TEMPO.CO, Jakarta - Abu Dhabi telah secara resmi menyetujui penggunaan dan mulai memasang pemindai wajah, yang disebut pemindai EDE, di area utama seperti pusat perbelanjaan, pelabuhan masuk dan darat, serta beberapa area pemukiman untuk mendeteksi Covid-19.
Selama uji coba, 20.000 orang diuji dengan sensitivitas 90 persen, menurut Kantor Media Abu Dhabi.
Bagaimana cara kerjanya? Alat ini memeriksa gelombang elektromagnetik Anda. “Gelombang elektromagnetik berubah ketika partikel virus [ribonucleic acid RNA] ada di tubuh orang tersebut,” Kantor Media itu melaporkan baru-baru ini.
Sistem ini juga dikembangkan di Abu Dhabi, di EDE Research Institute Abu Dhabi.
Jika pemindai mendeteksi Covid-19 pada seseorang, ia tidak akan diizinkan masuk dan orang tersebut harus menjalani tes PCR dalam waktu 24 jam.
“Abu Dhabi telah mengadopsi strategi terpadu untuk memerangi pandemi Covid-19, berdasarkan peningkatan pengujian untuk memastikan akses yang aman ke emirat, vaksinasi, dan penerapan tindakan pencegahan yang berkelanjutan,” ujar Jamal Al Kaabi, wakil menteri di Departemen Kesehatan di Abu Dhabi.
Dr Al Kaabi menambahkan bahwa pemindai Covid-19 itu akan digunakan bersamaan dengan metode penyaringan lainnya, seperti pengujian PCR, jadi jangan berharap pemindai baru akan menggantikan semua metode yang sudah biasa digunakan.
Sumber: ESQUIREME
Baca:
Bocah 13 Tahun Meninggal Saat Tidur Setelah Terima Vaksin Pfizer, CDC Selidiki