Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Studi 6G Amerika: Lebih Banyak Opsi untuk Komunikasi

image-gnews
Ilustrasi 6G. Kredit: Lifewire
Ilustrasi 6G. Kredit: Lifewire
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi baru yang dilakukan oleh peneliti dari USC Viterbi School of Engineering, Amerika Serikat, mengungkap bagaimana karakteristik teknologi jaringan 6G. Penelitian itu menjelaskan bahwa akan ada lebih banyak opsi untuk komunikasi pada frekuensi 6G dari yang diperkirakan sebelumnya.

Penelitian itu dilakukan oleh profesor teknik elektro dan komputer di USC Viterbi School of Engineering, Andy Molisch, bersama rekan-rekannya dari Lund University di Swedia, New Zealand Telecom, dan King's College London.

Molisch dan timnya, yang meliputi PostDoc Naveed Abbasi, beberapa mahasiswa Ph.D, serta mahasiswa sarjana dan master, memperoleh pemahaman itu dengan melakukan serangkaian pengukuran yang sangat rinci pada kemungkinan frekuensi 6G, yang disebut pita Terahertz. Pekerjaan mereka menghasilkan beberapa hasil mengejutkan yang akan membantu dalam desain 6G.

Menurut Molisch, para peneliti telah lama percaya bahwa saat naik ke frekuensi 6G, cara sinyal dapat mencapai penerima akan sangat terbatas. “Pekerjaan kami menunjukkan bahwa dalam sejumlah situasi penting sebenarnya tidak demikian,” ujar dia, seperti dikutip Tech Xplore, Jumat, 11 Juni 2021.

Studi tersebut diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the IEEE—publikasi unggulan untuk bidang teknik terbesar di dunia. Dalam makalahnya disebutkan bahwa frekuensi komunikasi sama seperti arus air, dan perahu seperti alat yang dibuat untuk berkomunikasi dengan dua tantangan, yaitu belajar tentang sifat setiap frekuensi dan merekayasa perangkat baru yang akan bekerja di dalamnya

“Anggap saja penemuan ini seperti penjelajah awal yang tiba-tiba menemukan aliran teluk,” tulis para peneliti.

Naik ke frekuensi yang lebih tinggi seperti Terahertz menghadirkan beberapa tantangan. Pada frekuensi yang lebih tinggi, gelombang ini menjadi lebih sulit untuk diatur, sehingga mudah untuk kehilangan koneksi. Algoritma baru juga harus dikembangkan untuk memungkinkan pemrosesan terjadi pada bandwidth baru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akhirnya, perangkat keras yang benar-benar baru yang dapat berfungsi di zona baru ini harus direkayasa. Tes yang dilakukan Molisch pada frekuensi 6G akan membantu tantangan ini untuk benar-benar diatasi. 

Membuat teknologi 6G menjadi kenyataan adalah langkah penting untuk mewujudkan berbagai aplikasi baru. Molisch dan rekan-rekannya telah mengidentifikasi tiga yang mereka yakini akan menjadi yang terdepan; internet haptic, komputasi tepi seluler, dan komunikasi holografik.

Ketiga bidang tersebut berpotensi mengubah wajah komunikasi, kesehatan, transportasi, pendidikan, dan lainnya. Dalam waktu singkat, Molisch telah menjelaskan banyak hal tentang sifat frekuensi 6G. Tetapi, dia dengan cepat menunjukkan bahwa masih banyak yang perlu dipahami sebelum dapat mulai membangun alat praktis yang berfungsi.

"Pengukuran putaran pertama kami sejauh ini sangat berhasil. Tapi lebih banyak pengukuran harus dilakukan sebelum kami memahami komunikasi pada frekuensi ini cukup untuk membuat 6G menjadi kenyataan sehari-hari," tutur Molisch.

TECH XPLORE | PROCEEDINGS OF THE IEEE

Baca:
Huawei Bakal Luncurkan Satelit Uji untuk Verifikasi Teknologi 6G pada Juli

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Telkom Catat Laba Bersih Operasi Tumbuh 3,1 persen YoY Dikuartal Pertama 2024

4 jam lalu

Telkom Catat Laba Bersih Operasi Tumbuh 3,1 persen YoY Dikuartal Pertama 2024

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp37,4 triliun atau tumbuh 3,7 persen year on year atau YoY pada akhir kuartal pertama 2024.


Telkomsel Sukses Kawal Aktivitas Digital Pelanggan saat Ramadan dan Idul Fitri

1 hari lalu

Telkomsel Sukses Kawal Aktivitas Digital Pelanggan saat Ramadan dan Idul Fitri

Melalui optimalisasi jaringan broadband terdepan serta ketersediaan produk dan layanan bernilai tambah, Telkomsel sukses mengawal momen Ramadan dan Idul Fitri.


Telin dan Dialog Axiata Tandatangani Kemitraan Strategis

1 hari lalu

Chief Commercial Officer Telin Kharisma (keempat dari kanan) dan Group Chief Executive of Dialog Axiata PLC Supun Weerasinghe (kelima dari kiri) saat penandatanganan kemitraan strategis untuk pengelolaan layanan terminasi suara dan SMS internasional antara Telin dan Dialog Axiata beberapa waktu lalu.
Telin dan Dialog Axiata Tandatangani Kemitraan Strategis

Telin secara eksklusif akan menyediakan Layanan Terkelola untuk trafik SMS A2P atau Application to Person internasional dan trafik terminasi suara internasional untuk Dialog.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

2 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

2 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?


Siklon Tropis Olga dan Paul Meluruh, Dua Gangguan Cuaca Menghadang Pemudik Saat Arus Balik

6 hari lalu

Penumpang Kapal Motor (KM) Dobonsolo menggunakan sepeda motor saat tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu, 14 April 2024. Kementerian Perhubungan memberangkatkan peserta mudik gratis pada arus balik Lebaran 2024 dengan rincian sebanyak 1.705 orang penumpang dan 663 unit sepeda motor melalui jalur transportasi kapal laut dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang tujuan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dengan menggunakan Kapal Pelni KM Dobonsolo. TEMPO/M Taufan Rengganis
Siklon Tropis Olga dan Paul Meluruh, Dua Gangguan Cuaca Menghadang Pemudik Saat Arus Balik

Cuaca di Indonesia selama periode arus balik mudik hingga sepekan mendatang masih dipengaruhi oleh dua gangguan cuaca skala sinoptik.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

9 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

16 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.


Peneliti BRIN Mendesain Kontainer 40 Kaki untuk Kapal Mini LNG

17 hari lalu

Desain Kontainer LNG BRIN (Dok. Humas BRIN)
Peneliti BRIN Mendesain Kontainer 40 Kaki untuk Kapal Mini LNG

Peneliti BRIN melakukan riset untuk mengembangkan kontainer ISO LNG untuk kapal pengangkut LNG mini.


Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

21 hari lalu

Ilustrasi stroke. healthline.com
Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.