TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan Israel melaporkan sejumlah kasus peradangan pada otot jantung yang ditemukan terutama di antara pria muda penerima vaksin Covid-19 Pfizer/BioNTech. Menurut studi yang dilakukan di bawah koordinasi kementerian itu, ada sebanyak 275 kasus myocarditis di antara lebih dari lima juta warga Israel yang telah menerima vaksinasi Covid-19 menggunakan vaksin itu.
Laporan diterima sejak vaksinasi dimulai Desember 2020 hingga yang terkini data Mei 2021. Dari seluruh 275 kasus tersebut, kebanyakan dirawat di rumah sakit tak lebih dari empat hari dan 95 persen diklasifikasi sebagai myocarditis ringan. "Ada kemungkinan keterkaitan antara suntikan dosis vaksin Pfizer yang kedua dengan kemunculan myocarditis di antara pria berusia 16-30 tahun," bunyi laporan dari studi itu yang diungkap Rabu, 2 Juni 2021.
Baca Juga:
Jumlah kejadiannya semakin kentara jika rentang usia dimampatkan lagi menjadi 16-19 tahun.
Pfizer telah menanggapi temuan itu dengan menekankan kalau jumlah kasus peradangan yang ditemukan di antara para penerima vaksinasi itu masih lebih rendah daripada proporsi kasus myocarditis dalam sebuah populasi umumnya. Selain juga belum ada kesimpulan sebab akibat antara vaksin dan penyakit itu.
"Setiap kejadian ikutan pascaimunisasi dipantau ketat dan Pfizer secara reguler mengadakan pertemuan dengan Departemen Keamanan Vaksin Kementerian Kesehatan Israel untuk mengkajinya," bunyi pernyataan Pfizer.
Belum lama, pada 28 Mei lalu, Regulator Obat-obatan di Uni Eropa juga mengatakan telah menerima laporan 107 kasus myocarditis menyusul vaksinasi yang sama di wilayahnya. Laporan di sini juga menyebutkan kasusnya terutama berasal dari mereka yang berusia kurang dari 30 tahun, tapi belum ada indikasi yang menegaskan kasus-kasus tersebut dipicu oleh suntikan dosis vaksin yang bersangkutan.
Pada bulan lalu pula, kelompok ahli yang menjadi penasihat di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan studi lebih dalam tentang kemungkinan kaitan di antara myocarditis dan penggunaan vaksin-vaksin Covid-19 mRNA. Termasuk di antara vaksin-vaksin yang dikembangkan dengan teknik itu adalah vaksin Pfizer/BioNTech dan vaksin Moderna.
Penonton memakai masker dan mendengarkan musik setelah mereka harus menunjukkan "Paspor Hijau", izin untuk mereka yang divaksinasi penyakit virus corona (COVID-19) atau mereka yang diduga memiliki kekebalan, untuk mengikuti pertunjukan langsung oleh penyanyi Israel Nurit Galron, di Taman Yarkon, di Tel Aviv, Israel 24 Februari 2021. [REUTERS / Amir Cohen]
Israel berada di antara negara yang paling maju dalam gelaran vaksinasi Covid-19 di dunia. Saat ini, jumlah kasus penularan hariannya juga tergolong minim dan total hanya ada 340 kasus aktif di seluruh Israel. Perekonomian di negara itupun telah dibuka kembali sepenuhnya, meski pembatasan masih ditetapkan terhadap turis yang datang.
Sekitar 55 persen populasi Israel telah mendapat vaksinasi Covid-19. Per Selasa lalu, ketentuan pembatasan jarak sosial dan syarat mendapatkan kartu hijau vaksinasi untuk bisa memasuki tempat dan restoran tertentu di negeri itu telah dicabut.
REUTERS | NEW SCIENTIST
Baca juga:
Studi: Vaksin Pfizer dan AstraZeneca Efektif Lawan Varian Virus dari India