Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lonjakan Covid-19 di Sejumlah Daerah, Dua Ahli Menilai Berbeda Capaian Vaksinasi

image-gnews
Seorang pasien berbaring di kursi menunggu masuk ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr. Loekmono Hadi, Kudus, Jawa Tengah, Rabu, 2 Mei 2021. Angka kasus positif Covid-19 di Kudus melonjak pasca Lebaran dan membuat keterisian tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) di Kudus juga sudah penuh. ANTARA /Yusuf Nugroho
Seorang pasien berbaring di kursi menunggu masuk ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr. Loekmono Hadi, Kudus, Jawa Tengah, Rabu, 2 Mei 2021. Angka kasus positif Covid-19 di Kudus melonjak pasca Lebaran dan membuat keterisian tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) di Kudus juga sudah penuh. ANTARA /Yusuf Nugroho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta- Beberapa wilayah di Indonesia dilaporkan mengalami lonjakan kasus Covid-19, salah satunya di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Juru bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito menyebut kenaikan kasus positif Covid-19 di wilayah tersebut meningkat lebih dari 30 kali dalam sepekan.

Selain di Kabupaten Kudus, wilayah lain di Jawa Tengah yang mengalami lonjakan infeksi Covid-19 adalah Kota Semarang, Demak, Kendal. Kemudian Kabupaten Tegal, Karanganyar, Wonogiri, Purbalingga, Pati, Grobogan, dan Jepara.

Guru besar biologi molekuler dari Universitas Airlangga (Unair) Chairul Anwar Nidom menjelaskan beberapa kemungkinan penyebab melonjaknya kasus infeksi yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu. “Varian baru, tapi belum tahu apakah dominasi dari varian dari luar negeri atau ada varian dalam negeri yang belum terungkap atau baru,” ujar dia saat dihubungi, Senin, 7 Juni 2021.

Yang lebih jelas, menurutnya adalah longgarnya pelaksanaan protokol kesehatan yang disebabkan karena jenuhnya masyarakat dalam menghadapi pandemi. Juga perihal tidak jelasnya kebijakan pemerintah yang saling tumpang tindih serta penggunaan vaksin—yang awalnya dihiperbolakan bahwa vaksin suatu pengendalian yang mujarab untuk pandemi, yang menyebabkan masyarakat abai karena merasa sudah vaksinasi.

Nidom juga mengkritik program vaksinasi yang ditujukan untuk memgejar herd immunity (jumlah suntikan), tanpa memperhatikan kualitas kekebalan yang ditimbulkan. “Anehnya, Kemenkes malah mengimbau masyarakat tidak perlu menguji antibodi vaksinasi secara mandiri.”

Pimpinan dari laboratorium Profesor Nidom Foundation itu juga menilai vaksinasi saat ini sudah kurang efektif mengendalikan virus Covid-19. Alasannya, kecepatan munculnya varian-varian baru. Para peneliti international pun disebutnya mulai memperhatikan adanya faktor antibody dependent enhanchement (ADE).

Tidak ada cara lain, menurut Nidom, masyarakat harus kembali memperketat protokol kesehatan #pakaimasker yang standar, juga #jagajarak dan rajin #cucitangan. Dia juga meminta agar mulai memperhatikan komorbid—penyakit penyerta—yang dimiliki masing-masing, dan memperkuat sistem pertahanan tubuh dengan rempah empon-empon.

“Sebaiknya masyarakat juga uji antibodi dan protektivitas hasil vaksinasi secara mandiri. Agar tahu kualitas vaksunasi yang diterima,” katanya menyarankan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk pemerintah, Nidom meminta agar memperkuat kembali 3T (testing, tracing, dan treating), dan memberdayakan semua laboratorium dalam mengawal pengendalian pandemi. Selain itu, dia juga menyarankan agar para pejabat kesehatan dan kepala daerah banyak membaca literatur dan sigap mengambil langkah. 

Dimulai dari pejabat dan kepala daerahnya, dia mengatakan, “Masyarakat menjadi paham dengan varian virus.”

Nidom juga menyarankan agar pemerintah jeda program vaksinasi untuk melakukan evaluasi antibodi yang dihasilkan dari progam vaksinasi menggunakan vaksin-vaksin selama ini. “Kalau hasilnya terlalu kecil atau sedikit, ganti dengan platform vaksin yang sesuai,” tutur Nidom.

Sejumlah pasien COVID-19 yang dijemput dari desa-desa tiba di rusun karantina bakalankrapyak Kudus, Jawa Tengah, Minggu, 6 Juni 2021. Sebanyak 90 pasien COVID-19 di Kudus yang melakukan isolasi mandiri di rumah dipindahkan ke tempat karantina terpusat di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah guna mendapatkan penanganan yang lebih terarah. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

Epidemiolog Universitas Sebelas Maret (UNS), Tonang Dwi Ardyanto, berpendapat lonjakan bahkan ledakan kasus di beberapa daerah tempat justru harus mendorong program vaksinasi Covid-19 lebih kuat. Menurutnya, vaksinasi di Indonesia masih belum seberapa dibandingkan total penduduk.

