TEMPO.CO, Jakarta - Daerah Istimewa Yogyakarta menghadapi meningkatnya kebutuhan oksigen untuk pasien Covid-19 bersamaan dengan lonjakan kasus sepanjang dua pekan belakangan. Kebutuhan suplai oksigen tercatat meningkat hingga tiga kali lipat.
Sejauh ini, Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie memastikan pasokan oksigen masih mencukupi. Jumlahnya pun tidak berkurang. Meski begitu dia mengakui kebutuhan yang meningkat menyebabkan stok yang ada lebih cepat berkurang.
"Kami meminta distributor menambah pasokan oksigen sebesar 80 persen," kata Pembajun, Jumat 25 Mei 2021.
Dia menerangkan, DIY mendapat pasokan oksigen terutama dari PT Samator. Dalam situasi melonjaknya kasus saat ini, Pemda DIY mengarahkan distribusi oksigen diprioritaskan untuk rumah sakit rujukan yang ketersediaan oksigennya sedikit agar tidak terjadi kekurangan.
Direktur Operasional PT Samator Budi Susanto mengatakan secara umum kebutuhan oksigen di DIY dan juga Jawa Tengah meningkat hingga mendekati tiga kali lipat. Dari sebelummya kebutuhan oksigen itu masih sekitar 60-70 ribu meter kubik per hari, tapi pertengahan Juni mulai naik sampai 164 ribu meter kubik per hari.
PT Samator, kata Budi, sempat harus mendatangkan oksigen dari Jawa Barat dan Jawa Timur demi mencukupi kebutuhan di rumah sakit di DIY dan Jawa Tengah. "Satu-satunya pabrik penyedia di Kendal, Jawa Tengah, yang memasok kebutuhan untuk DIY dan Jawa Tengah hanya mampu memproduksi 50 ribu meter kubik per hari," kata dia.
Baca juga:
Lebih dari 8 Ribu Anak dan Remaja Terpapar Covid-19 di DIY