Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Manfaat dan Cara Membuat Pupuk Bokashi

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Pupuk Bokashi. Foto: Jhon Seo
Pupuk Bokashi. Foto: Jhon Seo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Sebagai negara agraris, Indonesia tidak henti-hentinya menghasilkan inovasi di bidang pertanian. Inovasi-inovasi tersebut tidak lain dan tidak bukan ditujukan untuk meningkatkan produktivitas sektor tersebut. Tak jarang, inovasi yang dihasilkan melibatkan peran teknologi modern dalam prosesnya. Salah satu inovasi teknologi di sektor pertanian adalah pupuk bokashi.

Dilansir dari laman resmi Badan Pengkajian Teknologi Pertanian, pupuk bokashi adalah pupuk kompos alternatif yang memiliki kandungan unsur hara tinggi. Pupuk kompos sendiri, sebagaimana dilansir dari beberapa sumber, adalah pupuk dari bahan organik yang telah terurai sehingga bentuknya tidak dikenali lagi. Penguraian kompos bisa berlangsung secara alami maupun buatan. Pupuk bokashi merupakan pupuk kompos buatan yang pembusukannya dibantu dengan effective microorganism (EM4).

Jumlah mikroorganisme dalam EM4, yang digunakan untuk pembuatan pupuk bokashi, sangatlah banyak. Jumlah tersebut mencapai 80 genus. Banyaknya mikroorganisme ini membuat pupuk bokashi menjadi lebih cepat digunakan dan mengandung banyak unsur hara. Kandungan unsur hara yang banyak ini membuat pupuk bokashi sangat baik bagi tanaman. Selain itu, pupuk bokashi tidak panas, tidak berbau busuk, ataupun mengandung hama penyakit sehingga tidak membahayakan tanaman. 

Selain mengandung unsur hara yang tinggi, pupuk bokashi juga menjadi solusi bagi permasalahan menyangkut pupuk kimia. Di Jepang, pupuk bokashi digunakan untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia yang membuat tanah menjadi keras. Unsur hara pupuk kimia pun tentunya jauh lebih sedikit apabila dibandingkan dengan pupuk bokashi

Sebagai pupuk organik, pupuk bokashi tentunya lebih mudah untuk dibuat. Lantas, bagaimana cara membuat pupuk bokashi?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dilansir dari laman resmi Kementerian Pertanian RI, berikut adalah cara untuk membuat pupuk bokashi:

  1. Rentangkan terpal yang disediakan
  2. Tuangkan pupuk kandang dan serbuk gergaji
  3. Tambahkan mol yang sudah dicampur dengan air dan aduk rata
  4. Tuangkan arang sekam tambahkan mol aduk rata
  5. Tuangkan dedak tambahkan mol dan em4 aduk sampai merata
  6. Tutup terpal dengan rapat supaya tidak masuk udara
  7. Fermentasikan 14-15 hari

Keunggulan pupuk bokashi yang lain adalah pupuknya tidak berbau busuk seperti pupuk organik lain. Hal ini disebabkan oleh mikroorganisme dalam EM4 yang mempercepat fermentasi. Dengan berbagai keunggulan tersebut pupuk bokashi bisa menjadi alternatif pupuk yang ideal karena pupuk bokashi tidak sebau pupuk organik, tidak merusak tanah seperti pupuk kimia, dan bisa dibuat sendiri.

BANGKIT ADHI WIGUNA 

Baca juga: Gagal Bikin Mengolah Sampah Jadi Pupuk Kompos, Ini Cara Mudah untuk Pemula

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

2 hari lalu

Pupuk Urea Kujang. TEMPO/Subekti
Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.


Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

9 hari lalu

Warga melihat kondisi bangunan yang terseret banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu, 6 April 2024. Data Nagari Bukik Batabuah menyebutkan  banjir lahar dingin  yang terjadi pada Jumat (5/4) itu menerjang 17 unit mobil dan sejumlah motor dan 40 rumah, tiga di antaranya rusak berat, serta areal pesawahan dan memutus sementara jalan alternatif mudik Pekanbaru - Padang.   ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.


Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

18 hari lalu

Ilustrasi pupuk UREA. Shutterstock
Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.


Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

21 hari lalu

Pemandangan sawah teras siring di Jatipurno Wonogiri. Maps.Google/Novi Ardianto
Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.


Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

23 hari lalu

Presiden RI Jokowi (tengah mimbar) didampingi Menteri Pertanian, Bupati Sigi dan Gubernur Sulawesi Tengah meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi Bendung D.I Gumbasa dengan membunyikan sirene secara bersama-sama. (ANTARA/Moh Salam)
Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.


Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

24 hari lalu

Petani memanen padi di Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis 7 Maret 2024. Sekitar 20 hektare lahan pertanian di kawasan itu terdampak banjir akibat tanggul waduk jebol. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.


Mentan Sebut Anggaran Subsidi Pupuk Naik, SK DIPA Segera Keluar

31 hari lalu

Seorang pekerja mengangkut pupuk urea bersubsidi dari Gudang Lini III Pupuk Kujang di Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)
Mentan Sebut Anggaran Subsidi Pupuk Naik, SK DIPA Segera Keluar

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan pemerintah telah memutuskan anggaran subsidi pupuk tahun ini naik.


Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

32 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur


Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

36 hari lalu

Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

Program pengairan dan alsintan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kukar.


Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

45 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.