TEMPO.CO, Surabaya - Spesimen virus penyebab Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, baru sebatas diduga ada kemiripan dengan spesimen dari Kudus, Jawa Tengah. Belum ada kesimpulan lebih jauh karena minimnya sampel dari kabupaten di Pulau Madura itu yang bisa digunakan untuk identifikasi oleh para penelitinya.
Rektor Universitas Airlangga Surabaya, Mohammad Nasih, yang mengungkapkan itu. Seperti diketahui, upaya mengurutkan gen dari spesimen-spesimen itu dilakukan di laboratorium Institute Tropical Disease (ITD) milik Unair.
Menurut Nasih, tim peneliti per Senin 14 Juni 2021 hanya bisa mengidentifikasi tiga dari 24 sampel spesimen Covid-19 yang diterima dari Bangkalan. "Sampel yang kami terima agak kurang sempurna, sehingga dari 24 sampel yang kami proses, yang benar-benar sempurna hasilnya baru tiga sampel," ucap dia.
Dari tiga itulah didapat identifikasi virus Covid-19 varian Delta. Varian ini diketahui pertama kali menyebar di India, di antara ledakan pandemi kedua di negara itu. "Tapi kami belum bisa menyimpulkan apa-apa karena sampel yang bisa diidentifikasi baru tiga," ujarnya di Surabaya, Senin.
Ketiga spesimen yang sudah berhasil diidentifikasi tersebut telah dipastikan berasal dari pasien yang seluruhnya sedang mendapat perawatan intensif di Surabaya dan Bojonegoro. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan pelacakan kontak erat dari setiap pasien tersebut sudah langsung dilakukan.
Bangkalan bersama Kudus termasuk di antara sejumlah daerah yang sedang mendapat sorotan karena lonjakan kasus penularan baru Covid-19 yang terjadi selepas libur Lebaran saat ini. Di Kudus, penularan Covid-19 varian Delta ini telah dipastikan oleh tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang melakukan pemeriksaan whole genome sequencing dan hasilnya diumumkan 11 Juni 2021.
Berbeda dari sampel asal Bangkalan, dari 34 sampel yang diperiksa itu, 28 diantaranya bisa langsung terkonfirmasi. Yakni, sebagai varian yang belakangan diketahui menular lebih cepat daripada varian virus penyebab Covid-19 lainnya--termasuk melebihi varian Alpha (asal Inggris). Para penelitinya menduga varian sudah berasal dari transmisi lokal di antara warga Kudus.
Baca juga:
Covid-19 Varian Delta Meningkat 51,4 Persen di Indonesia dalam 4 Minggu