Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Studi Penyintas Covid-19 Ungkap Alasan Perlunya Vaksinasi

image-gnews
Warga yang juga penyintas COVID-19 melakukan donor plasma konvalesen di Kantor PMI DKI Jakarta, Senin, 15 Februari 2021.TEMPO/Muhammad Hidayat
Warga yang juga penyintas COVID-19 melakukan donor plasma konvalesen di Kantor PMI DKI Jakarta, Senin, 15 Februari 2021.TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi dilakukan untuk meneliti bagaimana sistem kekebalan tubuh merespons Covid-19 pada 78 petugas kesehatan yang pernah terinfeksi, baik dengan gejala atau tanpa gejala, masing-masing 66 dan 12 pasien. Tambahan 8 pasien yang mengalami penyakit parah dimasukkan untuk perbandingan. 

“Hasilnya baik bergejala atau tanpa gejala, sistem kekebalan tubuh tidak serta merta melindungi Anda dari Covid-19 dalam jangka panjang, terutama terhadap varian baru,” tertulis dalam penelitian, seperti dikutip Medicine Xpress, Minggu, 20 Juni 2021.

Studi pracetak ini dipimpin oleh University of Oxford bekerja sama dengan University of Liverpool, Sheffield, Newcastle dan Birmingham dengan dukungan dari Konsorsium Imunologi Coronavirus Inggris. Studi itu berjudul "Protective Immunity from T cells to COVID-19 in Health workers" (PITCH) yang diunggah di Research Square.

Mereka mengambil sampel darah pasien setiap bulan dari 1-6 bulan pascainfeksi untuk memeriksa elemen yang berbeda dari respons imun. Ini termasuk berbagai jenis antibodi—seperti antibodi spesifik Spike dan spesifik Nukleokapsid—yang diproduksi menargetkan berbagai bagian virus, di samping sel B, yang memproduksi antibodi dan menjaga memori tubuh tentang penyakit, serta beberapa jenis sel T.

Laporan pracetak merinci respons imun yang sangat kompleks dan bervariasi setelah infeksi Covid-19. Mereka menggunakan pendekatan pembelajaran mesin baru bernama SIMON, untuk mengidentifikasi pola rinci dalam data dan melihat apakah tingkat keparahan penyakit awal dan respons imun awal dapat memprediksi kekebalan jangka panjang. 

Mereka menemukan tanda kekebalan awal terdeteksi satu bulan pascainfeksi dan terkait dengan imunitas seluler serta antibodi, yang memprediksi kekuatan respons imun yang diukur pada 6 bulan pasca infeksi. Ini adalah pertama kalinya tanda semacam itu ditemukan dan meningkatkan pemahaman tentang perkembangan kekebalan yang bertahan lama.

Ketika sampel serum (mengandung antibodi) yang diperoleh pascainfeksi diuji, sebagian besar sampel yang menghasilkan tanda respons imun lemah gagal menunjukkan antibodi penetralisir terhadap varian Alpha—pertama kali diidentifikasi di Inggirs—serta tak ada yang memasang respons antibodi penetralisir terhadap varian Beta, varian dari Afrika Selatan.

Hal ini meningkatkan kemungkinan bahwa memori imun dari individu-individu ini tidak memberikan perlindungan yang cukup untuk mencegah infeksi ulang oleh varian-varian itu.

Sementara sebagian besar orang yang memiliki gejala penyakit memiliki respons imun yang terukur pada enam bulan pasca infeksi, sebagian kecil (26 persen) tidak. Sebagian besar orang yang mengalami penyakit tanpa gejala (92 persen) tidak menunjukkan respons imun yang terukur pada enam bulan pasca infeksi.

