Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dampak Cuaca Ekstrem Bulan Ini, Potensi Bencana Banjir Ada di Sulawesi

image-gnews
Sejumlah warga membersihkan sisa lumpur yang menerjang rumahnya di Desa Beka, Marawola, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu, 27 Maret 2021. Banjir lumpur yang terjadi pada Jumat malam itu disebabkan oleh  longsor pasca hujan deras di pegunungan dan menyapu pemukiman di wilayah tersebut dan mengakibatkan 70 rumah warga rusak berat, lebih dari 100 unit rumah rusak ringan dan sebanyak 200 warga terpaksa diungsikan. ANTARAFOTO/Basri Marzuki
Sejumlah warga membersihkan sisa lumpur yang menerjang rumahnya di Desa Beka, Marawola, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu, 27 Maret 2021. Banjir lumpur yang terjadi pada Jumat malam itu disebabkan oleh longsor pasca hujan deras di pegunungan dan menyapu pemukiman di wilayah tersebut dan mengakibatkan 70 rumah warga rusak berat, lebih dari 100 unit rumah rusak ringan dan sebanyak 200 warga terpaksa diungsikan. ANTARAFOTO/Basri Marzuki
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Tim Variabilitas Iklim dan Awal Musim dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengungkapkan beberapa potensi bencana meteorologi pada Juni 2021. Potensi dampak dari cuaca ekstrem seperti banjir dan longsor hingga kebakaran hutan.

Anggota tim itu, Erma Yulihastin, mengatakan, musim hujan di wilayah Indonesia kemungkinan besar masih berlangsung pada Juni 2021 untuk wilayah Indonesia bagian utara. Wilayah-wilayah yang perlu dipantau, menurutnya, adalah daerah pegunungan Sulawesi bagian tengah dan Indonesia bagian timur pada umumnya.

Erma menyebut daerah-daerah itu masih mempunyai peluang yang sangat tinggi untuk curah hujan deras. "Sehingga dapat menimbulkan banjir dan tanah longsor," katanya lewat keterangan tertulis, Jumat 11 Juni 2021.

Adapun untuk antisipasi bencana kebakaran hutan, wilayah Sumatera bagian timur dan Kalimantan Tengah perlu dipantau mulai bulan ini. "Karena mempunyai probabilitas tinggi untuk mengalami suhu tinggi di atas 32 derajat Celcius," ujarnya.

Sementara angin kencang dan gelombang laut yang tinggi kemungkinan besar terjadi di Laut Arafura pada bulan ini, dan seluruh perairan selatan Indonesia pada bulan-bulan berikutnya. Khusus Laut Jawa diprediksi mengalami angin kencang pada Juli hingga September 2021 dengan peluang 40-80 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tim juga mencatat intensitas hujan sepanjang Mei lalu mengalami penurunan karena monsun Australia mulai terbentuk. Ini terutama di wilayah tengah dan selatan Indonesia seperti Nusa Tenggara dan sekitarnya.

Selain itu, La Nina juga terpantau mengalami pelemahan dan Indian Ocean Dipole Mode (IODM) netral cenderung positif sehingga mengurangi potensi hujan. Seperti pada April, hujan yang terbentuk selama Mei lebih banyak dibangkitkan oleh penguatan aktivitas sirkulasi diurnal juga penjalaran gelombang Madden Julian Oscillation.

Catatan kejadian cuaca ekstrem selama Mei yaitu banjir bandang di kota wisata Parapat, Danau Toba, Sumatera Utara, pada 14 Mei 2021 yang menyebabkan sekitar 10 rumah mengalami rusak berat.

Baca juga:
Angin Kencang Rusak Jembatan Kaca Wisata di Cina, Video Turis Terjebak Viral

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kondisi Terkini Banjir Demak, Sudah Tidak Ada Warga yang Mengungsi

9 jam lalu

Pengungsi korban banjir bersiap meninggalkan posko pengungsian di gedung DPRD, Kudus, Jawa Tengah, Selasa 26 Maret 2024. Sebanyak 3.756 jiwa pengungsi korban banjir Demak yang mengungsi ke Kabupaten Kudus mulai dipulangkan ke daerah asal secara bertahap, karena banjir sejak (13/3/2024) yang merendam 126 desa di 13 kecamatan yang mengakibatkan 131.703 jiwa terdampak dan13.027 jiwa diantaranya mengungsi tersebut mulai surut. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Kondisi Terkini Banjir Demak, Sudah Tidak Ada Warga yang Mengungsi

Tersisa empat titik banjir di Demak dengan ketinggian 10-20 sentimeter. Pengerahan teknologi modifikasi cuaca belum berani dihentikan.


