TEMPO.CO, Jakarta - Video seorang guru sekolah merekam peristiwa matahari terbit dari utara di Jeneponto, Sulawesi Selatan, viral di media sosial, Kamis 17 Juni 2021. Sang guru menyebut saat itu belum juga pukul delapan pagi waktu setempat dan apa yang disaksikan belum pernah terjadi sebelumnya.
Dalam videonya, guru itu menunjukkan posisi matahari tak berada sesuai patokan arah timur di lingkungan sekolahnya yang berupa bangunan masjid. "Sesuatu yang sangat aneh telah terjadi di mana posisi matahari terbit di sebelah utara," katanya.
Dalam video berdurasi 3 menit 22 detik itu tampak cuaca cerah dan sorot matahari pagi terlihat dengan jelas. Guru itu pun menyinggung tentang tanda kiamat yang sudah dekat sesuai keyakinannya sebagai seorang muslim.
"Tanda akan terjadi kiamat adalah ketika matahari sudah terbit dari barat. Sepertinya ini sudah merupakan satu isyarat suatu saat nanti matahari bisa terbit dari barat, karena sekarang sudah di utara," kata dia.
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin menyatakan wajar saat dimintakan penjelasannya atas peristiwa dalam video. Menurutnya, tidak ada yang aneh dengan matahari tak terbit dari timur pada saat sekarang.
Thomas menunjuk pergerakan posisi matahari akibat kemiringan sumbu rotasi Bumi. Pada Juni, dia menerangkan, posisi matahari berada di belahan Bumi utara. "Terbitnya, bukan di titik timur, tetapi bergeser mendekati timur laut," kata dia lewat aplikasi pesan WhatsApp, Kamis malam.
Pada siang atau tengah hari, matahari akan berada di arah utara. "Nanti saat terbenam bukan pada titik barat, tetapi mendekati barat laut," katanya lagi.
Thomas menjelaskan, titik terbit Matahari tepat di timur dan terbenam tepat di barat hanya akan terjadi pada Maret dan September. Saat itu posisi semu matahari memang tepat berada di atas katulistiwa atau relatif tegak lurus di atas wilayah Indonesia.
"Sedang pada Desember titik terbit matahari nanti akan dekat titik tenggara, tengah hari pada arah selatan, dan terbenam dekat titik barat daya," kata Thomas menuturkan.
Baca juga:
Viral Cahaya di atas Gunung Merapi Disebut Meteor, Ini Analisis LAPAN