Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar Genetika UGM Beberkan Level Ancaman Berbagai Varian Baru Covid-19

Reporter

image-gnews
ilustrasi - Dokter memegang botol ampul kaca mengandung sel molekul virus corona Covid-19 asal Inggris yang telah mengalami mutasi RNA menjadi varian baru. (ANTARA/Shutterstock/pri.)
ilustrasi - Dokter memegang botol ampul kaca mengandung sel molekul virus corona Covid-19 asal Inggris yang telah mengalami mutasi RNA menjadi varian baru. (ANTARA/Shutterstock/pri.)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Covid-19 telah mewabah selama lebih dari satu tahun di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Baru-baru ini, dikonfirmasi temuan varian baru virus Corona. Melihat hal ini, dr. Gunadi dari Pokja Genetik FKKMK Universitas Gadjah Mada (UGM) dan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta turut angkat bicara. Ia jelaskan dampak dari virus varian baru tersebut terhadap transmisi, keparahan, serta sistem kekebalan tubuh dalam masyarakat.

Gunadi menyebutkan, virus ini awalnya dinamai dengan 2019-nCoV. Beberapa waktu kemudian, namanya diganti menjadi SARS-CoV-2 oleh World Health Organization (WHO). Pergantian nama ini bertujuan untuk menghindari stigma pada negara, kota, atau kelompok tertentu. Lalu, juga ditemukan varian-varian baru di berbagai negara. Hal ini ia sampaikan dalam sebuah webinar bertajuk Pemanfaatan Next Generation Sequencing yang ditaja oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi pada Kamis, 3 Juni 2021 lalu.

Kata Gunadi, varian-varian baru ini menjadi masalah, karena letaknya berada pada Receptor Bonding Domain atau RBD. RBD adalah bagian langsung dari Protein S yang berikatan langsung dengan Ace2 Receptor pada tubuh manusia. Hal ini bisa berujung pada meningkatnya kecepatan transmisi, keparahannya, hingga bagaimana kemampuannya mengelabui imunitas inangnya.

Varian-varian ini ada pula tingkatannya, dibagi oleh WHO. WHO memberi label khusus setiap muncul varian baru. Mutasi baru akan diberi label Varian of Interest jika menyebabkan transmisi lokal atau menyebabkan multiple klaster atau pula terdeksi pada beberapa negara. Lalu, apabila WHO sendiri yang menentukannya sebagai Variant of Interest dengan berkonsultasi terhadap pokja.

Lanjut Gunadi, dikutip dari laman resmi UGM bahwa Variant of Interest ini bisa naik level menjadi Variant of Concern. Namun, ada beberapa syarat. Pertama, apabila varian itu jelas meningkatkan transmisinya, secara epidemiologi lebih cepat. Kedua, varian itu mengakibatkan peningkatan virulensi yang menyebabkan semakin parah inangnya. Bahkan lebih jauh, bisa sampai meninggal. Ketiga, apabila varian itu menurunkan efektivitas protokol kesehatan, alat diagnostik, vaksin, serta terapi.

“Syarat lain untuk suatu varian mendapat label tentunya tergantung apakah varian tersebut masih bertahan lama. Tidak bisa hanya yang bertahan satu bulan saja. Jadi, jika suatu varian yang sudah menjadi Variant of Concern, bisa saja diturunkan jika dampaknya sudah tidak memenuhi persyaratan tadi lagi,” urai Gunadi.

Ia mengungkapkan bahwa ada 4 varian SARS-CoV-2 yang tergolong katergori Variant of Concern. Yaitu B.1.1.7 yang ditemukan di UK, B.1.351 yang ditemukan di Afrika Selatan, P.1. yang ditemukan di Brazil, dan B.1.617.1 yang ditemukan di India. Keempatnya sama-sama meningkatkan transmisi, akan tetapi dampaknya terhadap imunitas berbeda-beda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Per 31 Mei kemarin, keempat varian tersebut karena penyebutannya terlalu rumit, WHO memutuskan menetapkan nama yang lebih mudah berdasarkan alfabet Yunani. Nama tersebut yakni Alpha (B.1.1.7), Beta (B.1.351), Gamma (P.1), dan Delta (B.1.671.2),” ungkap Gunadi melanjutkan.

Di akhir materinya, Gunadi menjelaskan bahwa ternyata dampak virus COVID-19 secara umum tak hanya dipengaruhi oleh virus itu sendiri. Namun, host genetic susceptibility dan host comorbidity juga berpengaruh.

Covid-19 merupakan multifactorial disorder. Jadi, tidak serta merta manifestasinya ditentukan varian dari virus itu sendiri. Namun, terdapat pula peran genetik karakteristik dan komorbiditas dari pasien itu sendiri. Dengan demikian, dampak yang diterima masing-masing individu juga akan berbeda,” tutup Gunadi.

ANNISA FEBIOLA

Baca juga: Donor Plasma Konvalesen, Diutamakan Laki-laki dan Menunjukkan Gejala Covid-19

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

22 jam lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

Tanaman liar pegagan dianggap bisa membantu terapi daya ingat. Senyawa aktifnya memulihkan fungsi hipokampus, bagian krusial pada otak.


Usai Putusan Sengketa Pilpres, Zainal Arifin Mochtar Sebut MK Punya Banyak PR

1 hari lalu

Pakar hukum sekaligus Ketua Departemen Hukum Tata Negara UGM Zainal Arifin Mochtar. Tempo/Pribadi Wicaksono.
Usai Putusan Sengketa Pilpres, Zainal Arifin Mochtar Sebut MK Punya Banyak PR

Pakar hukum tata negara UGM, Zainal Arifin Mochtar, menilai MK punya banyak pekerjaan rumah alias PR pasca-putusan sengketa pilpres.


UGM Buka Pendaftaran Seleksi Mandiri, Simak Syarat dan Panduan Pendaftaran

1 hari lalu

Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan UGM Djagal Wiseso Marseno meninjau pelaksanaan UTBK Gelombang Pertama di Kampus UGM, Sabtu (13/4/2019). (ANTARA/Luqman Hakim)
UGM Buka Pendaftaran Seleksi Mandiri, Simak Syarat dan Panduan Pendaftaran

Universitas Gajah Mada buka pendaftaran online seleksi mandiri UGM sejak 17 April hingga 7 Mei 2024. Lokasi ujian mandirinya?


Pakar Hukum UGM Sebut Ada 3 Genre Hakim dalam Putusan MK

1 hari lalu

Dosen dan mahasiswa Fakuktas Hukum UGM Yogyakarta menggelar mimbar
Pakar Hukum UGM Sebut Ada 3 Genre Hakim dalam Putusan MK

Pakar hukum di UGM sebut ada 3 genre hakim dalam memutus perkara. Apa saja?


Pakar Hukum UGM Nilai Ada 3 Kejanggalan Putusan MK soal Sengketa Pilpres

1 hari lalu

Dosen dan mahasiswa Fakuktas Hukum UGM Yogyakarta menggelar mimbar
Pakar Hukum UGM Nilai Ada 3 Kejanggalan Putusan MK soal Sengketa Pilpres

MK sebelumnya telah menolak gugatan sengketa pilpres 2024 yang diajukan kubu Anies dan Ganjar.


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

2 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

3 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Dosen dan Mahasiswa UGM Gelar Aksi Kampus Menggugat, Tuntut Putusan MK yang Adil

3 hari lalu

Aktivis perempuan termasuk dosen dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar aksi Kampus Menggugat dalam peringatan Hari Kartini di Balairung UGM Yogyakarta Minggu 21 April 2024. Dok.istimewa
Dosen dan Mahasiswa UGM Gelar Aksi Kampus Menggugat, Tuntut Putusan MK yang Adil

Sejumlah aktivis perempuan termasuk dosen dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar aksi Kampus Menggugat dalam peringatan Hari Kartini di Balairung UGM Yogyakarta Minggu 21 April 2024.


Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

3 hari lalu

Aktivis perempuan termasuk dosen dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar aksi Kampus Menggugat dalam peringatan Hari Kartini di Balairung UGM Yogyakarta Minggu 21 April 2024. Dok.istimewa
Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

Kegiatan Kampus Menggugat ini menyorot kondisi demokrasi di penghujung kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang merupakan alumnus UGM.


Aktivis hingga Dosen Perempuan Kumpul di UGM Gelar Kampus Menggugat Kawal Putusan MK

3 hari lalu

Tim Hukum Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Tim Hukum Ganjar Pranowo-Mahfud Md. tampak bersalaman dan berpelukan usai sidang sengketa hasil Pilpres di Gedung MK, Jakarta pada Jumat, 5 April 2024. (Ist.)
Aktivis hingga Dosen Perempuan Kumpul di UGM Gelar Kampus Menggugat Kawal Putusan MK

Dia mengatakan MK adalah anak kandung Reformasi, yang dilahirkan dengan harapan bisa menjaga negara agar tetap berpijak pada konstitusi.