Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pahami 4 Kategori Pasien COVID-19, Dari Gejala, Terapi dan Cara Penanganan

Reporter

image-gnews
Deretan pasien Covid-19 yang menunggu di kursi roda untuk mendapatkan tempat tidur perawatan di IGD RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu, 23 Juni 2021. Sejak awal Juni 2021 atau setelah libur Lebaran hingga saat ini terus terjadi peningkatan pasien Covid-19 sehingga rumah sakit kewalahan dan kehabisan tempat perawatan.  TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Deretan pasien Covid-19 yang menunggu di kursi roda untuk mendapatkan tempat tidur perawatan di IGD RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu, 23 Juni 2021. Sejak awal Juni 2021 atau setelah libur Lebaran hingga saat ini terus terjadi peningkatan pasien Covid-19 sehingga rumah sakit kewalahan dan kehabisan tempat perawatan. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Covid-19 belum menunjukkan kapan akan berakhir, belakangan ia justru semakin ganas dengan munculnya beragam varian baru. Selain terus menerapkan protokol Kesehatan, kita juga perlu tahu bagaimana cara penanganan pasien COVID-19 sesuai dengan tingkatan gejalanya.

Dilansir dari Buku Saku Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 2, perawatan pasien COVID-19 berdasarkan gejalanya dibagi menjadi empat, dari yang ringan hingga yang berat, yaitu; tanpa gejala, ringan, sedang, berat-kritis. Berikut gejala, tempat perawatan, terapi, dan lama perawatan bagi masing-masing pasien:

Tanpa gejala

Pasien tanpa gejala memiliki frekuensi napas antara 12-20 kali per menit dengan saturasi lebih dari atau sama dengan 95 persen. Bagi mereka dengan ciri-ciri seperti ini, tempat perawatannya cukup isolasi mandiri di rumah atau jika memungkinkan dapat menggunakan fasilitas isolasi dari Pemerintah selama 10 hari sejak pengambilan specimen diagnosis konfirmasi. Vitamin C, D, dan Zinc dapat dijadikan terapi bagi pasien tanpa gejala.

Pasien ringan

Pasien ringan biasanya memiliki gejala demam, batuk, umumnya batuk kering ringan, kelelahan ringan, anoreksia, sakit kepala, kehilangan indra penciuman, kehilangan indra pengecapan, malgia, nyeri tulang, nyeri tenggorokan, pilek dan bersin, mual, muntah, nyeri perut, diare, konjungtivitas, kemerahan pada kulit, frekuensi napas 12-20 kali per menit dengan saturasi lebih dari sama dengan 95 persen.

Pasien ringan dapat melakukan isolasi mandiri di rumah jika memenuhi syarat atau menggunakan fasilitas isolasi dari Pemerintah. Oseltamivir atau favipiravir, Azitromisin, Vitamin C, D, Zinc dapat digunakan selama masa terapi yang lama perawatannya selama 10 hari isolasi sajak timbul gejala dan minimal 3 hari bebas gejala.

Pasien Sedang

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pasien sedang dapat dilihat dari gejalanya yang biasanya demam, batuk umumnya batuk kering ringan, kelelahan ringan, anoreksia, sakit kepala, kehilangan indra penciuman, kehilangan indra pengecapan, nyeri tulang dan malgia, nyeri tenggorokan, pilek dan bersin, mual, muntah, nyeri perut, diare, konjungtivitas, kemerahan pada kulit, frekuensi napas 20-30 kali per menit, saturasi lebih dari sama dengan 95 persen, sesak napas tanpa distress pernapasan.

Berbeda dengan pasien tanpa gejala dan pasien ringan, untuk pasien sedang perawatannya dilakukan di RS Lapangan, RS Darurat COVID-19, RS Non Rujukan, atau RS Rujukan. Terapinya sendiri menggunakan favipiravir, remdesivir 200mgIV, azitromisin, kortikosteroid, vitamin C, D, Zinc, antikoagulan LMWH/UFH berdasarkan evaluasi Dokter Penanggung Jawab (DPJP), pengobatan komorbid bila ada, terapi O2 secara noninvasif dengan arus sedang sampai tinggi (HFNC). Lama perawatan bagi pasien sedang adalah 10 hari isolasi sejak timbul gejala dan minimal 3 hari bebas gejala.