Tanggul Dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Ditinggikan Antisipasi Banjir Rob

9 jam lalu

Petugas pelabuhan Tanjung Emas Semarang memantau kapal pesiar Silver Whisper berbendera Eropa yang berlabuh di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Kamis, 29 Februari 2024. Budi Purwanto
Tanggul Dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Ditinggikan Antisipasi Banjir Rob

Tanggul atau lining dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang ditinggikan untuk mengantisipasi banjir rob menjelang arus mudik lebaran.


Kemenhub Ungkap Persiapan dan Jumlah Armada Transportasi Mudik Tahun Ini

10 jam lalu

Jalan Pantura Kudus-Demak, Jawa Tengah yang rusak akibat banjir mulai diperbaiki untuk persiapan arus mudik lebaran 2024 pada Kamis 28 Maret 2024. Perbaikan dan pengaspalan dilaksanakan dari jembatan batas antar kabupaten sampai depan Pasar Karanganyar, tepatnya di kilometer 44+500 B - 45+900 B arah Kudus-Demak. Tempo/Budi Purwanto
Kemenhub Ungkap Persiapan dan Jumlah Armada Transportasi Mudik Tahun Ini

Kemenhub sebut pekerjaan proyek di sekitar ruas jalan yang dimanfaatkan sebagai jalur mudik akan dihentikan mulai 31 Maret hingga 21 April 2024.


BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

1 hari lalu

Satelit rakitan dalam negeri bernama LAPAN A2/LAPAN ORARI yang akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Bogor, Jawa Barat, Kamis, 3 September 2015. Peluncurannya sendiri akan dilakukan di pusat antariksa Satish Dhawan, Sriharikota, India. Nantinya, satelit akan dibawa ke orbit dengan ditumpangkan pada roket India bersama satelit penelitian astronomi milik Organisasi Riset Antariksa India. [TEMPO/Subekti; SB2015090312] KOMUNIKA ONLINE
BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

Satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI merupakan salah satu hasil riset karya anak bangsa yang dikembangkan oleh BRIN.


Isu Munculnya Selat Muria Mengemuka, BRIN: Perlu Riset Cuaca Ekstrem dan Penurunan Tanah

1 hari lalu

Peta satelit wilayah sebaran banjir di pantai utara Jawa Tengah pada Maret 2024 dari Google Earth Engine yang dihubungkan dengan muncul kembalinya Selat Muria. Istimewa
Isu Munculnya Selat Muria Mengemuka, BRIN: Perlu Riset Cuaca Ekstrem dan Penurunan Tanah

Selat Muria merupakan selat yang pernah ada, yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Muria.


Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

1 hari lalu

Penting untuk menjaga kesehatan selama musim hujan agar terhindar dari berbagai jenis penyakit. Ini tips menjaga kesehatan di musim hujan. Foto: Canva
Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan membawa risiko peningkatan penyebaran berbagai penyakit berikut ini.


Jembatan Little Semanggi di Bandara Soekarno-Hatta Dioperasikan H-5 Lebaran, Polisi: Atasi Kemacetan

1 hari lalu

Jembatan layang Little Semanggi di Bandara Soekarno-Hatta yang akan segera dioperasikan pada H-5 Lebaran 2024. Dok istimewa
Jembatan Little Semanggi di Bandara Soekarno-Hatta Dioperasikan H-5 Lebaran, Polisi: Atasi Kemacetan

Jembatan berbentuk setengah daun semanggi ini dibangun di depan pintu masuk serta menghubungkan dua jalan yang mengelilingi Bandara Soekarno-Hatta.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

1 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

1 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 24 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.


Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

2 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

Langkah-langkah ini disusun dalam program penanganan banjir yang menjadi bagian dari rencana aksi roadmap untuk penyusunan RPJPD 2025-2045.