Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

FDA Beberkan Fakta Menarik Ivermectin, Bisa untuk Hewan dan Manusia

image-gnews
Obat anti-parasit Ivermectin dinilai mampu menghentikan serangan virus Corona dalam uji coba di laboratorium. Tractorsupply.com
Obat anti-parasit Ivermectin dinilai mampu menghentikan serangan virus Corona dalam uji coba di laboratorium. Tractorsupply.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ivermectin kembali menjadi perbincangan karena disebut-sebut bisa digunakan sebagai obat Covid-19. Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM menegaskan pihaknya belum memberikan izin edar Ivermectin sebagai obat Covid-19. BPOM menyatakan status obat itu sebagai obat cacing dan harus berdasarkan resep dokter.

Tidak hanya BPOM, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau FDA juga belum menyetujui Ivermectin sebagai obat untuk pencegah Covid-19. “Ivermectin sering digunakan di Amerika untuk mengobati atau mencegah parasit pada hewan, seperti kuda,” tulis FDA dalam laman resminya, Mei 2021 lalu.

Tablet Ivermectin disetujui pada dosis yang sangat spesifik untuk beberapa cacing parasit, dan ada formulasi topikal (pada kulit) untuk kutu kepala dan kondisi kulit seperti rosacea. Ivermectin juga disebut FDA bukan antivirus (obat untuk mengobati virus). “Menggunakan obat ini dengan dosis besar berbahaya dan dapat menyebabkan bahaya serius,” ujar FDA.

Sementara, jika memiliki resep Ivermectin untuk penggunaan yang disetujui FDA, agar mendapatkannya dari sumber yang sah dan menggunakannya persis seperti yang ditentukan. Jangan pernah menggunakan obat yang ditujukan untuk hewan pada diri sendiri. Persiapan obat Ivermectin untuk hewan sangat berbeda dari yang disetujui untuk manusia.  

Tablet Ivermectin disetujui oleh FDA untuk mengobati orang dengan strongyloidiasis usus dan onchocerciasis, dua kondisi yang disebabkan oleh cacing parasit. Selain itu, beberapa bentuk Ivermectin topikal (pada kulit) disetujui untuk mengobati parasit eksternal seperti kutu kepala dan untuk kondisi kulit seperti rosacea.  

Beberapa bentuk Ivermectin digunakan pada hewan untuk mencegah penyakit heartworm, parasit internal dan eksternal tertentu. “Penting untuk dicatat bahwa produk ini berbeda dari produk untuk manusia, dan aman jika digunakan sesuai resep untuk hewan saja.”

FDA belum meninjau data untuk mendukung penggunaan Ivermectin pada pasien Covid-19 untuk mengobati atau mencegah penyakit itu. Beberapa penelitian awal yang sedang berlangsung mengungkap bahwa mengkonsumsi obat untuk penggunaan yang tidak disetujui bisa sangat berbahaya. “Ini juga berlaku untuk Ivermectin,” FDA menegaskan.

Ada banyak informasi yang salah di sekitar masyarakat, termasuk informasi mengenai ‘tidak apa-apa menggunakan Ivermectin dengan dosis besar’. Hal itu disebut FDA sebagai hal yang salah.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bahkan tingkat Ivermectin untuk penggunaan yang disetujui dapat berinteraksi dengan obat lain, seperti pengencer darah. Pengguna juga dapat overdosis ketika mengkonsumsi Ivermectin, yang dapat menyebabkan mual, muntah, diare, hipotensi (tekanan darah rendah), reaksi alergi (gatal dan gatal-gatal), pusing, ataksia (masalah dengan keseimbangan), kejang, koma dan bahkan kematian. 

Selain itu, Invermectin untuk hewan berbeda dengan produk untuk manusia. Untuk satu hal, obat hewan sering kali sangat terkonsentrasi karena digunakan untuk hewan besar seperti kuda dan sapi, yang beratnya bisa lebih besar daripada manusia—satu ton atau lebih. Dosis tinggi seperti itu bisa sangat beracun pada manusia.  

Selain itu, FDA meninjau obat tidak hanya untuk keamanan dan efektivitas bahan aktif, tapi juga untuk bahan tidak aktif. Banyak bahan tidak aktif yang ditemukan dalam produk hewani tidak dievaluasi untuk digunakan pada manusia, atau mereka termasuk dalam jumlah yang jauh lebih besar daripada yang digunakan pada manusia.