Pasien Berat

Terakhir, pasien berat atau kritis dengan gejala demam, batuk (umumnya batuk kering ringan), kelelahan ringan, anoreksia, sakit kepala, kehilangan indra penciuman, kehilangan indra pengecapan, malgia dan nyeri tulang, nyeri tenggorokan, pilek dan bersin, mual, muntah, nyeri perut, diare, konjungtivitas, kemerahan pada kulit, frekuensi napas lebih dari 30 kali per menit, saturasi lebih dari 95%, sesak napas dengan distress pernapasan.

Jika pasien kritis gejalanya ialah ARDS/gagal napas, sepsis, syok sepsis, dan multlorgan failure. Tempat perawatan bagi pasien ini adalah HCU/ICU RS Rujukan dengan terapi favipiravir, remdesivir, azitromisin, kotikosteroid, vitamin C, D, Zinc, antikoagulan LMWH/UFH berdasarkan evaluasi Dokter Penanggung Jawab (DPJP), pengobatan komorbid bila ada, HFNC/ventilator, dan terapi tambahan. Lama perawatannya sendiri sampai pasien Covid-19 dinyatakan sembuh oleh DPJP dengan hasil PCR negative dan klinis membaik.

NAUFAL RIDHWAN ALY

Baca juga: Pasien Covid-19 Penuhi Rumah Sakit Bak Film Horor, Anies Baswedan: Ini Nyata

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

1 hari lalu

Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

Permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud serupa, yakni meminta Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi Gibran dan pemilihan presiden ulang.


Dokter Jelaskan Fase Kritis Demam Berdarah yang Bisa Mematikan

2 hari lalu

Suasana di salah satu ruangan bangsal anak khusus pasien terserang demam berdarah dengue (DBD) di RSUD TC Hillers Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Rabu, 11 Maret 2020. Hingga Rabu siang, jumlah kasus DBD di NTT sudah mencapai 3.109 kasus dengan jumlah korban yang meninggal mencapai 37 orang yang tersebar di 22 kabupaten dan kota se-NTT. ANTARA/Kornelis Kaha
Dokter Jelaskan Fase Kritis Demam Berdarah yang Bisa Mematikan

Penyakit demam berdarah dengue yang ditularkan nyamuk Aedes Aegypti mempunyai tiga fase pada pasien.


Dalam Tiga Bulan, 5 Persen Pasien Demam Berdarah di RS Hasan Sadikin Bandung Meninggal

2 hari lalu

Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. (rshs.or.id)
Dalam Tiga Bulan, 5 Persen Pasien Demam Berdarah di RS Hasan Sadikin Bandung Meninggal

Kondisi pasien demam berdarah dengue yang dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung tergolong berat.


Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

2 hari lalu

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Kemenkes.


Lagi, Israel Mengepung Rumah Sakit di Gaza

3 hari lalu

Warga Palestina memeriksa Rumah Sakit Al Shifa yang digerebek oleh pasukan Israel selama operasi darat, di tengah gencatan senjata sementara antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza, 25 November 2023. REUTERS/Abed Sabah
Lagi, Israel Mengepung Rumah Sakit di Gaza

Dokter dan pasien menjadi korban tewas dalam upaya pengepungan sejumlah rumah sakit yang dilakukan tentara Israel.


Gempa Tuban, RS Unair Evakuasi 160 Pasien

5 hari lalu

Sejumlah pasien yang dievakuasi keluar ruangan tetap mendapatkan perawatan medis di halaman RS Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Jumat 22 Maret 2024. Pihak rumah sakit mengevakuasi sejumlah pasien ke luar gedung setelah terjadinya gempa bumi susulan yang berpusat 130 kilometer timur laut Kabupaten Tuban, Jawa Timur dan berdampak di Surabaya. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Gempa Tuban, RS Unair Evakuasi 160 Pasien

Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair) terkena dampak gempa magnitudo 6,5 yang melada pesisir utara Jawa Timur.


Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

9 hari lalu

Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad.
Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

KPK memanggil Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad sebagai saksi dugaan korupsi pengadaan APD Covid-19 di Kemenkes.


Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

14 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto Istimewa
Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

Diduga RAB pengadaan APD Covid-19 yang diteken Kadis Kesehatan Sumut itu tidak disusun sesuai ketentuan sehingga nilainya melambung tinggi.


Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

14 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto: Istimewa
Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

Kedua tersangka bisa dijerat dengan hukuman mati karena dugaan korupsi pengadaan barang saat situasi bencana pandemi Covid-19.


Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

15 hari lalu

Tenaga medis dengan alat dan pakaian pelindung bersiap memindahkan pasien positif COVID-19 dari ruang ICU menuju ruang operasi di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu, 13 Mei 2020. REUTERS/Willy Kurniawan
Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.