TEMPO.CO, Bandung - Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga Maluku Tengah yang mengungsi untuk pulang. Alasannya, gempa susulan semakin jarang dan kekuatannya kecil.
“Kepada sebagian warga Maluku Tengah yang saat ini sedang mengungsi, diimbau untuk kembali ke rumah masing-masing dan beraktivitas seperti biasa,” kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Sabtu 19 Juni 2021.
Sebelumnya diberitakan sebagian warga di Pulau Seram, Maluku Tengah, mengungsi ke perbukitan karena cemas dengan gempa susulan dan tsunami usai gempa 6,0 M mengguncang para Rabu lalu. BMKG memang pada hari itu mengkhawatirkan adanya potensi gempa susulan dan tsunami dari longsor bawah laut.
Tsunami itu datang cepat dan tak terdeteksi oleh sistem pemodelan BMKG. Laporan dari jaringan alat ukur pasang surut laut dan juga dari masyarakat, gelombang naik sampai setengah meter beberapa menit dari kejadian gempa saat itu.
Sampai Jumat 18 Juni 2021 pukul 02.43.08 WIB, BMKG mencatat total gempa susulan sebanyak 25 kali dengan kekuatan antara 1,9 hingga 3,8 Magnitudo. “Gempa susulan yang terjadi kekuatannya relatif kecil dengan aktivitas yang semakin jarang atau menurun,” kata Daryono.
Baca juga:
Gempa Pulau Seram: Tsunami di Pantai, Tanah Amblas di Dusun