Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perilaku Aneh Binatang Jelang Letusan Krakatau 1883, Penanda Akan Ada Bencana?

Reporter

image-gnews
Gunung Anak Krakatau mengeluarkan asap dan benda material panas saat meletus pada siang hari di Selat Sunda, Lampung, Selasa, 30 Oktober 2007. Letusan gunung Krakatau pada Agustus 1883 merupakan letusan gunung terbesar di dunia yang menyebabkan sekitar 36.000 jiwa meninggal dan berdampak hingga ke beberapa benua di dunia. Dok.TEMPO/ Arie Basuki
Gunung Anak Krakatau mengeluarkan asap dan benda material panas saat meletus pada siang hari di Selat Sunda, Lampung, Selasa, 30 Oktober 2007. Letusan gunung Krakatau pada Agustus 1883 merupakan letusan gunung terbesar di dunia yang menyebabkan sekitar 36.000 jiwa meninggal dan berdampak hingga ke beberapa benua di dunia. Dok.TEMPO/ Arie Basuki
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Binatang diyakini memiliki insting terhadap perubahan yang terjadi sebelum bencana datang, perilaku mereka yang manjadi aneh manandakan bahwa bencana akan segera datang seperti yang terjadi pada peristiwa Letusan Krakatau 1883.

Meskipun korelasi antara perilaku aneh binatang dengan bencana yang akan datang masih dipertanyakan bukti ilmiahnya. Namun banyak para ahli yang mencoba menghubungkan kaitan antar keduanya.

Simon Winchester, seorang pengarang dan jurnalis berkebangsaan Inggris-Amerika, dalam karya monumentalnya berjudul Krakatau, Rogier Verbeek (1885: 40) mengatakan bahwa tingkah aneh binatang peliharaan yang menunjukkan sikap gelisah, selalu berdiam di dalam rumah, dan selalu mendekati pemiliknya terjadi di Serang pada 28 Agustus, setelah Krakatau Meletus

Koran Belanda, Provinciale Overijsselche Zwolsche yang terbit pada tahun 1891 menguraikan secara khusus bagaimana binatang-binatang sebelum letusan Krakatau 1883. Dalam koran tersebut, dijelaskan bagaimana letusan Krakatau 1883 membunuh banyak binatang, sementara yang lain melarikan diri untuk menyelamatkan diri mereka sementara waktu.

Apa yang diuraikan dalam koran ini diperkuat oleh van Sandick, yang mengatakan bahwa tepat pada tanggal 24 Agustus 1883, terdapat kawanan burung laut yang melintas dari Batavia yang diduga bermigrasi untuk menghindari letusan Krakatau. “Indera manusia sangat tidak sempurna jika dibandingkan dengan persepsi tajam binatang”, katanya seperti dikutip dari koran tersebut.

Dirangkum dari berbagai sumber, beberapa perilaku aneh yang ditunjukkan oleh binatang sebelum terjadinya bencana antara lain, ayam betina yang berhenti bertelur, lebah yang meninggalkan sarangnya, hingga ikan lele yang berlompatan keluar dari air. Perilaku ikan yang aneh ini kemudian menjadi kesempatan bagi masyarakat yang dapat dengan mudah menangkap ikan bahkan dengan tangan kosong sebagaimana dikatakan oleh Hurbult & Verbeek.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Budi Gustaman, seorang Dosen dari Departemen Sejarah & Filologi FIB Unpad misalnya, dalam artikel ilmiah berjudul Binatang-binatang di Sekitar Letusan Krakatau 1883 yang dimuat dalam Jurnal Sejarah Vol. 2 (2) tahun 2019, ia menyebut bahwa letusan Krakatau 1883 memberikan banyak dimensi perihal harmoni dan disharmoni antara manusia dengan binatang sebagai konsekuensi logis dari hubungan ekologis yang bersifat timbal balik. Ia bahkan menyarankan untuk menjadikan binatang sebagai seuatu yang harus diperhitungkan dalam hal mitigasi bencana alam

Binatang-bintang yang berperilaku aneh ketika peristiwa Letusan Krakatau 1883 memberikan indikasi bagaimana cara binatang merespon gejala alam yang akan terjadi.

NAUFAL RIDHWAN ALY

Baca juga: Setelah Letusan 2018, Gunung Anak Krakatau Tumbuh Cepat dan Senyap

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Cara Cek Titik Rawan Bencana di Jalur Mudik Lebaran 2024

22 jam lalu

Foto udara kendaraan pemudik memadati di jalur selatan, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu 14 April 2024. Arus balik H+3 lebaran dari Tasikmalaya menuju Bandung terpantau padat merayap dan terjadi antrean kendaraan dari Sindangkasih, Kabupaten Ciamis hingga Indihiang, Kota Tasikmalaya. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
4 Cara Cek Titik Rawan Bencana di Jalur Mudik Lebaran 2024

Berikut cara cek titik rawan bencana di jalur mudik Lebaran 2024 melalui situs BNPB, Ditjen Bina Marga, PVMBG, dan PetaBencana.id.


Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

3 hari lalu

Helikopter Super Puma BNPB melakukan manuver memadamkan sisa api di kawasan Gunung Arjuno, Pasuruan, Jawa Timur, Jumat 8 September 2023. BNPB menambah satu unit helikopter (total dua) tersebut sebagai upaya pemerintah untuk memadamkan sisa api yang membakar seluas 4.796 hektar per Rabu (8/9) hutan dan lahan (karhutla) Gunung Arjuno agar lebih efektif. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

BNPB melihat secara langsung potensi terjadi bencana di beberapa wilayah yang ada di Jawa Timur.


Risma Bicara Pengalaman RI Tangani Bencana, Ini Respons Direktur OECD

5 hari lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Perancis 10 April 2024. Istimewa
Risma Bicara Pengalaman RI Tangani Bencana, Ini Respons Direktur OECD

Direktur Tata Kelola Publik OECD Elsa Pilichowski menanggapi pemaparan Mensos Risma soal penanganan bencana di Indonesia.


Di Forum OECD, Risma Paparkan Cara Indonesia Memastikan Ketahanan Infrastruktur Terhadap Bencana

5 hari lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Prancis, Rabu  pagi, 10 April 2024. (Sumber: Istimewa)
Di Forum OECD, Risma Paparkan Cara Indonesia Memastikan Ketahanan Infrastruktur Terhadap Bencana

Menteri Sosial Tri Rismaharini menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur OECD di Paris, Prancis pada Rabu, 10 April 2024.


Indonesia Urutan Kedua, Inilah Daftar 10 Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia Versi World Risk Report (WRR) 2023, I

10 hari lalu

Ilustrasi bencana alam.
Indonesia Urutan Kedua, Inilah Daftar 10 Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia Versi World Risk Report (WRR) 2023, I

Indonesia berada di urutan kedua dengan indeks risiko bencana sebesar 43,5 World Risk Report (WRR) 2023.


Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Pelajari Keunikan Sundaland

14 hari lalu

Materi yang dibagikan peneliti Danny Hilman Natawidjaja saat berdiskusi menjelaskan bagaimana pencairan es menyebabkan permukaan air laut naik dan menenggelamkan Sundalandia atau Sundaland. (ANTARA/HO-BRIN)
Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Pelajari Keunikan Sundaland

BRIN meneliti sejarah geologi Sundaland untuk sejumlah alasan. Utamanya untuk antisipasi bencana.


Hari Kelima Bencana Longsor Cipongkor Bandung Barat, Tiga Warga Masih dalam Pencarian

17 hari lalu

Tim SAR gabungan mengangkut jenazah korban yang tertimbun material longsor di Kampung Cigintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis 28 Maret 2024. Hingga hari keempat pencarian pukul 12.00 WIB, tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi tujuh jenazah dari total 10 korban meninggal dunia yang tertimbun material longsor. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Hari Kelima Bencana Longsor Cipongkor Bandung Barat, Tiga Warga Masih dalam Pencarian

Upaya pencarian korban hilang dalam kejadian longsor ini terus dilakukan oleh BPBD Kabupaten Bandung Barat beserta Tim SAR Gabungan.


BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

19 hari lalu

Satelit rakitan dalam negeri bernama LAPAN A2/LAPAN ORARI yang akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Bogor, Jawa Barat, Kamis, 3 September 2015. Peluncurannya sendiri akan dilakukan di pusat antariksa Satish Dhawan, Sriharikota, India. Nantinya, satelit akan dibawa ke orbit dengan ditumpangkan pada roket India bersama satelit penelitian astronomi milik Organisasi Riset Antariksa India. [TEMPO/Subekti; SB2015090312] KOMUNIKA ONLINE
BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

Satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI merupakan salah satu hasil riset karya anak bangsa yang dikembangkan oleh BRIN.


Pejabat Uni Eropa: Israel Gunakan Kelaparan sebagai Senjata Perang di Gaza

33 hari lalu

Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Josep Borrell saat diwawancara usai pertemuan G20 Bali, 8 Juli 2022. Sumber Daniel Ahmad/Tempo
Pejabat Uni Eropa: Israel Gunakan Kelaparan sebagai Senjata Perang di Gaza

Kepala diplomat Uni Eropa Josep Borrell menegaskan Israel menggunakan kelaparan untuk mengobarkan perang di Gaza


BNPB Kirim Bantuan Penanganan Darurat untuk Bencana Banjir dan Longsor di Sulawesi Selatan

45 hari lalu

Tim SAR Gabungan melakukan evakuasi terhadap korban yang tertimpa tanah longsor di Jalan Poros Desa Bonglo, Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Senin, 26 Februari 2024. ANTARA/HO- Dokumentasi Basarnas Makassar
BNPB Kirim Bantuan Penanganan Darurat untuk Bencana Banjir dan Longsor di Sulawesi Selatan

BNPB salurkan bantuan ke Sulawesi Selatan untuk atasi banjir dan longsor darurat.