TEMPO.CO, Yogyakarta - Universitas Gadjah Mada atau UGM memutuskan untuk memulai kuliah model bauran atau hibrid, memadukan kuliah daring atau kuliah online yang selama ini sudah berjalan selama pandemi, dan memulai kuliah tatap muka pada semester ganjil tahun ajaran 2021/2022 mendatang. Sejumlah persyaratan wajib dipenuhi oleh mahasiswa yang ingin mengikuti perkuliahan secara tatap muka di kampus UGM.
Dilansir dari laman resmi ugm.co.id, Wakil Rektor UGM Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan, Djagal Wiseso, menyampaikan dalam pelaksanaan kuliah bauran, terutama dalam pelaksanaan kuliah tatap muka secara terbatas selalu mengutamakan aspek kesehatan dan keselamatan. Untuk mencegah penyebaran Covid-19 saat pembelajaran di lingkungan kampus, UGM mensyaratkan beberapa kondisi yang harus dipenuhi oleh mahasiswa sebelum mengikuti kuliah tatap muka.
“Bagi Adik-adik yang akan mengikuti kuliah luring wajib membawa surat keterangan sehat bebas Covid-19,"
Adapun syarat berikutnya yakni mahasiswa diharuskan mengantongi izin atau persetujuan orang tua atau wali. Sebelum pelaksanaan kuliah tatap muka mahasiswa harus telah mengisi surat pernyataan atau informed consent. Surat pernyataan tersebut untuk meminta persetujuan orangtua atau wali agar anaknya dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar di kampus.
Dalam mengikuti perkuliahan bauran ini, perlunya kepatuhan mahasiswa dalam menjalankan protokol kesehtan baik saat di kampus maupun di luar kampus.
Bagi mahasiswa yang akan mengikuti perkuliahan tatap muka, akan dilakukannya pemeriksaan bebeas Covid-19 secara periodik. Nantinya mahasiswa akan melakukan pemeriksaan menggunakan GeNose C-19 di fakultas masing masing mahasiswa.
Kuliah tatap muka akan dilaksanakan secara terbatas, di mana hanya prioritas untuk mahasiswa angakatan 2020 dan 2021.
Lebih lanjut, Djagal menyampaikan, bagi mahasiswa yang tengah menyelesaikan tugas akhir dan program studi yang membutuhkan penyelenggaraan kegiatan secara tatap muka seperti praktikum, penelitian dan lainnya guna mencapai target capaian pembelajaran.
“Semuanya akan dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Sementara bagi Adik-adik yang belum bisa mengikuti kuliah tatap muka bisa mengikuti secara daring,” terangnya.
Dilaksanakannya perkuliahan secara terbatas ini, merupakan bagian dari program kegiatan belajar mengajar bauran. Hal ini dikarenakan mengingat kondisi atau perkembangan situasi pandemic di tanah air.
Djagal berharap pandemi di Indonesia bisa terkendali sehingga pembelajaran bauran bisa terlaksana. Namun, apabila jumlah kasus Covid-19 meningkat pelaksanaan kuliah tatap muka akan ditangguhkan hingga situasi mereda.
Kepala Pusat Inovasi Kebijakan Akademik atau PIKA UGM, Dr. Hatma Suryatmojo, mengatakan pihaknya melakukan pemetaan mata kuliah di setiap fakultas dan sekolah di UGM untuk pelaksanaan kuliah tatap muka. Pemetaan akan dilakukaan terhadap dosen yang memenuhi syarat untuk mengikuti proses kuliah tatap muka. Selain itu juga dilakukan pemetaan fasilitas serta ruang kelas untuk perkuliahan. “Semua kita siapkan mulai dari infrastruktur hingga SDM,” tuturnya.
WILDA HASANAH
Baca juga: Terapkan Kuliah Tatap Muka, UGM Sebut Akan Ada Mahasiswa yang Balik ke Kos