Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Studi: Nonton Euro 2020 Bisa Sebabkan Serangan Jantung

image-gnews
Kiper timnas Denmark, Kasper Schmeichel menutup wajahnya saat meluapkan kekecewaan di akhir laga penyisihan grup B Euro 2020 (Piala Eropa) melawan Belgia di Stadion Parken, Denmark, 17 Juni 2021. Pool via REUTERS/Stuart Franklin
Kiper timnas Denmark, Kasper Schmeichel menutup wajahnya saat meluapkan kekecewaan di akhir laga penyisihan grup B Euro 2020 (Piala Eropa) melawan Belgia di Stadion Parken, Denmark, 17 Juni 2021. Pool via REUTERS/Stuart Franklin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi memperingatkan bahwa menonton pertandingan sepak bola, termasuk Euro 2020, dapat menyebabkan serangan jantung. Dasar dari pernyataan tersebut adalah hasil studi yang menganalisis pasien di rumah sakit di Jerman selama Piala Dunia 2014 di Brasil, dan menemukan kasus serangan jantung meningkat lebih dari lima persen selama turnamen. 

Studi itu dilakukan oleh ahli jantung dari Johannes Gutenberg University of Mainz, Karsten Keller. Dia berharap studi yang dilakukannya dapat mendorong rumah sakit untuk bersiap menghadapi Euro 2020 dengan menyediakan staf dan tempat tidur tambahan selama pertandingan besar.

Dalam studi tersebut, tim membandingkan penerimaan dan kematian di rumah sakit akibat serangan jantung di empat periode waktu, yaitu selama Piala Dunia dari 12 Juni-13 Juli 2014 dan selama tiga periode tanpa acara sepak bola besar, dari 12 Juni-13 Juli 2013, dari 12 Juni-13 Juli 2015 dan antara 14 Juli hingga 14 Agustus 2014.  

Meskipun tidak ada perbedaan jumlah pasien serangan jantung di rumah sakit selama bulan Juni dan Juli tahun 2011 sampai 2015, jumlah rawat inap tertinggi ada pada tahun 2014. “Hal itu terkait dengan jumlah yang lebih tinggi masuk rumah sakit untuk serangan jantung,” ujar Keller, seperti dikutip Daily Mail, Kamis, 17 Juni 2021.

Ada total 18.479 pasien selama 31 hari Piala Dunia—sekitar seribu lebih dari 17.482 pasien di 31 hari berikutnya setelah gelaran selesai. Jumlahnya meningkat 5,4 persen karena emosi yang memuncak pada penggemar, menyebabkan lonjakan hormon pembekuan darah. 

Serangan jantung di Piala Dunia juga 3,7 dan 2,1 persen lebih tinggi dari 17.794 pasien pada 2013 dan 18.089 pasien pada 2015. Di mana pada tahun tersebut merupakan waktu sebelum dan sesudah Piala Dunia. 

“Menonton sepak bola di acara besar seperti Piala Dunia atau Kejuaraan Eropa disertai dengan kegembiraan, tetapi juga dapat menyebabkan kemarahan yang berkontribusi terhadap terjadinya serangan jantung,” kata dia.

Keller menyarankan penggemar dengan penyakit arteri koroner yang diketahui untuk tidak terlalu terluka atau frustrasi, karena mereka akan sangat rentan. Selain itu, kata dia, pasien dengan gejala khas serangan jantung mungkin akan menunggu terlalu lama untuk datang ke ruang gawat darurat ketika berada di rumah menonton pertandingan.

Menggali lebih dalam temuan itu, para peneliti menemukan bahwa kematian tertinggi di rumah sakit diamati pada hari final, ketika Jerman mengalahkan Argentina 1-0 di perpanjangan waktu. Tingkat kematian akibat serangan jantung juga meningkat dari delapan menjadi 12 persen pada hari itu.  

Menurut Keller, ini mungkin berkontribusi pada asumsi beberapa pasien dengan gejala serangan jantung yang khas menunggu terlalu lama di rumah sebelum menelepon ambulans atau datang ke rumah sakit. “Karena waktu adalah kuncinya, mereka mungkin datang terlambat, dan angka kematian meningkat.”

Apakah menonton olahraga dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau tidak telah diperdebatkan oleh para ahli kesehatan selama bertahun-tahun. Tiga tahun lalu, sebuah penelitian oleh para ilmuwan Kanada menyarankan menonton tim sepak bola meningkatkan risiko serangan jantung yang berpotensi fatal. 

Penggemar klub-klub sukses seperti Liverpool dan Manchester City lebih rentan dibandingkan para pendukung abadi seperti West Brom dan Stoke City. Tetapi penelitian lain gagal mengkonfirmasi hubungan antara acara olah raga penting dan penyakit kardiovaskular akut. 

Studi terbaru di Scientific Reports adalah yang paling definitif hingga saat ini karena berfokus pada salah satu tim sepak bola paling sukses di dunia. Keller menjelaskan: “Utamanya, sepak bola adalah olahraga paling populer di Jerman.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Secara keseluruhan, lebih dari 34,5 juta orang Brasil menonton Piala Dunia 2014 di TV—sekitar setengah dari populasi. Menurut Keller, temuan ini menunjukkan peningkatan tekanan mental dari acara olah raga besar dan populer seperti Piala Dunia mempengaruhi terjadinya kejadian kardiovaskular.  “Ini bisa menginformasikan cara perencanaan kapasitas rumah sakit pada saat potensi peningkatan stres,” tutur Keller.

Penyakit kardiovaskular adalah pembunuh nomor satu di dunia—terhitung seperlima dari kematian di Eropa dan Amerika Serikat. Keller menerangkan, hasil penelitiannya menunjukkan peningkatan yang kuat dan substansial dalam jumlah total serangan jantung selama Piala Dunia 2014 dibandingkan dengan periode perbandingan 31 hari yang sama.

Sebuah studi yang lebih kecil dari departemen darurat rumah sakit di Bavaria Jerman 2006 mengidentifikasi tren yang sama. Serangan jantung di Inggris juga meningkat seperempat setelah anak asuh Alan Shearer kalah adu penalti dari Argentina di Prancis 1998.

“Karena tim Jerman tidak dikalahkan di Brasil 2014 dan memenangkan kejuaraan, kami tidak dapat membedakan antara hari pertandingan dengan kekalahan dan kemenangan,” katanya menambahkan.

Namun, Keller berujar, penelitiannya menunjukkan sesuai dengan sebagian besar penelitian bahwa acara sepak bola Piala Dunia merupakan pemicu kuat serangan jantung yang tidak boleh diremehkan. Sementara alasan hubungan tersebut masih belum jelas, para peneliti menyarankan bahwa mungkin ada penjelasan biologis.

Hormon yang dilepaskan selama stres mempengaruhi fungsi sel, menyebabkan pembekuan yang memotong darah ke jantung. “Pelepasan hormon stres mungkin berkontribusi pada pecahnya plak akut diikuti pembentukan bekuan darah di pembuluh darah—yang mengakibatkan serangan jantung,” ujar Keller lagi.

Sebuah studi selama final antara Spanyol dan Belanda di Afrika Selatan 2010 menemukan peningkatan tajam kadar testosteron dan kortisol pada penggemar. “Menonton Brasil 2014 merupakan pemicu terjadinya serangan jantung,” Keller menegaskan.

Pertandingan terakhir dengan kemenangan tipis dari Jerman disertai dengan kematian tertinggi di rumah sakit sepanjang Piala Dunia. Data Keller dapat membantu menemukan cara yang lebih baik untuk merencanakan kapasitas rumah sakit, yang penting untuk memberikan kapasitas yang cukup pada titik waktu yang tepat untuk memenuhi tantangan perawatan kesehatan yang sangat besar di masa depan. 

Keller dan tim mengaku tidak terkejut dengan hasil studi itu. “Kami akan menyarankan penggemar sepak bola untuk hadir tepat waktu di rumah sakit, jika ada gejala khas serangan jantung dan tidak menunggu akhir pertandingan.”

DAILY MAIL | SCIENTIFIC REPORT

Baca:
Video Viral Matahari Terbit di Utara, Kenapa LAPAN Bilang Wajar?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Beri Sinyal Kembali Latih Timnas Vietnam, Ini Profil Park Hang-seo

5 jam lalu

Park Hang-seo juga pernah membawa timnas Vietnam meraih medali emas pada ajang SEA Games 2020. Pada laga final, Vietnam berhasil mengalahkan Indonesia dengan skor 3-0. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Beri Sinyal Kembali Latih Timnas Vietnam, Ini Profil Park Hang-seo

Park Hang-seo beri sinyal akan kembali latih timnas Vietnam, setelah digilas timnas Indonesia di penyisihan Piala Dunia lalu.


Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

17 jam lalu

Ilustrasi dokter melakukan operasi jantung. Foto: Heartology Cardiovascular Hospital
Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

Ada berbagai masalah terkait penyakit jantung dan EKG pun berperan penting sebagai rekaman aktivitas listrik jantung.


Asprov PSSI Sumut Gandeng Indra Sjafri Sebagai Konsultan Tim Sepak PON 2024

1 hari lalu

Indra Sjafri. PSSI
Asprov PSSI Sumut Gandeng Indra Sjafri Sebagai Konsultan Tim Sepak PON 2024

Asprov PSSI Sumut menggandeng Indra Sjafri sebagai konsultan tim sepak bola yang akan berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024.


Dokter Jelaskan Fase Kritis Demam Berdarah yang Bisa Mematikan

2 hari lalu

Suasana di salah satu ruangan bangsal anak khusus pasien terserang demam berdarah dengue (DBD) di RSUD TC Hillers Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Rabu, 11 Maret 2020. Hingga Rabu siang, jumlah kasus DBD di NTT sudah mencapai 3.109 kasus dengan jumlah korban yang meninggal mencapai 37 orang yang tersebar di 22 kabupaten dan kota se-NTT. ANTARA/Kornelis Kaha
Dokter Jelaskan Fase Kritis Demam Berdarah yang Bisa Mematikan

Penyakit demam berdarah dengue yang ditularkan nyamuk Aedes Aegypti mempunyai tiga fase pada pasien.


Dalam Tiga Bulan, 5 Persen Pasien Demam Berdarah di RS Hasan Sadikin Bandung Meninggal

2 hari lalu

Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. (rshs.or.id)
Dalam Tiga Bulan, 5 Persen Pasien Demam Berdarah di RS Hasan Sadikin Bandung Meninggal

Kondisi pasien demam berdarah dengue yang dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung tergolong berat.


Bamsoet Dukung Aspen Medical Bangun Rumah Sakit Internasional

2 hari lalu

Bamsoet Dukung Aspen Medical Bangun Rumah Sakit Internasional

Pembangun awal di Depok dan berlanjut ke Cikarang, Karawang, hingga Makassar.


Kemenkes: Kekurangan Dokter Spesialis Hampir di Seluruh Provinsi

2 hari lalu

Wakil Menteri Kesehatan RI dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D saat menghadiri peresmian kerja sama antara laboratorium klinik Prodia dan IHH Healthcare Malaysia di Jakarta, Kamis 28 Juli 2022/Prodia
Kemenkes: Kekurangan Dokter Spesialis Hampir di Seluruh Provinsi

Dante Saksono Harbuwono mengatakan, kekurangan dokter spesialis terjadi hampir di seluruh provinsi Indonesia.


Lagi, Israel Mengepung Rumah Sakit di Gaza

3 hari lalu

Warga Palestina memeriksa Rumah Sakit Al Shifa yang digerebek oleh pasukan Israel selama operasi darat, di tengah gencatan senjata sementara antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza, 25 November 2023. REUTERS/Abed Sabah
Lagi, Israel Mengepung Rumah Sakit di Gaza

Dokter dan pasien menjadi korban tewas dalam upaya pengepungan sejumlah rumah sakit yang dilakukan tentara Israel.


RS Unpad di Jatinangor Segera Beroperasi, Dipersiapkan Menjadi Rumah Sakit Kelas A

5 hari lalu

Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Doc: Unpad.
RS Unpad di Jatinangor Segera Beroperasi, Dipersiapkan Menjadi Rumah Sakit Kelas A

Rumah Sakit Unpad di Jatinangor Bandung Jawa Barat akan mulai beroperasi minggu terakhir Maret 2024.


Gempa Tuban, RS Unair Evakuasi 160 Pasien

5 hari lalu

Sejumlah pasien yang dievakuasi keluar ruangan tetap mendapatkan perawatan medis di halaman RS Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Jumat 22 Maret 2024. Pihak rumah sakit mengevakuasi sejumlah pasien ke luar gedung setelah terjadinya gempa bumi susulan yang berpusat 130 kilometer timur laut Kabupaten Tuban, Jawa Timur dan berdampak di Surabaya. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Gempa Tuban, RS Unair Evakuasi 160 Pasien

Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair) terkena dampak gempa magnitudo 6,5 yang melada pesisir utara Jawa Timur.