Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tim di Cambridge Identifikasi 2 Obat Paling Potensial Sembuhkan Covid-19

image-gnews
Ilustrasi obat. TEMPO/Mahanizar Djohan
Ilustrasi obat. TEMPO/Mahanizar Djohan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim ilmuwan dari Milner Therapeutics Institute dan Gurdon Institue di University of Cambridge, Inggris, telah mengidentifikasi 200 obat yang diprediksi memiliki khasiat melawan SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19. Sebanyak 40 dari 200 obat itu terbukti kini sedang berada dalam fase uji klinis untuk bisa digunakan mengatasi pandemi Covid-19.

Tim ilmuwan itu menggunakan kombinasi teknik komputasi biologi dan machine learning untuk membuat peta komprehensif dari senyawa protein yang terlibat dalam infeksi SARS-CoV-2. Protein itu adalah yang membantu virus masuk ke sel inang hingga yang dihasilkan sebagai akibat infeksi. 

Menggunakan pendekatan kecerdasan buatan (AI), mereka dapat mengidentifikasi protein kunci yang terlibat dalam infeksi virus serta jalur biologisnya. “Yang mungkin bisa menjadi target dari obat-obatan,” tulis tim peneliti dalam laporannya di Science Advances, Rabu, 30 Juni 2021 itu.

Sebagian besar pendekatan molekul dan antibodi untuk mengobati Covid-19 adalah obat-obatan yang saat ini menjadi subjek uji klinis dan telah disetujui. Sebagian besar fokusnya adalah pada beberapa virus utama atau target inang, atau pada jalur seperti peradangan—di mana efektivitas obat dapat digunakan untuk meng-intervensi. 

Tim menggunakan pemodelan komputer untuk melakukan screening secara virtual terhadap 2.000 obat yang sudah teruji secara klinis dan mengidentifikasi 200 yang dapat digunakan melawan Covid-19. Sebanyak 40 di antaranya ternyata telah dilirik potensinya oleh para peneliti lain yang kini menggelar uji klinis, ditandingkan melawan virus corona.

Sisanya disebutkan belum pernah muncul dalam kajian tim peneliti obat Covid-19. "Ini memberi kita stok persenjataan dalam memerangi si virus," kata Tony Kouzarides, profesor yang juga direktur di Milner Therapeutics Institute.

Ketika Tony dan timnya tim dari Cambridge menguji sampel dari obat-obatan itu pada sel manusia dan sel non primata, mereka menemukan bahwa dua obat khususnya yang mampu menghambat replikasi virus SARS-CoV-2. Keduanya adalah obat antimalaria proguanil dan jenis obat yang digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis sulfasalazine.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Obat proguanil dan sulfasalazine mampu meningkatkan kemungkinan potensi mereka digunakan untuk mencegah infeksi atau untuk mengobati Covid-19,” tutur Tony.

Namshik Han, Kepala Riset Komputasi dan AI di Milner Therapeutics Institute, menambahkan, studi itu telah memberinya informasi tak terduga tentang mekanisme yang mendasari Covid-19. "Dan telah memberi tahu beberapa obat yang menjanjikan, yang mungkin digunakan kembali untuk mengobati atau mencegah infeksi," katanya.

Han berharap sumber obat potensial ini akan mempercepat pengembangan obat baru melawan Covid-19. Dia juga percaya bahwa pendekatan yang dilakukan akan berguna untuk merespons dengan cepat varian baru SARS-CoV-2. “Termasuk patogen baru lainnya yang dapat mendorong pandemi di masa depan,” katanya.

MEDICAL XPRESS | SCIENCE ADVANCE

Baca juga:
Obat Generik Covid-19 Ivermectin, Antara Keampuhan dan Penolakan WHO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

1 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.


Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

1 hari lalu

Bawang merah. ANTARA/Oky Lukmansyah
Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?


Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

2 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

2 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

3 hari lalu

Ilustrasi obat. TEMPO/Subekti
Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

4 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

6 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

6 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

10 hari lalu

ilustrasi minum obat (pixabay.com)
4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

Empat macam obat umum ini disebut berpeluang membuat orang panjang umur. Simak sebabnya dan penjelasan peneliti.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

10 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat