TEMPO.CO, Jakarta - Dua gempa terjadi tepat bersamaan di Pasaman, Sumatera Barat, dan Melonguane, Sulawesi Utara, pada Sabtu subuh, 12 Juni 2021, pukul 04.37 WIB. Kejadian kedua gempa dengan magnitudo masing-masing 4,9 dan 5,0 itu hanya berselisih detik.
Data BMKG menyebutkan gempa di Pasaman berpusat di darat, 25 kilometer arah barat daya kota kabupaten itu. Kedalamannya tergolong sangkal yakni 10 kilometer. Gempa ini dirasakan cukup kencang oleh sebagian warga di Sumatera Barat berdasarkan kesaksian mereka di akun twitter Info BMKG.
Namun, BMKG dalam info yang dibagikannya hanya menyebut intensitas gempa itu terukur pada skala II (gempa lemah), bahkan I, MMI. Menurut BMKG, guncangan itu dirasakan di Padang Panjang, Bukittinggi, Pariaman, Padang, Lubuk Basung, dan Agam. "Magnitudo 4,9 tapi terasa kenceng banget min," kata seorang di antaranya, pemilik akun @Edy18870781.
Setidaknya ada dua akun lain yang mengungkap sama bahwa guncangan gempa sangat mengejutkan. Bahkan ada yang mengaku sampai lari ke luar rumah.
Sementara itu, gempa di Sulawesi Utara dicatat BMKG berpusat di laut, 220 kilometer barat laut Melonguane. Kedalamannya 10 kilometer dan tidak berpotensi tsunami. Info gempa berkekuatan 5,0 M ini dibagikan namun tidak termasuk dalam daftar gempa yang bisa dirasakan di laman BMKG.
Secara keseluruhan sudah terjadi tiga kali gempa di wilayah Indonesia yang infonya dibagikan BMKG sepanjang Sabtu pagi ini. Sebelum di Sumatera Barat dan Sulawesi Utara, gempa yang pertama terekam terjadi di Aceh. Gempa Magnitudo 4,9 ini berpusat di laut, 38 kilometer barat daya Melulaboh.
Gempa dari kedalaman 10 kilometer itu terukur mengguncang Naganraya pada skala III MMI atau lemah (terasa nyata di dalam rumah, seakan ada truk melintas).
Baca juga:
Potensi Gempa dan Tsunami Jawa Timur Bikin Heboh, Ini Penjelasan BMKG