Dalam beberapa kasus, bahkan ada hal yang tidak diketahui bagaimana bahan-bahan tidak aktif dalam Ivermectin akan mempengaruhi tubuh manusia. Sementara itu, cara efektif untuk membatasi penyebaran Covid-19 tetap menggunakan masker, menjaga jarak dari orang lain yang tidak tinggal bersama, sering mencuci tangan, dan menghindari keramaian.

FDA | BPOM

Baca:
Soal Ivermectin dan Obat Covid-19, Ini Penjelasan dari BPOM Selengkapnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

1 hari lalu

Es Krim Magnum. Womensfreesamples.com
Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

BPOM angkat bicara soal keamanan produk es krim Magnum yang beredar di Indonesia.


10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

4 hari lalu

Kosta Rika menyimpan 50 jenis burung kolibri, hingga disebut ibu kota kolibri dunia. Foto: Konrad Whote/Look-Foyo/Getty Images
10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

Berikut ini deretan hewan terkecil di dunia, mulai dari spesies ikan, katak, kura-kura, kelinci, tikus, hingga ular.


10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

4 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.


Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

5 hari lalu

Ilustrasi obat. TEMPO/Subekti
Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.


Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

7 hari lalu

Suasana BNP2TKI di Terminal 4, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, 1 Oktober 2014. Penutupan ini sesuai dengan rekomendasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Unit kerja presiden bidang pengawasan dan Pengendalian pembangunan (UKP4). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.


BPOM Temukan Mi Berformalin di Pasar Depok Jaya, Pemerintah Kota Bakal Telusuri Semua Pasar

35 hari lalu

BPOM Provinsi Yogyakarta memusnahkan barang sitaan mie berformalin hasil dari operasi pengawasan makanan selama bulan puasa di lima titik pusat jajanan kota Yogyakarta dan sekitarnya, 3 Juli 2015. Sebanyak 255kg mie positif mengandung formalin dan rondamin B dimusnahkan. TEMPO/Pius Erlangga
BPOM Temukan Mi Berformalin di Pasar Depok Jaya, Pemerintah Kota Bakal Telusuri Semua Pasar

Pemkot Depok akan menyusuri tiap pasar bersama BPOM untuk menjamin produk yang dijual aman dikonsumsi masyarakat.


Modus Jastip Barang Luar Negeri yang Disebut Rugikan Industri Retail: Membagi Muatan hingga Buka Bungkus Barang

42 hari lalu

Petugas bea dan cukai menunjukkan contoh jastip saat memberikan penjelasan kepada wartawan terkait Jasa Titip (JASTIP) di Kantor Pusat Bea Cukai, Jakarta, Jumat, 27 September 2019. Bea dan Cukai telah melakukan penindakan sebanyak 422 dengan total hak negara yang berhasil diselamatkan sekitar Rp.4 miliar. TEMPO/Tony Hartawan
Modus Jastip Barang Luar Negeri yang Disebut Rugikan Industri Retail: Membagi Muatan hingga Buka Bungkus Barang

Para pelaku jastip disebut memiliki berbagai trik untuk mengakali petugas Bea Cukai ketika mendarat di bandara atau pelabuhan.


Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

42 hari lalu

Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPUBC TMP) C Soekarno-Hatta, Tangerang, memusnahkan  2.564 boks olahan pangan milk bun  hasil sitaan petugas. ANTARA/Azmi Samsul Maarif
Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

Pakar hukum pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, mengatakan tak munculnya efek jera para pelaku jastip karena aturan tidak secara tegas.


Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

42 hari lalu

Bea Cukai Soekarno-Hatta bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) musnahkan 2.564 buah (1 ton) olahan pangan viral, roti milk bun asal Thailand. BPOM
Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

BPOM memusnahkan satu ton roti milk bun asal Thailand, pada Jumat, 8 Maret 2024. Roti itu hasil sitaan Bea Cukai Soekarno-Hatta dari 33 pelaku jastip.


Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

42 hari lalu

Tim Reaksi Cepat BPBD Gunungkidul melakukan penyemprotan dekontaminasi bakteri antraks di Padukuhan Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat 7 Juli 2023. Penyemprotan tersebut untuk mencegah meluasnya penularan penyakit antraks setelah satu orang meninggal dunia dan 87 warga Candirejo positif setelah mengkonsumsi daging sapi yang terpapar antraks. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

Belasan warga menunjukkan gejala antraks setelah mengkonsumsi daging sapi. Daging sapi tersebut diduga terkontaminasi antraks.