Perjalanannya mencakup tiga kali estafet dari tempat persemaian, ke mobil angkutan, lalu menuju pantai untuk dimuat ke kapal penyeberangan yang memakan waktu dua jam jarak tempuh hingga tiba di dermaga Pulau Papagarang. Selanjutnya di angkut ke lokasi penanaman yang memiliki kontur jalan mendaki dan belum ada jalur khusus.
Tanah bukit sebelumnya diberi perlakuan secara khusus yakni dberikan campuran pupuk kompos sebagai pupuk dasar dalam menyuburkan tanah. Kapur Dolomit ditambahkan untuk menetralkan tanah yang asam. Baru setelahnya dilakukan penanaman dengan memperhatikan kondisi cuaca dan memperhitungkan datangnya musim hujan yakni September, Oktober dan November.
Kerasnya tanah bebatuan juga membuat sebanyak 50 pekerja hanya bisa menyelesaikan 21-25 lubang per hari. “Ini semua lubang mendapat perlakukan khusus itu: dicampurkan kompos dan kapur dolomit agar dapat tumbuh karena ini batu semua,” kata Ali.
Lebih dari dua tahun telah berlalu, kini telah tertancap 82,4 ribu batang pohon kedondong di atas bukit Pulau Papagarang. Ada 2 ribu yang gagal dan mati, sehingga dalam masa pemeliharaan dilakukan proses penyulaman atau mengganti dengan bibit baru.
Tantangan lain adalah hama hewan yaitu kambing. "Sering mengganggu pertumbuhan tanaman sehingga kami pasang pagar di sekitar lokasi tersebut."
Secara keseluruhan, keberhasilan tumbuh tanaman dalam program rehabilitas di Papagarang disebutkan sebesar 90 persen. Angka itu telah melewati batas minimum persentase keberhasilan tanaman yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.105/Menlhk/Setjen/Kum.1/12/2018 tentang Tata Cara Pelaksanaan, Kegiatan Pendukung, Pemberian Intensif, serta Pembinaan dan Pengendalian Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan yaitu sebesar 75 persen.
Buah dari kerja keras di Papagarang pun mulai tampak. Kasie Rehabilitasi Hutan dan Lahan di BPDASHL Benain Noelmina NTT, Agus Subarnas, menunjuk lima mata air yang ada sudah tidak berasa asin lagi. "Setelah ada pohon sekarang berubah tidak asin lagi," katanya.
Patroli Polisi Airud memastikan keamanan para wisatawan yang berada di yacht di Taman Nasional Pulau Komodo. Dok. Kemenparekraf
Pemandangan dan lanskap Pulau Papagarang pun berubah. Sejauh mata memandang dan kaki melangkah tampak dan didapati hamparan hijau pepohonan kedondong hutan. Harapan pun membuncah kalau mimpi bakal jadi nyata tentang masa depan yang lebih menjanjikan di desa di pulau yang pernah dianggap keramat itu.
Baca juga:
Gempa Pulau Seram: Tsunami di Pantai, Tanah Amblas di Dusun