Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

AS Mulai Studi Pemberian Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Setelah Persalinan

image-gnews
Botol kecil berlabel stiker
Botol kecil berlabel stiker "Vaccine COVID-19" dan jarum suntik medis dalam foto ilustrasi yang diambil pada 10 April 2020. [REUTERS / Dado Ruvi]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi observasional baru mulai mengevaluasi respons imun vaksin Covid-19 yang diberikan kepada ibu hamil atau pasca persalinan. Para peneliti akan mengukur perkembangan dan daya tahan antibodi terhadap SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, pada orang yang divaksinasi selama kehamilan atau dua bulan pertama pasca persalinan.

Studi itu dilakukan oleh peneliti dari National Institutes of Health (NIH), Amerika Serikat. Mereka akan menilai keamanan vaksin dan mengevaluasi transfer antibodi yang diinduksi vaksin ke bayi melalui plasenta dan air susu ibu atau ASI. Studi yang disebut MOMI-VAX ini disponsori dan didanai oleh National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID), bagian dari NIH. 

Direktur NIAID Anthony S. Fauci mengatakan puluhan ribu orang hamil dan menyusui di Amerika memilih untuk menerima vaksin Covid-19 yang tersedia di bawah otorisasi penggunaan darurat. “Namun, kami kekurangan data klinis prospektif yang kuat tentang vaksinasi pada populasi ini,” ujar dia, dalam laman resmi NIH, Rabu, 23 Juni 2021.

Orang hamil dengan Covid-19 lebih mungkin dirawat di rumah sakit, dirawat di unit perawatan intensif, membutuhkan ventilasi mekanis, atau meninggal karena penyakit itu daripada rekannya yang tidak hamil. Covid-19 yang parah selama kehamilan juga dapat menempatkan bayi pada risiko komplikasi seperti kelahiran prematur.

Individu yang sedang hamil atau menyusui dapat memilih untuk menerima vaksin Covid-19 resmi, dan studi untuk mengumpulkan data keamanan dalam populasi ini sedang berlangsung. Sejauh ini, vaksin Covid-19 tampaknya aman pada populasi ini. 

Studi NIAID akan meningkatkan pemahaman tentang respons antibodi terhadap vaksin Covid-19 di antara orang hamil dan pasca persalinan, serta transfer antibodi ke bayi mereka selama kehamilan atau melalui ASI. Pengalaman dengan penyakit lain menunjukkan, transfer antibodi yang diinduksi vaksin dari ibu ke bayi dapat membantu melindungi bayi baru lahir dari Covid-19 selama awal kehidupan. 

“Hasil penelitian akan mengisi kesenjangan pengetahuan dan membantu menginformasikan rekomendasi kebijakan dan pengambilan keputusan pribadi tentang vaksinasi Covid-19 selama kehamilan dan pada masa nifas,” kata Fauci.

Penyelidik akan mendaftarkan hingga 750 individu hamil dan 250 individu pasca melahirkan dalam waktu dua bulan setelah melahirkan yang telah menerima atau akan divaksin Covid-19 yang dilisensikan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA). Bayi mereka juga akan didaftarkan dalam penelitian ini.

Vaksin tidak diberikan kepada peserta sebagai bagian dari protokol penelitian. Saat ini tiga vaksin Covid-19 tersedia di Amerika di bawah otorisasi penggunaan darurat: vaksin mRNA Moderna dan Pfizer-BioNTech, serta vaksin vektor adenoviral Johnson & Johnson. Studi ini dirancang untuk menilai hingga lima jenis vaksin Covid-19 yang dilisensikan atau disahkan FDA, jika opsi tambahan tersedia. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ibu dan bayi mereka akan diikuti selama tahun pertama setelah melahirkan. Untuk menilai perkembangan dan daya tahan antibodi yang diinduksi vaksin secara keseluruhan dan berdasarkan jenis vaksin serta platform vaksin, peneliti akan menganalisis sampel darah yang dikumpulkan dari peserta hamil dan pasca persalinan.

Sampel ini akan dikumpulkan pada saat pendaftaran studi; saat persalinan bagi peserta yang mendaftar selama kehamilan; dan dua, enam, 12 bulan setelah melahirkan. Peserta hamil yang terdaftar dalam penelitian sebelum menerima vaksin akan diambil darahnya pada saat pendaftaran serta sekitar satu bulan setelah vaksinasi.

Peneliti juga akan menilai efek potensial pada respons imun ibu dan transfer antibodi melalui plasenta sesuai dengan usia ibu, trimester kehamilan saat vaksin diterima, kesehatan ibu, dan status risiko Covid-19 pada ibu. Selain itu, ibu akan memiliki pilihan untuk memberikan sampel ASI pada sekitar dua minggu, dua bulan, enam bulan, dan 12 bulan setelah melahirkan. 

Para peneliti akan mengevaluasi antibodi ASI untuk menilai potensi perlindungan terhadap Covid-19 pada bayi yang disusui. Staf studi juga akan mengumpulkan informasi tentang penyakit Covid-19 pada peserta hamil dan pasca persalinan, hasil kelahiran dan neonatal, serta penyakit Covid-19 pada peserta bayi. 

