TEMPO.CO, Jakarta - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan 8 Juni sebagai Hari Laut Sedunia. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem dan kelangsungan hidup biota laut.
Hari Laut Sedunia awalnya dipelopori delegasi Kanada yang saat itu menghadiri Konferensi PBB di Rio de Janeiro pada 1992. Konferensi tersebut membahas tentang lingkungan dan pembangunan, dan delegasi Kanada memberi usulan harus ada hari khusus untuk menghormati laut. Sebab laut memberi kontribusi besar bagi kelangsungan alam semesta.
Namun gagasan tersebut tidak langsung teralisasikan. Baru pada 1998 Intergovernmental Oceanograpich Commission of UNESCO gencar mengkampanyekan agar Hari Laut diperingati secara internasional. Kemudian di 2002, dua organisasi konservasi, World Ocean Network dan The Ocean Project untuk pertama kalinya merayakan Hari Laut Sedunia bersama jaringan kebun binatang, akuarium, dan kelompok lingkungan di seluruh dunia.
Kedua organisasi ini juga gencar mengkampanyekan dan membuat petisi untuk mendorong PPB mengesahkan Hari Laut Sedunia. Barulah di 2008 Majelis Umum PBB secara resmi menetapkan 8 Juni sebagai Hari Laut Sedunia.
Dan, dilansir Human Right Sea, tahun ini Hari Laut Sedunia bertema “The Ocean: Life and Livelihoods”. Tema ini diambil untuk merayakan dan mendukung kehidupan, serta penghidupan yang menopang laut.
Selain itu, tahun ini, PPB juga meluncurkan situs web Hari Laut Sedunia yang dapat diakses melalui https://unworldoceansday.org/. Situs web ini merupkan hasil kerja sama PBB dengan organisasi nirlaba Oceanic Global.
DELFI ANA HARAHAP
Baca: Hari Laut Sedunia, Luhut: Kita Tak Bisa Diam Lihat Lautan Jadi Tempat Sampah