TEMPO.CO, Bandung - Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin atau RSHS Bandung akan menggelar vaksinasi massal Covid-19 untuk kalangan umum mulai 1 Juli 2021. Antrian pendaftarnya memanjang hingga Agustus. “Sampai sekarang yang mendaftar 36 ribuan orang,” kata Pelaksana Harian Direktur Pelayanan Medik, Perawatan dan Penunjang RSHS Bandung, Yana Akhmad Supriatna, Kamis 24 Juni 2021.
Menurutnya, sejak awal pendaftaran dibuka secara daring beberapa hari lalu, pendaftarnya langsung terhimpun sebanyak 8000 orang dalam tiga jam. Sampai sorenya sudah mencapai 26 ribu orang yang mendaftar. Per Kamis sudah bertambah lagi 10 ribuan pendaftar.
Adapun kemampuan RSHS Bandung menyuntik vaksin untuk kalangan umum itu sebatas 1000 orang per hari. Selama Juli nanti diperkirakan warga yang divaksinasi Covid-19 sekitar 21 ribu orang. Beberapa hari tidak ada penyuntikan karena terpotong hari libur akhir pekan dan hari raya keagamaan. “Sisanya pendaftar pada bulan berikutnya,” kata Yana.
Banyaknya peminat vaksinasi itu akan membuat interval pendaftar baru menjadi panjang. Agar tidak lama menunggu giliran, dia menyarankan peminat vaksinasi umum mendaftar ke fasilitas kesehatan dan instansi lain.
Pendaftaran dibuka pada 22 Juni bagi warga yang berusia 18 tahun ke atas. Pendaftar yang terdata akan mendapatkan pesan balasan dua hari sebelum penyuntikan soal jadwal dan tempat vaksinasi. Lokasi penyuntikan di lantai 6 Gedung Anggrek dan Area Vertical Garden RSHS Bandung. Adapun vaksin Covid-19 yang dipakai yaitu Sinovac produksi Bio Farma.
Peserta vaksinasi diwajibkan menyiapkan Kartu Tanda Penduduk dan bukti pendaftaran. Selain itu peserta juga dianjurkan membawa bolpoin, memakai baju yang longgar di area lengan atas untuk memudahkan penyuntikan.
Syarat lain vaksinasi yaitu peserta dalam keadaan sehat, tidak sedang hamil, dan jika memiliki penyakit kronis harap membawa surat kelayakan untuk divaksin dari dokter. Aturan tambahannya, peserta dilarang parkir di area RSHS Bandung karena keterbatasan lahan.
Baca juga:
Amerika Berubah, Penularan dan Kematian Harian Covid-19 Drop Jauh