TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim membuka program Kampus Mengajar angkatan kedua. Di tahun pertamanya, ada sebanyak 14 ribu mahasiswa dari berbagai kampus yang menjawab panggilan program ini.
"Mereka adalah anak-anak muda yang memberi kontribusi ilmu, kreativitas, dan energi untuk membantu pembelajaran adik-adik kita di jenjang SD,” ujar Nadiem dalam taklimat media yang disampaikannya daring di Jakarta, Jumat 11 Juni 2021.
Nadiem menuturkan bahwa program Kampus Mengajar terkait dengan upaya mengangkat peringkat kemampuan literasi dan numerasi Indonesia yang selama ini rendah di antara negara-negara di dunia. “Tidak mudah tetapi kita tidak boleh menyerah,” katanya.
Eks bos Gojek itu mengundang mahasiswa untuk terlibat dalam Kampus Mengajar angkatan kedua pada tahun ini, yang dirancang tidak hanya untuk membantu pelajaran SD, tetapi juga SMP. Program rencananya akan dilaksanakan bersamaan dengan dimulainya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.
"Saya berharap teman-teman mahasiswa peserta program ini bisa membantu memastikan PTM terbatas sesuai dengan panduan yang telah kami sediakan,” harap Nadiem.
Dalam program ini, Nadiem menambahkan, Kemendikbudristek mencari mahasiswa yang tidak hanya berprestasi, tapi berkeinginan berkontribusi. Tidak hanya yang ingin berkembang, tetapi juga memiliki daya juang.
“Melalui program ini kalian akan melatih kepemimpinan, kematangan emosional, dan kepekaan sosial yang akan terus melekat pada diri kalian sebagai cendekiawan dan calon pemimpin masa depan,” katanya lagi.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam, mengatakan mahasiswa akan mengajar di 3.400 SD dan 3.375 SMP dalam program angkatan kedua tahun ini. Mereka akan mendampingi para guru dan kepala sekolah melatih tentang penggunaan teknologi dan memperkuat literasi dan numerasi para siswa.
Selama mengikuti program tersebut, mahasiswa dijanjikan Menteri Nadiem dan jajarannya mendapatkan insentif sekaligus kredit SKS atas seluruh karya dan kinerja. Yang tertarik, diminta mendaftar melalui laman Kampus Merdeka di laman Kemendikbudristek, "Dan segera siapkan diri untuk mendapatkan pengalaman terbaik,” kata Nizam.
Baca juga:
Jenuh, Hampir 80 Persen Mahasiswa Unpad Ingin Kembali Kuliah ke Kampus