Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hadir versi Digital, Museum Gastronomi Indonesia Ditarget Jadi Marketplace

image-gnews
Ilustrasi rendang. shutterstock.com
Ilustrasi rendang. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Gastronomy Community dan PT Siji Solusi Digital meluncurkan Museum Gastronomi Indonesia versi digital hari ini, Kamis 17 Juni 2021. Museum yang bisa diakses di web museumgastrologi.id itu menghadirkan informasi tentang berbagai masakan yang dihidangkan dan dikonsumsi sehari-hari.

Direktur Utama PT Siji Solusi Digital, Dimas Fuady, menjelaskan, pengembangan museum tersebut masih dalam tahap awal. Museum Gastronomi Indonesia berbasis web 3D, virtual 360 derajat journey experience, dan berbagai konten digital. “Mulai dari film digital, video 60 detk, infografis, galeri foto, dan artefak 3D,” kata Dimas.

Dimas menambahkan bahwa museum digital tersebut akan dikembangkan lebih jauh dengan menghadirkan direktori digital gastronomi Indonesia. Di dalamnya akan termasuk Indonesia Grastopedia dan user generated content.

“Kami menargetkan museum digital ini bisa menjadi marketplace, di mana pengunjung bisa memesan rendang, atau masakan khas lainnya secara online. Lalu diantar oleh kurir,” tutur Dimas.

Menurut Dimas, Museum Gastronomi Indonesia memiliki tujuan untuk mempublikasikan sejarah perkembangan gastronomi Indonesia secara menyeluruh, sebagai bagian dari edukasi masyarakat yang menyenangkan. Museum juga ingin menjadikannya sebagai kekuatan bangsa, persatuan bangsa, serta mendukung pilar perekonomian Indonesia.

Target didirikannya museum ini adalah pertumbuhan yang eksternal akan perkembangan gastronomi Indonesia dalam bentuk virtual museum, konten kreatif, dan kajian ilmiah seperti film, buku, penelitian, junal, diskusi, festival, budaya gastronomi atau bentuk lainnya. “Baik yang dilakukan oleh generasi muda, komunitas, organisasi, institusi, dan korporasi,” kata Dimas.

Ketua Umum Indonesia Gastronomy Community, Ria Musiawan, juga menargetkan pembangunan museum fisik gastronomi Indonesia. Untuk saat ini, Ria berujar, membangun museum fisik membutuhkan waktu, ditambah kondisi pandemi Covid-19 yang mengharuskan masyarakat tidak boleh berkerumun, sehingga menghadirkan museum virtual cukup relevan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kita tentu akan membuat museum fisiknya nanti sehingga pengunjung tidak hanya bisa melihat, tapi bisa merasakan dan experience langsung beragam masakan Indonesia dan mengetahui sejarahnya,” kata Ria.

Tampilan digital Museum Gastronomi Indonesia yang digagas oleh Indonesian Gastronomy Community. Kredit: Museumgastronomi.id

Ria menambahkan, inisiasi pendirian MGI telah dilakukan sejak setahun terakhir. Dalam prosesnya melibatkan sejumlah pakar, akademisi serta profesional dari berbagai multidisiplin ilmu, mulai dari tata boga, pengolahan pangan, gizi, hingga teknologi kreatif. “Sejak awal MGI dirancang untuk menggaet utamanya generasi milenial yang memiliki literasi internet dan teknologi cukup tinggi,” ujar Ria.

Melalui video singkat, Direktur Jenderal Kebudayaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Hilman Farid, menilai penting kehadiran Museum Gastronomi Indonesia. Dia berharap museum bisa memainkan peran bukan hanya mengenalkan keanekaragaman kuliner tapi juga menjadi sarana pendidikan. “Agar masyarakat bisa memiliki apa yang baik bagi dirinya dari tradisi kuliner kita dan di masa mendatang memberikan dampak positif,” ujar Hilman Farid.

Baca juga:
Tips dari Para Ahli Agar Tidak Tertular Covid-19 Varian Baru

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

3 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

IJTech milik FTUI kembali menjadi jurnal terindeks kuartil tertinggi (Q1) berdasarkan pemeringkatan SJR yang dirilis pada April 2024


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

6 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

7 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

8 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

9 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

9 hari lalu

Siswa Sekolah Dasar Islam Excellent Plus Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, mengenakan pakaian adat untuk seragam sekolah. Foto: SF Islam Excellent Plus/Istimewa
Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

Salah satu daerah yang menerapkan kebijakan Permendikbud Ristek soal pakaian adat sebagai seragam sekolah pada waktu tertentu adalah Bukittinggi.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

10 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

12 hari lalu

Gurame Nyat Nyat. Foto : yummy app
Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

14 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


20 Persen Sekolah Belum Menerapkan Kurikulum Merdeka, Kemendikbudristek Lakukan Ini

14 hari lalu

Suasana ruang kelas di Jakarta pada Selasa (21 Maret 2023). Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah membuka pendaftaran bagi satuan pendidikan yang ingin menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun pelajaran 2023-2024. (ANTARA/HO-Kemendikbudristek)
20 Persen Sekolah Belum Menerapkan Kurikulum Merdeka, Kemendikbudristek Lakukan Ini

Untuk mendorong sekolah menerapkan kurikulum merdeka, Kemendikbudristek membuat sejumlah program.