Untuk itu, dosen tetap ilmu patologi klinik di UNS itu menyarankan, sebaiknya Kementerian Kesehatan menampilkan data-data secara rinci, agar meminimalkan salah paham. Selama ini, yang ditampilkan baru data target tahapan, bukan target program atau total penduduk. 

“Dengan menjelaskan rincian data, akan jelas tergambar bahwa faktor vaksinasi belum kuat pengaruhnya dalam penanggulangan Covid-19. Sebaliknya, kita juga bisa belajar ke kondisi India,” tutur Tonang.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

2 jam lalu

ilustrasi Haji (pixabay.com)
Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.


Tips Lolos UTBK SNBT 2024 Versi Unair

3 jam lalu

Peserta mempersiapkan berkas sebelum mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) saat seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin, 8 Mei 2023. Pusat UTBK Universitas Indonesia (UI) menyiapkan lokasi ujian SNBT 2023 untuk 53.293 peserta, lokasi ini terbagi dua, Kampus UI Depok dan Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat. ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Tips Lolos UTBK SNBT 2024 Versi Unair

Simak tips lolos UTBK SNBT 2024 di sini.


Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

1 hari lalu

Ilustrasi Kecerdasan Buatan (Yandex)
Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.


Unair Buka Pendaftaran 4 Jalur Seleksi Mandiri: Jadwal Lengkap, Syarat dan Biayanya

2 hari lalu

Salah satu peserta memperlihatkan surat keterangan hasil tes cepat (rapid test) sebelum mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Jawa Timur, Ahad, 5 Juli 2020. UTBK yang diikuti 31.242 peserta tersebut selain memberlakukan protokol kesehatan juga mewajibkan peserta menunjukkan surat keterangan hasil rapid test guna mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA/Moch Asim
Unair Buka Pendaftaran 4 Jalur Seleksi Mandiri: Jadwal Lengkap, Syarat dan Biayanya

Universitas Airlangga buka Seleksi Mandiri, yang terdiri dari empat jalur yaitu Mandiri Prestasi, Mandiri UTBK, Mandiri Ujian Tulis, Mandiri Kemitraan Ujian Tulis.


Daftar Film Perjuangan Kartini Berikut Sinopsisnya

2 hari lalu

Film Kartini. Foto: Netflix
Daftar Film Perjuangan Kartini Berikut Sinopsisnya

Film-film yang menggambarkan perjuangan R.A Kartini


Jejak Surat RA Kartini: Emansipasi Hingga Agama

3 hari lalu

Komunitas Bakul Budaya membacakan surat-surat R.A Kartini di Pelataran FIB UI, Depok, Sabtu, 20 April 2024. (Dok. Humas Bakul Budaya UI)
Jejak Surat RA Kartini: Emansipasi Hingga Agama

Potongan-potongan surat RA Kartini yang menunjukan perjuangan wanita


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

3 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

3 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Pengamat Politik Unair Soal Gugatan Sengketa Pilpres, Hasil Jika Berdasarkan Bukti Hukum dan Unsur Tekanan Politik

3 hari lalu

Ketua Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi Suhartoyo (kiri) memimpin sidang perselisihan hasil Pilpres 2024 dengan pemohon capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dan pemohon capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin Rabu 3 April 2024. Sidang tersebut beragenda mendengarkan keterangan saksi dan ahli yang dihadirkan oleh termohon yakni KPU membawa satu ahli dan dua saksi fakta, sedangkan Bawaslu membawa satu ahli dan tujuh saksi. TEMPO/Subekti.
Pengamat Politik Unair Soal Gugatan Sengketa Pilpres, Hasil Jika Berdasarkan Bukti Hukum dan Unsur Tekanan Politik

Pengamat politik Unair sebut sengketa pilpres bisa diterima jika berdasarkan bukti hukum di persidangan. Bagaimana jika sarat tekanan politik?


Tradisi Unik Lebaran Ketupat di 5 Daerah, Salah Satunya Madura Rayakan Tellasan Topak

5 hari lalu

Puluhan Gunungan Ketupat didoakan sebelum diperebutkan dalam Lebaran Ketupat di Bukit Sidoguro kawasan Rawa Jombor, Krakitan, Bayat, Klaten, 13 Juli 2016. TEMPO/Bram Selo Agung
Tradisi Unik Lebaran Ketupat di 5 Daerah, Salah Satunya Madura Rayakan Tellasan Topak

Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi yang berbeda untuk merayakan lebaran ketupat yang biasanya pada 7 atau 8 syawal.