Menurut penelitian, hal itu menyiratkan bahwa orang yang sebelumnya telah terinfeksi Covid-19 tidak boleh berasumsi bahwa mereka secara otomatis terlindungi dari infeksi ulang. “Dan menyoroti pentingnya setiap orang mendapatkan vaksinasi Covid-19 ketika mereka ditawarkan.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menteri Kesehatan Inggris, Lord Bethell, menjelaskan studi yang kuat ini membahas misteri kekebalan dan pelajarannya yang sangat jelas. Masyarakat memerlukan dua suntikan untuk melindungi diri sendiri dan orang yang dicintai.

“Saya meminta siapapun yang diundang untuk divaksinasi, melangkah maju dan menyelesaikan pekerjaan. Jadi kita semua bisa keluar dari pandemi ini,” tutur Bethell.

Studi PITCH telah menemukan, pertama memori kekebalan setelah infeksi Covid-19 dapat diukur pada 6 bulan tetapi sangat bervariasi di antara orang-orang. Infeksi sebelumnya tidak selalu melindungi dalam jangka panjang dari SARS-CoV-2, terutama varian Alpha dan Beta.

Individu yang menunjukkan sedikit atau tidak ada bukti memori kekebalan terhadap Covid-19 pada 6 bulan pasca infeksi tidak dapat menetralkan varian kekhawatiran. Kedua, ahli menggunakan karakteristik respons imun pada satu bulan pascainfeksi untuk memprediksi orang mana yang akan memiliki respons imun yang tahan lama pada enam bulan. 

Ketiga, orang dengan gejala Covid-19 memiliki respons imun yang bervariasi yang dapat menurun seiring waktu dan tidak selalu terlindungi dari varian SARS-CoV-2. Keempat, orang yang mengalami infeksi tanpa gejala cenderung memiliki respons imun yang lebih rendah di banyak parameter imun yang telah diukur. 

Memahami kekuatan dan daya tahan respons imun terhadap infeksi alami tetap sangat relevan karena akan membantu mengurangi infeksi ulang, lebih memahami respons imun terhadap vaksinasi, dan mengatasi varian baru. Penelitian lebih lanjut akan terus memperdalam pemahaman tentang respons kekebalan dalam jangka panjang dan perlindungan terhadap Covid-19 di dunia nyata. 

Studi ini memperkuat betapa pentingnya setiap orang mendapatkan vaksinasi ketika ditawarkan. Vaksin Covid-19 menghasilkan respons kekebalan yang lebih tinggi daripada infeksi alami, menggarisbawahi perlunya setiap orang untuk mendapatkan vaksinasi untuk perlindungan maksimal terhadap penyakit ini.

MEDICAL XPRESS | RESEARCH SQUARE

Baca:
Tim Peneliti Klaim Vaksin Nusantara Diminati di Negara Lain

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

2 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

6 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

6 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

12 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

13 hari lalu

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno(kanan) dan Dirjen Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal (kiri) menyampaikan keterangan pers usai rapat koordinasi di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Badung, Bali, Minggu, 31 Desember 2023. Kementerian Perhubungan bersama berbagai pihak terkait melakukan evaluasi usai kemacetan parah pada Jumat malam (29/12) serta menyiapkan sejumlah rencana dan skema untuk mengantisipasi kemacetan khususnya selama masa libur tahun baru di jalan akses sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.


Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

16 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.


Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

17 hari lalu

Aktivitas pekerja di pabrik obat PT Indofarma (persero) Cibitung, Bekasi, Selasa (10/04). PT Indofarma akan melakukan investasi sebesar Rp 100 milliar untuk mengembangkan produksi generik dan herbal dan memenuhi kebutuhan bahan baku yang saat ini 90% masih Impor. TEMPO/Dasril Roszandi
Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual


Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

19 hari lalu

Sejumlah pemudik menunggu jadwal keberangkatan kereta dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 5 April 2024. Sebanyak 17.994 orang meninggalkan Kota Jakarta melalui Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, untuk mudik ke kampung halaman ke berbagai daerah pada H-5 Lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.


Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

19 hari lalu

Flu Singapura.
Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

22 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.