juga ada komponen yang disebut dengan pengkondisi sinyal, kontroler, dan sumber daya listrik, serta komponen yang tak kalah penting yaitu penyimpan data. Alat EWS Gempa UGM ini juga memanfaatkan teknologi Internet of Thing atau IoT.

Lebih lanjut, Sunarno menjelaskan cara kerja alat yang dikembangkan bersama timnya ini. Alat tersebut mendeteksi anomali alam sebelum terjadinya gempa yang biasanya ditandai dengan perubahan perbedaan konsentrasi gas radon dan level air tanah. Apabila paparan gas radon alam dari tanah meningkat dan permukaan air mengalami naik turun secara signifikan, hal tersebut menandakan sedang terjadi gejala gempa tektonik.

“Apabila akan terjadi gempa di lempengan, akan muncul fenomena paparan gas radon alam dari tanah meningkat secara signifikan. Demikian juga permukaan air tanah naik turun secara signifikan,” papar Sunarno, dikutip dari laman UGM.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Secara khusus, penelitian sejak 2018 ini memang mengamati konsentrasi gas radon dan level air tanah untuk memprediksi terjadinya gempa bumi. Hasil pengamatan kemudian dikembangkan dan dirumuskan dalam suatu algoritma yang disebut dengan algoritma prediksi sistem peringatan dini gempa bumi.

Dilansir dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG, wilayah Toli-Toli, Sulawesi Tengah diguncang gempa tektonik dengan kekuatan gempa 5.3 magnitudo pada Sabtu, 29 Mei pukul 08.25 WIB. BMKG mengonfirmasi titik gempa berada di 1.07 Lintang Utara atau LU, 120.02 Bujur Timur atau BT, episentrum tersebut berada kedalaman 27 kilometer dan berjarak 84 kilometer barat laut dari Toli-Toli, Sulawesi Tengah.

Selain mampu memprediksi gempa bumi di Toli-Toli, Sulawesi Tengah, tiga hari sebelum kejadian, alat ini juga tercatat terbukti mampu memprediksi gempa bumi lainnya yang terjadi baru-baru ini di sejumlah wilayah tanah air. Sebut saja gempa bumi di Barat Daya Bengkulu dengan magnitudo 5,1 pada 29 Agustus 2020, serta gempa bumi sehari sebelumnya di Barat Bengkulu dengan Magnitudo 5.2 pada 28 2020. EWS Gempa UGM juga tercatat berhasil memprediksi gempa bumi di Barat Daya Sumur, Banten dengan magnitudo 5.3 pada 26 September 2020.

Bahkan alat ini juga berhasil memprediksi gempa di wilayah jauh dari DIY, yaitu nun jauh di Aceh, gempa berkekuatan 5.0 magnitudo di Barat Daya Sinabang, Aceh pada 1 September 2020, dan gempa bumi yang terjadi di Nagan Raya, Aceh dengan magnitudo 5.4 pada 14 September 2020. Selain itu, alat buatan peneliti dari UGM ini juga berhasil memprediksi gempa bumi berkekuatan 5.1 magnitudo yang terjadi di Barat Daya Pacitan pada 10 September 2020 lalu.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga: BMKG Pantau Kerumunan Gempa Masih Terjadi di Danau Toba

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gempa Bumi Tektonik M4,2 Terdeteksi di Bawean, Intensitas Getarannya III-IV MMI

10 jam lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Bumi Tektonik M4,2 Terdeteksi di Bawean, Intensitas Getarannya III-IV MMI

BMKG mendeteksi gempa di Bawean, Jawa Timur, pada Rabu siang, 24 April 2024. Dipicu pergerakan sesar lokal


Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

16 jam lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

Tanaman liar pegagan dianggap bisa membantu terapi daya ingat. Senyawa aktifnya memulihkan fungsi hipokampus, bagian krusial pada otak.


Usai Putusan Sengketa Pilpres, Zainal Arifin Mochtar Sebut MK Punya Banyak PR

18 jam lalu

Pakar hukum sekaligus Ketua Departemen Hukum Tata Negara UGM Zainal Arifin Mochtar. Tempo/Pribadi Wicaksono.
Usai Putusan Sengketa Pilpres, Zainal Arifin Mochtar Sebut MK Punya Banyak PR

Pakar hukum tata negara UGM, Zainal Arifin Mochtar, menilai MK punya banyak pekerjaan rumah alias PR pasca-putusan sengketa pilpres.


UGM Buka Pendaftaran Seleksi Mandiri, Simak Syarat dan Panduan Pendaftaran

1 hari lalu

Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan UGM Djagal Wiseso Marseno meninjau pelaksanaan UTBK Gelombang Pertama di Kampus UGM, Sabtu (13/4/2019). (ANTARA/Luqman Hakim)
UGM Buka Pendaftaran Seleksi Mandiri, Simak Syarat dan Panduan Pendaftaran

Universitas Gajah Mada buka pendaftaran online seleksi mandiri UGM sejak 17 April hingga 7 Mei 2024. Lokasi ujian mandirinya?


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

1 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Pakar Hukum UGM Sebut Ada 3 Genre Hakim dalam Putusan MK

1 hari lalu

Dosen dan mahasiswa Fakuktas Hukum UGM Yogyakarta menggelar mimbar
Pakar Hukum UGM Sebut Ada 3 Genre Hakim dalam Putusan MK

Pakar hukum di UGM sebut ada 3 genre hakim dalam memutus perkara. Apa saja?


Pakar Hukum UGM Nilai Ada 3 Kejanggalan Putusan MK soal Sengketa Pilpres

1 hari lalu

Dosen dan mahasiswa Fakuktas Hukum UGM Yogyakarta menggelar mimbar
Pakar Hukum UGM Nilai Ada 3 Kejanggalan Putusan MK soal Sengketa Pilpres

MK sebelumnya telah menolak gugatan sengketa pilpres 2024 yang diajukan kubu Anies dan Ganjar.


Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

1 hari lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4  di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo  7,4 melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya bersama KDEI Taipei terus memantau dampak gempa susulan di Taiwan.


Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

1 hari lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4 di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo 7,4  melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

Taiwan digucang gempa hingga puluhan kali sejak Senin malam. guncangan yang terkuat hingga 6,3 magnitudo.


BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

1 hari lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

Gempa dipicu oleh sesat aktif dasar laut.