Pekerjaan ini dipimpin oleh peneliti utama Flor M. Munoz dari Baylor College of Medicine di Houston dan Richard H. Beigi dari University of Pittsburgh Medical Center. Studi ini akan dilakukan di hingga 20 lokasi penelitian klinis di seluruh negeri.

NIH

Baca:
Ramai Obat Ivermectin untuk Covid-19, Ini Imbauan Guru Besar FKUI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Studi: Tidur Lebih Banyak Akhir Pekan Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung

1 hari lalu

Ilustrasi wanita menggunakan penutup mata saat tidur. Foto: Freepik.com/senivpetro
Studi: Tidur Lebih Banyak Akhir Pekan Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung

Studi oleh peneliti di Cina menemukan bahwa tidur pengganti pada akhir pekan bisa mengurangi penyakit jantung sampai 20 persen.


BPS Beberkan Dampak Penduduk Kelas Menengah Turun Kelas: Perekonomian Kurang Resilien

7 hari lalu

Ilustrasi belanja / masyarakat kelas menengah. ANTARA/Puspa Perwitasari
BPS Beberkan Dampak Penduduk Kelas Menengah Turun Kelas: Perekonomian Kurang Resilien

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti membeberkan dampak proporsi jumlah penduduk kelas menengah yang turun kelas.


Usut Korupsi Bansos Presiden di Masa Pandemi Covid-19, KPK Periksa Mantan Kepala Biro Kemensos

8 hari lalu

Warga menerima bantuan pangan beras cadangan pangan pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) oleh Presiden Joko Widodo di Gudang Bulog, Cibitung, Jawa Barat, Jumat 16 Februari 2024. Presiden Jokowi menepis anggapan bahwa kenaikan harga beras dipicu pemberian bantuan pangan dari pemerintah.  TEMPO/Subekti.
Usut Korupsi Bansos Presiden di Masa Pandemi Covid-19, KPK Periksa Mantan Kepala Biro Kemensos

KPK terus memeriksa sejumlah pihak yang terlibat dalam pengadaan Bansos Presiden di masa pandemi Covid-19. Kerugian negara sementara Rp 125 Miliar.


Satu Korban Tewas Akibat Kebakaran Rumah Tinggal di Jatiasih Sedang Hamil 8 Bulan

9 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. shutterstock
Satu Korban Tewas Akibat Kebakaran Rumah Tinggal di Jatiasih Sedang Hamil 8 Bulan

Akibat peristiwa kebakaran itu, dua orang tewas, satu di antaranya wanita yang sedang hamil delapan bulan.


BPS: 9,48 Juta Penduduk Kelas Menengah Turun ke Ambang Rentan Miskin

10 hari lalu

 Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti. TEMPO/Aisha Shaidra
BPS: 9,48 Juta Penduduk Kelas Menengah Turun ke Ambang Rentan Miskin

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar mengatakan ada 9,48 juta penduduk kelas menengah yang turun kelas ke ambang rentan miskin.


Prabowo Ungkap Peran Jokowi Ketika Pandemi Covid-19

11 hari lalu

Presiden terpilih dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat tiba dalam penutupan Kongres III Partai NasDem di JCC, Jakarta, Selasa, 27 Agustus 2024. Kongres III Partai NasDem kembali menetapkan Surya Paloh sebagai Ketua Umum untuk periode 2024-2029. TEMPO/M Taufan Rengganis
Prabowo Ungkap Peran Jokowi Ketika Pandemi Covid-19

Presiden terpilih Prabowo Subianto membela Presiden Jokowi yang kebijakan dan kinerjanya kerap mendapatkan kritikan.


Mark Zuckerberg Menuduh Biden Sensor Konten Covid-19, Apa Maksudnya?

12 hari lalu

Mark Zuckerberg. Instagram
Mark Zuckerberg Menuduh Biden Sensor Konten Covid-19, Apa Maksudnya?

Mark Zuckerberg mengatakan ia menyesal telah tunduk pada tekanan pemerintah dalam kesaksian di tengah-tengah kampanye pilpres yang memanas.


Studi: Tidur Menyegarkan Otak, Memberi Ruang bagi Memori Baru

13 hari lalu

Ilustrasi tidur siang. Pexels/Ketut Subiyanto
Studi: Tidur Menyegarkan Otak, Memberi Ruang bagi Memori Baru

Peneliti dari Universitas Cornell, dalam studinya, menemukan bahwa tidur berperan penting dalam mengatur ulang memori.


Kabar Baik untuk Karyawan Australia: Kini Berhak Abaikan Email dan Telepon Kantor Setelah Jam Kerja

13 hari lalu

Ilustrasi orang menggunakan smartphone atau handphone. pexels
Kabar Baik untuk Karyawan Australia: Kini Berhak Abaikan Email dan Telepon Kantor Setelah Jam Kerja

Karyawan di Australia, dalam banyak kasus, tidak dapat dihukum karena menolak membaca atau menanggapi kontak dari majikan mereka di luar jam kerja.


Menlu Retno Marsudi Temui Wang Yi di Beijing, Bahas Pengembangan Vaksin Hingga Herbal

17 hari lalu

Menlu Retno Marsudi Temui Wang Yi di Beijing, Bahas Pengembangan Vaksin Hingga Herbal

Menlu Retno Marsudi akan bertemu dengan Menlu Cina Wang Yi dalam pertemuan di Beijing mulai Kamis 22 Agustus 2024