Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Survei Antibodi, Covid-19 di Indonesia Hampir 40 Kali Lipat Data Kemenkes

Reporter

image-gnews
Wisatawan lokal menikmati suasana pada libur Lebaran dalam masa pandemi COVID-19 di Pantai Sanur, Denpasar, Bali, Jumat, 14 Mei 2021. Johannes P. Christo
Wisatawan lokal menikmati suasana pada libur Lebaran dalam masa pandemi COVID-19 di Pantai Sanur, Denpasar, Bali, Jumat, 14 Mei 2021. Johannes P. Christo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Studi seroprevalensi terbesar yang telah dilakukan di Indonesia sepanjang pandemi Covid-19 menegaskan indikasi kalau infeksi virus corona telah menyebar jauh lebih luas daripada yang selama ini disampaikan lewat data resmi pemerintah. Perbedaan angka jumlah warga yang sudah terinfeksi antara hasil studi itu dan data Kementerian Kesehatan hampir 40 kali lipat.

Seroprevalensi adalah perhitungan jumlah individu dalam suatu populasi yang memperlihatkan hasil positif suatu penyakit berdasarkan spesimen serologi atau serum darah. Studi skala nasional, yang dilakukan antara Desember 2020 sampai Januari 2021, menunjukkan 15 persen populasi di Indonesia telah tertular Covid-19.

Bandingkan angka itu dengan versi Kementerian Kesehatan per akhir Januari lalu yang menyebut infeksi ada di antara sekitar 0,4 persen dari total penduduk 270 juta jiwa. Saat ini, total infeksi positif SARS-CoV-2 di Indonesia pun didata 'baru' sekitar 0,7 persen dari jumlah penduduk atau setara lebih dari 1,8 juta jiwa.

“Hasil survei ini tidak mengejutkan,” ujar Pandu Riono, epidemiolog di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKMUI), yang terlibat studi yang didukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tersebut. Dia mengungkap hasil studi itu secara eksklusif kepada REUTERS pada 1 Juni 2021.

Dia menjelaskan, studi seroprevalensi mendeteksi antibodi yang muncul pada orang yang kemungkinan besar sudah terjangkit penyakit tersebut. Sedang data resmi dari Kementerian Kesehatan sebagian besar didasarkan pada hasil tes swab.

Seperti diketahui, swab test dan PCR bekerja dengan mendeteksi keberadaan si virus. Itupun terdeteksi jika virus itu memang masih menjangkiti orang yang diperiksa.

Adapun antibodi berkembang satu sampai tiga minggu setelah seseorang tertular infeksi virus dan antibodi tinggal di dalam tubuh selama berbulan-bulan. Studi seroprevalensi yang digelar di negara lain—termasuk India—juga mengungkap angka infeksi yang lebih luas daripada data resmi pemerintahannya masing-masing.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Departemen Epidemiologi FKMUI, Tri Yunis Miko Wahyono, menilai sistem surveilans yang dilakukan selama ini lemah dan tidak dapat mendeteksi kasus Covid-19 yang sebenarnya. "Pelacakan kontak dan pengujian di Indonesia sangat buruk dan menjelaskan mengapa begitu sedikit kasus yang terdeteksi,” kata Tri.

Sebagai catatan tersendiri, hasil studi awal seroprevalensi di Bali, yang dilakukan oleh Universitas Udayana, juga mengungkap tren yang sama, yakni data resmi jauh lebih kecil. Studi atau survei antibodi yang dilakukan September-November 2020 mendapati infeksi virus Covid-19 telah menjangkau 17 persen masyarakat di sana.

Angka itu 53 kali lebih tinggi daripada tingkat infeksi berdasarkan kasus yang tercatat secara resmi di pulau wisata tersebut.

Menanggapi hasil-hasil studi tersebut, juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengakui ada banyak kasus positif Covid-19 yang tidak terdata. Tapi, penyebabnya, lebih kepada kasus-kasus tersebut tanpa gejala.
“Indonesia memang memiliki pelacakan kontak Covid-19 yang masih rendah dan kurangnya laboratorium untuk memproses hasil tes yang sudah dilakukan,” ujar Siti.

REUTERS

Baca juga:
Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Dikritik: Terlalu Banyak yang Masuk Prioritas

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tak Banyak Saingan, Ini 14 Daftar Prodi Sepi Peminat di UI Jalur SNBT

10 jam lalu

Ilustrasi Kampus Universitas Indonesia 2022. (DOK. HUMAS UI)
Tak Banyak Saingan, Ini 14 Daftar Prodi Sepi Peminat di UI Jalur SNBT

Berikut ini daftar prodi sepi peminat di UI untuk jalur UTBK-SNBT.


Lolos SNBP 2024 di UI? Ini Cara Registrasi Ulang Calon Mahasiswa Baru

15 jam lalu

Sejumlah peserta antre sebelum  mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) saat seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin, 8 Mei 2023. Pusat UTBK Universitas Indonesia (UI) menyiapkan lokasi ujian SNBT 2023 untuk 53.293 peserta, lokasi ini terbagi dua, Kampus UI Depok dan Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat. ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Lolos SNBP 2024 di UI? Ini Cara Registrasi Ulang Calon Mahasiswa Baru

Berikut 4 tahapan registrasi ulang SNBP 2024 di Universitas Indonesia.


3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

1 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?


Mitos La Ode Wuna, Siluman Separuh Ular yang Menjadi Nenek Moyang Migrasi Masyarakat Sulawesi Tenggara ke Maluku

1 hari lalu

Tangkapan gambar presentasi soal Mitos La Ode Wuna millik Dosen Universitas Indonesia (UI), Geger Riyanto (Dok. Beranda BRIN)
Mitos La Ode Wuna, Siluman Separuh Ular yang Menjadi Nenek Moyang Migrasi Masyarakat Sulawesi Tenggara ke Maluku

Dosen UI, melalui BRIN, mengangkat kajian mengenai mitos siluman setengah ular. Erat kaitannya dengan sejarah pergerakan masyarakat Sulawesi Tenggara.


Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

1 hari lalu

Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

Permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud serupa, yakni meminta Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi Gibran dan pemilihan presiden ulang.


UI Umumkan 2.105 Calon Mahasiswa Baru Hasil SNBP 2024, Daftar Ulang Dimulai Hari Ini

2 hari lalu

Gedung Rektorat Universitas Indonesia (UI). (ANTARA/Feru Lantara)
UI Umumkan 2.105 Calon Mahasiswa Baru Hasil SNBP 2024, Daftar Ulang Dimulai Hari Ini

Hasil SNBP 2024 diumumkan. Berikut ini cara dan tahapan daftar ulang di Universitas Indonesia.


PHRI Bali: Libur Lebaran Berpotensi Dongkrak Hunian hingga 80 Persen

2 hari lalu

Wisata Bali (TEMPO/Mila Novita)
PHRI Bali: Libur Lebaran Berpotensi Dongkrak Hunian hingga 80 Persen

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali menyebutkan libur panjang Lebaran 2024 berpotensi mendongkrak tingkat hunian hotel.


Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

2 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.


Hutan Kota UI, Kampus Komitmen Pertahankan Dominasi Kawasan Hijau 70:30

2 hari lalu

Hutan Kota UI ANTARA
Hutan Kota UI, Kampus Komitmen Pertahankan Dominasi Kawasan Hijau 70:30

Keberadaan Hutan Kota UI dan komitmen kawasan hijau itu diangkat saat masyarakat global memperingati Hari Hutan Sedunia yang jatuh pada 21 Maret.


Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

2 hari lalu

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Kemenkes.